Jam menunjukan pukul 06.40 pagi. Jisung sudah di sekolah, sedang tidur di kelas sambil memeluk hoodie sebagai bantalannya.
Sedang enak tertidur, ia harus terbangun karena mendengar hentakan kaki yang mendekat ke arahnya.
"Jisung!" panggil seseorang tepat di sampingnya. membuatnya terlonjak dan terbangun dari tidurnya.
"Yena? kamu kenapa-
ucapannya terpotong karena Yena menyelaknya.
"ikut aku sebentar, ada yang mau aku omongin"
di sinilah mereka, di depan perpustakaan yang memang biasanya sepi, jarang ada murid berlalu lalang.
"Ji kemarin kamu sengaja ya?!" tanya Yena dengan nada tinggi.
Jisung sedikit kaget sama tingkah Yena, masih pagi udah hentakin kaki, narik-narik tangannya, dan ngomong dengan nada tinggi kaya gini.
"maksudnya? aku gak ngerti" Jisung yang memang gak ngerti dan masih setengah sadar betulan gak tau persoalan yang Yena maksud.
"kamu sengaja kan, bikin Lino pergi di tengah-tengah lagi makan sama aku? belum lagi cewek-cewek itu- ugh.." Yena gak lanjutin ucapannya.
"cewek siapa? kemarin aku liat kamu udah ketemu kok sama Lino. aku gak tau kalo di tengah-tengah Lino pergi" jelas Jisung. rasanya takut, liat Yena tiba-tiba begini. gak biasanya dia marah-marah begini.
"aku gak tau deh Ji kamu ngaturnya gimana, yang jelas Lino pergi di tengah-tengah lagi sama aku. kalo begitu gimana cara aku dapetin dia? kamu pikir aja deh Ji" tanya Yena.
Jisung kesal, ngerasa dipojokin. ada perasaan gak terima karena Jisung udah lakuin apa yang disuruh Yena semaksimal mungkin, tapi tetep disalahin.
"loh kok kamu nyalahin aku? aku udah ikutin yang kamu suruh, aku lakuin semaksimal mungkin. kalo Lino pergi itu udah di luar kendali aku, aku kan gabisa ngatur dia. yang jelas, aku udah nemuin dia sama kamu" jelas Jisung.
'harusnya kan Yena atur, gimana caranya biar Lino betah sama dia. Lino tiba-tiba pergi, ya udah di luar kendali gue lah?' dalam hati Jisung.
"Ji kok kamu malah balik nyalahin aku? ternyata kamu begini ya aslinya? kalo gak mau bantuin aku yaudah, gak usah lagi ngomong sama aku!" kata Yena full guilt tripping. berusaha bikin Jisung ngerasa bersalah.
"Yena kok gitu? maaf ya aku sebenernya gak niat nyalahin kami, tapi kamu duluan yang tiba-tiba marah. ini masih pagi loh, kamu mencak-mencak ke aku padahal aku gak tau apa-apa" kata Jisung berusaha nurunin suaranya. "aku udah berusaha semaksimal mungkin walaupun aku juga sakit, aku capek Yen. tapi demi kamu, aku masih lakuin sebisa aku.." sambungnya.
Dengar itu, Yena langsung ikut turunin suaranya. dia gak mau dianggap yang "salah" di sini.
"a-ah.. Jisung, aku minta maaf.. aku gak niat marah-marah ke kamu. aku pasti kebawa emosi. maaf ya, kamu kaget ya?" Yena cepat-cepat sambar kedua tangan Jisung dan menggenggamnya. "maaf ya Ji.." gak lupa pasang ekspresi melas andalannya.
Jisung menghela nafas.
"iya, aku gak tau apa-apa tapi kamu nyalahin aku. at least kamu jelasin dulu sampe aku paham" Jisung berusaha nerima permintaan maaf Yena, walaupun dalam hati dia tersinggung.
"iya! lain kali aku akan lebih atur ego aku, maaf ya aku malah begini. sekali lagi maafff banget ji. aduh aku jadi mau nangis hiks" Yena menutup wajahnya dengan kedua tangannya, seakan lagi nangis, padahal gak ada air mata yang jatuh sama sekali.
"e-eh, jangan nangis. maaf ya, aku malah jadi ikut bentak kamu. aku gapapa kok, lain kali kita bisa lebih baik-baik ya ngomongnya" kata Jisung berusaha nenangin Yena.
di balik tangannya, Yena memasang ekspresi kesal dan berusaha mikir rencana apa lagi yang harus dia lakuin.
.
.
"selamat pagi semuanya" sapa wali kelas Jisung.
jam pelajaran udah dimulai, semua murid duduk di kursinya masing-masing, termasuk Lino yang masih duduk sama Yena, dan Jisung yang duduk sendirian.
"selamat pagi ibu~" sapa murid-murid.
"saya baru aja selesai rapat bersama guru-guru, mau menginfokan di tanggal 15-18 akan ada field trip di Bali. dimohon untuk dipersiapkan barang bawaannya ya anak-anak. surat edaran sudah dikirim ke orang tua melalui email" jelas ibu guru, yang ngundang kericuhan di kelas.
"HAH KOK 3 HARI DOANG SIH.."
"anjir finally gue refreshing!"
"aaakkk gue honey moon sama Ayen~"
"Changbin! lo duduk sama gue, awas duduk sama yang lain!"
dan lain-lain.
beda halnya dengan Jisung. dia diam melamun natap ke luar jendela.
'*sigh* harusnya bisa seru banget kalo gue masih deket sama Lino. udah lama juga gue mau ke Bali sama dia' katanya dalam hati.
dari tempat duduknya, Lino mandang Jisung yang keliatan gak semangat sama field trip ini.
"waahh seru banget! Lino, nanti di bis duduk sama aku yaa. aku excited banget!" kata Yena di sebelahnya. Lino gak jawab apa-apa, bikin Yena cemberut dan kesal tiba-tiba.
'pokoknya kesempatan field trip ini harus gue manfaatin buat deketin Lino!' batin Yena, udah rencanain hal apa aja yang akan dia lakuin.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantul🔞 ✖MINSUNG✖
Любовные романыCerita keluh kesah Jisung yang harus punya pacar kaya Lino, cowok yang gak bisa kontrol nafsunya bahkan di tempat umum. "ahh.. l-lino- lo mau ngapain?! ini lagi di kelas!" "gue gak peduli, tahan ya sayang" "LINO! a-akhh!!" *sedang proses editing*