Di sepanjang koridor sekolah, Siyeon jalan sambil hentakin langkahnya kasar. ekspresinya keliatan marah dan gak mau diganggu siapa-siapa.
sesampainya di ruang loker, dengan cepat tangan Siyeon sambar ponselnya dan kirim pesan ke seseorang.
__________________________________
musuh 👿heh jisung •
lo udah putus sama lino? •• belum, kenapa?
lo goblok ya? •
lino dideketin sama cewek pick me! •
kalo lo udah gak mau sama lino, •
mending lino buat gue aja!• dideketin siapa?
cewek namanya yena •
jadi cowok cupu bgt sih lo •
__________________________________berhenti sampai di situ, Siyeon berdecak kesal. ngerasa jijik sama Yena yang tadi udah berani-beraninya megang Lino.
"Jisung tolol banget sih dasar cowok cupu!" gumamnya kesal.
.
.
.
Lino nerobos masuk ke dalam kamar Jisung, bikin yang punya kamar terlonjak kaget.
Jisung natap Lino kebingungan, tapi buru-buru dia ubah jadi ekspresi marah.
"ngapain lo?" tanya Jisung ketus.
"lo yang ngapain! lo berhubungan lagi sama Woojin? malem ini lo rencana hangout sama dia?"
Jisung betulan gak ngerti maksud Lino, dia bingung dengan kondisi sekarang.
"maksudnya? lo kata siapa?" tanya Jisung.
"kata Yena! lo kok gitu Ji tiba-tiba? gue salah apa sama lo? belakangan ini kita udah gak pernah ribut lagi, kenapa sekarang lo berulah?" tanya Lino geram.
Jisung tertawa miris.
'oh.. ini bagian dari rencana Yena? lanjut aja Yen, atur sesuka lo' batinnya.
"iya! emang kenapa kalo gue mau jalan sama kak Woojin?" tantang Jisung penuh kebohongan.
mata Lino terbelalak kaget.
"Jisung! lo sadar gak sih lo sekarang lagi nyoba selingkuh?" ucap Lino berusaha nyadarin Jisung.
"emang kenapa kalo gue selingkuh?" tantangnya lagi.
"Ji lo apa-apaan sih?" tanya Lino di ujung emosinya.
"mau gue?" tanya Jisung sambil narik nafas panjang. "gue mau putus".
.
.
.
Lino duduk di bangku kelasnya dengan pandangan yang kosong. sudah 2 hari semenjak percakapan terakhirnya sama Jisung. masih gak habis pikir, dia salah apa sampai Jisung bertindak segitu jauhnya?
malam itu, Lino nolak mentah-mentah ajakan putus dari Jisung. karena gak ada alesan yang jelas, dan dia masih ngerasa konyol aja sama tindakan Jisung malam itu.
banyak cara yang udah Lino coba buat minta penjelasan dari Jisung. nanya langsung, nanya lewat chat, sampe nanya ke kakaknya pun udah. tapi Lino gak dapet apa-apa.
semakin hari, rasanya Jisung semakin ketus, sinis, dan benci sama Lino. sekarang pun kayanya Jisung udah gak mau walaupun cuma nengok ke arahnya aja.
Lino marah, bingung, tapi juga ngerasa kayanya ada yang gak beres. terlalu tiba-tiba perubahan perilaku Jisung ke dirinya. setelah Lino coba ingat, Jisung mulai aneh semenjak pulang main sama Yena. kemungkinan besar Yena yang bikin Jisung jadi berubah.
"Linoo kok bengong sih, lagi mikirin apa?" tanya Yena di sebelahnya. iya, Yena tetep duduk di sebelahnya sejak hari dimana Jisung pindah tempat duduk.
Lino ngelirik Yena dengan tatapan sinis.
"gak usah sok akrab lo, mau sampe kapan duduk di sini? gak tau diri banget" kata Lino dingin.
"oh Lino gak nyaman ya aku duduk di sini? tadinya aku mau minta ajarin biologi, karena aku perhatiin kamu jago di pelajaran itu" kata Yena sambil tersenyum manis. tangan lentiknya terangkat buat benerin letak jepitan berwarna pinknya.
"lo manusia purba apa gimana? emang gak bisa searching?" kata Lino nyolot.
"t-tapi aku mau diajarin langsung sama kamu No" tatapan Yena berubah jadi sedih.
"ya gue gak mau!" sentaknya. tiba-tiba Lino keinget, 'apa gue tanya ke Yena ya soal Jisung? Jisung mulai aneh semenjak main sama Yena' batinnya.
"mana yang lo gak ngerti?" sambung Lino tiba-tiba.
raut wajah Yena berubah senang.
"yang ini No, materi di bab 6. tolong ajarin yaaa" kata Yena nunjuk materi di buku besarnya.
'haha emang gampang ya naklukin cowok. diajak ngobrol dikit langsung baper' batin Yena.
Lino jelasin materinya secara singkat. jujur dia juga males ngomong lama-lama sama Yena. tujuannya cuma satu, dia cuma mau nanya soal Jisung.
"sampe sini paham? katanya lo pinter, harusnya gak usah gue jelasin dua kali" kata Lino malas.
Yena mengangguk senang, "udah paham Lino, makasih ya. nanti kalo aku ada yang gak paham lagi, boleh ajarin aku lagi gak?"
"tergantung mood gue" jawabnya.
"hihi, semoga mood kamu bagus terus ya No. biar bisa ajarin aku setiap hari" Yena tersenyum manis.
"oh iya Yen" panggilnya, bikin Yena noleh kearahnya.
"iya No?"
"lo temenan sama Jisung dari kapan?" tanya Lino yang langsung bikin tawa Yena berhenti.
"hm, dari sd sih. kenapa?"
"nanya aja. soalnya lo sama Jisung keliatan akrab banget" kata Lino. "Jisung gimana waktu sd? sama kaya sekarang atau beda?" sambungnya.
"beda! dulu Jisung tuh gak ada temen, badannya paling kecil dan sering dibully. dia selalu nurut tiap disuruh-suruh, terus sering hampir celaka karena dibully orang!" jelas Yena dengan semangat. "tapi untung ada aku ya, aku selalu nolongin dia. gak tau deh kalo gak ada aku, Jisung kayanya gak akan hidup enak kaya sekarang" kata Yena panjang lebar. niat hati mau membanggakan diri, tapi justru sebaliknya. Lino ilfeel sama cerita barusan.
kenapa Yena seakan-akan lagi jelekin Jisung?
Lino cuma ngangguk untuk nanggepin cerita Yena.
sampai sini Lino udah bisa mastiin, Yena emang gak suka dan berniat mau jatuhin Jisung.
tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/173387443-288-k974226.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantul🔞 ✖MINSUNG✖
RomanceCerita keluh kesah Jisung yang harus punya pacar kaya Lino, cowok yang gak bisa kontrol nafsunya bahkan di tempat umum. "ahh.. l-lino- lo mau ngapain?! ini lagi di kelas!" "gue gak peduli, tahan ya sayang" "LINO! a-akhh!!" *sedang proses editing*