₍⸙ᰰ۪۪➪ panik [2]

244 62 58
                                    

Saat ini aku masih duduk dibangku SMA kelas 11, Disebuah Sekolah Negeri didekat Ibu Kota. Memang bukan sekolah mewah, tetapi cukup bergengsi dalam bidang Akademik dan Non-Akademik.

Masa SMA ku biasa saja, kegiatanku hanya belajar, belajar, dan belajar. Tidak ada hal yang menarik bagiku. Banyak orang berkata, jika masa SMA adalah masa yang paling indah. Tapi, tidak demikian denganku. Apalagi, aku sama sekali belum pernah merasakan apa yang namanya Jatuh Cinta.

pukul 06.25 am

"WOE BEBAN DUNIA BANGUNN! anda ini sekolah ga sih molor mulu perasaan" teriak Felix dari ambang pintu kamar ku.

"Iya iya sabar napa sih masih ngantuk nih." ucapku sambil kucek kucek mata dan sedang mengumpulkan nyawa, bayangkan saja melembur hanya demi tugas sampai jam 1 pagi, lama lama saya bisa gila muda kalau begini terus.

Tanpa mengulur waktu aku langsung duduk mengumpulkan nyawa, bengong tak tahu kenapa dan langsung melihat ke arah jam dinding. Aku kaget karena tak biasanya bangun kesiangan.

"Kok ga bangunin si kesiangan kan jadinya!" kesalku kepada Felix, emm ga tau random aja gitu Felix ga salah apa apa tapi tetap jadi incaranku untuk kusalahkan.

"Kamu nya aja kayak Kebo pakai nyalahin orang segala, yaudah sono mandi habis itu turun kebawah makan, janji ga pake lama kalau lama anda saya tinggal." tanpa menunggu jawaban dariku Felix langsung meninggalkan kamarku dan langsung turun tangga menuju ke meja makan.

Begitulah siklus hidupku yang sama sekali tidak pernah akur dengan adik kandungku sendiri. Harapanku Kak Desta segera pulang karena hidup bersama adik serasa simulasi hidup di Neraka Jahanam, haha canda.

Tanpa basa basi aku langsung bergegas mandi. Jadi setiap ke sekolah aku berangkat pulang bareng Felix, karna kita hanya diberi oleh ayah 1 mobil untuk berdua, karna aku dan Felix belum mempunyai SIM hehehe.

Setelah selesai mandi, memakai seragam sekolah tak lupa juga jas almet, make-up an simple dan langsung ambil tas lalu turun kebawah untuk makan bersama.

"Pagi Mami, Papi, Adek Kampret " kata kampret sedikitku pelanin agar tidak didenger oleh Felix.

"Ngomong apa kau tadi coba ulang!" Ucap kesal Felix dan langsung menatapku dengan raut wajah sinisnya.

"Ga ada Siaran Ulang!"

"Udah-udah kalian ini ya pagi-pagi udah adu mulut aja, buruan yuk sarapan nanti telat gimana?" pinta Mami geram melihat tingkahku dengan Felix yang sama sekali  tidak pernah akur walau semenit pun.

"Iya Mami" Ucapku berbarengan dengan Felix. reflek akupun langsung melirik Felix iapun juga ngelirik ku dengan tatapan sinis, lebih sinis dari yang tadi.

setelah selesai makan

"Mami Kyara berangkat dulu ya." Ucapku setelah selesai makan, berpamitan dengan kedua orang tua ku, disusul oleh Felix.

"Felix juga ya Mi."

"Iya, belajar yang pinter ya anak Mami, Mami hari ini kerja lembur Papi juga jadi nanti Kyara masakin makanan ya buat Felix ya, bahan nya sudah lengkap dikulkas kamu bebas mau masak apa aja." Kata Mami sambil tersenyum.

RELEASE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang