₍⸙ᰰ۪۪➪ kuliah atau nikah [20]

84 45 11
                                    

❄️❄️❄️

Sudah 1 tahun aku berpacaran dengan manusia es itu. Hari demi hari telah kami lewati bersama suka maupun duka tetap kita hadapi bersama. Kisah kita bersama hampir tidak ingin aku lupakan. Mengapa seperti itu? aku pun tidak tau intinya aku mencintai mu pangeran es, mohon tetap lah untukku.

Malam yang indah, musik yang mengalun indah dari Earphoneku, langit yang dipenuhi bintang, dan secangkir teh hangat. Menunjukan, betapa indahnya dunia ini.

Hingga pintu kamarku terbuka, Kak Desta masuk.

"Sedang memikirkan Farel, ya?" aku memukulnya dengan bantal disebelahku.

"Cari pacar makanya, jangan jomblo terus!" ucapku pada kakak satu satunya. Umurnya sudah 21 tahun, tapi tidak kunjung punya pacar, padahal aku akui ia sangat tampan.

"Kalau kakak punya pacar, yang jagain kamu siapa?" aku tertawa, itu alasan yang sering dia gunakan.

"Kan ada Papi, Mami, Felix sama Farel". tiba tiba dia menjitak kepalaku, aku hanya meringis kesakitan.

Kak Desta tiba tiba memelukku dari belakang, menompangkan dagunya dicuruk leherku.

"Gimana sama Farel?" tanyanya.

Jadi setelah aku dengan Farel resmi berpacaran aku langsung menceritakan hal itu kepada Kak Desta selalu mencurhatkan apapun tentang Farel mulai suka maupun duka Kak Desta selalu setia mendengarkan curhatanku tak lupa juga ia juga sering memberi masukan untukku kedepannya.

"Baik baik saja kak, kenapa?" aku fokus pada ponsel di tanganku, melihat beberapa pesan yang masuk lewat grup kelasku.

"first love nya Rara ya?" aku mengangguk, ia bangkit dari tempat semula.

"Kakak ngantuk, kekamar dulu ya!" dia menutup pintu.

Aku turun kebawah, Papi Mami sedang duduk diruang tamu dengan laptop yang berada di depan mereka berdua sedangkan Felix nya udah tidur dari tadi.

"Kyara, kangen kalian berdua" aku merangkul pundak mereka berdua dari belakang.

"Papi sama Mami juga kangen sama kamu Ra, oh iya kata kak desta Rara punya pacar ya, anak papi sama mami udah besar ya ternyata". Aku terperanjat, Papi mengacak rambutku, Mami tersenyum dan mencubit pipiku.

"Yang mana? Farel itu ya anak komplek sebelah?" aku tak menjawab, mereka malah tertawa.

"Sudah malam, tidur gih!" aku mengangguk, mencium pipi Mami Papiku lalu kembali ke kamar.

Jam 12 tepat rumah ku kedatangan tamu entah siapa tamu itu yang tak tau waktu, aku belum tidur karena aku sulit tidur, entah kenapa tiba tiba rasa mengantukku hilang seketika.

Karna bunyi bel itu terus ditekan oleh tamu tersebut, jadi Kak Desta memutuskan untuk turun menuruni anak tangga satu persatu.

Setelah pintu pagar dibuka ternyata......

"Eh Farel ada apa malem malem kesini?" ucap Kak Desta yang masih kucek kucek mata.

"Mau ketemu Rara nya sebentar kak" ucap Farel yang langsung jalan mengekor dibelakang Kak Desta, lalu Kak Desta mempersilahkan Farel untuk duduk disofa, kak destanya pun langsung naik ke atas menuju kamarku.

"Ra, dicari Farel tuh" ucap Kak Desta yang masih kucek kucek mata.

"Loh tumben bertamu jam segini, kenapa kak?"

"tanya sendirilah kakak mau lanjut tidur ngantuk banget ni".gue balas dengan anggukan.

Papi sama Mami sudah tertidur dengan pulasnya, jadi aku langsung turun ke bawah menuju ruang tamu untuk bertemu dengan Farel yang entah apa tujuannya malam malam kerumahku.

RELEASE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang