₍⸙ᰰ۪۪➪ ngeㅡdate [15]

78 45 2
                                    

Sesampai dirumahnya.

Wow, aku terperangah.

Ini istana atau apa?!

"Ayo masuk!" Dia menarik tanganku pelan menuju pintu rumah nya.

Menaiki anak tangga menuju lantai kedua. Kami berhenti didepan pintu yang bertuliskan.

JANGAN MASUK

"Gue ga bakal berbuat aneh aneh, Ra" aku langsung menoleh kearahnya.

Aku ga berfikir ke arah sana! please,

"Ini kamar gue". lagi lagi aku terkagum, saat Farel membuka pintu yang menuju kekamarnya.

Kamar bernuansa hitam dan putih.

Kamar yang tampak rapi dan elegan, untuk anak laki laki, tidak seperti kamar Felix yang seperti kapal pecah. Apalagi, jika sudah mengajak David. Hancur sudah.

Dikamarnya, tidak terlalu banyak foto. hanya ada 1 bingkai besar, yang membuatku tertarik.

Foto keluarga Farel.

"Ra, lu satu satunya perempuan selain mama, yang datang ke kamar gue". Aku melihat kearahnya, melihatku yang sedang memegang  bingkai foto di meja nya.

Ia berjalan ke arah balkon. melihatnya Akupun meletakan bingkai itu, dan duduk dikursi belajar milik Farel.

"Kyara, bisa kesini?" Kyara beranjak berdiri dan mendekatinya.

"Ada apa Rel?" Kyara berdiri disampingnya.

"Diseberang sana, ada kedai es krim. katanya, enak". ia mengajakku kesini, hanya untuk ini?

"Lalu? kenapa?" Kyara menatap lekuk wajahnya dari samping.

Tentunya, sangat indah. ah, sial aku terlalu mengagumi seorang Farel.

"gue pengen kesana, tapi ga ada teman". Kyara tersenyum mendengarnya, wajahnya tidak lagi datar.

Ia seperti orang kesal.

"Hahaha, you are so cute, Farel!" Kyara tertawa tanpa sadar Kyara mencubit pipinya.

"Gue ga imut, gue keren" nada bicaranya kembali dingin.

"Ayo!" ajak Kyara.

"Kemana?" ia pura pura bodoh atau sok polos sih?

"Ke kedai es krim diseberang sana". kata ku sembari berjalan masuk kembali ke kamar milik Farel.

"Hei gue ga ngajak lu!" lihatlah sikap sok jual mahalnya.

"Saya memaksa!" Kyara berbalik ke arah nya, lalu menarik pergelangan tangannya.

"Oh iya, ponsel saya mana?" sembari mengadahkan tangan kananku.

ia menggeleng,"biar gue aja".

ia menelfon kak desta.

tut

Farel
( Halo )

Kak Desta
(Kyara? )

Farel
( ini Farel, kak )

Kak Desta
(oh, Farel ada apa? )

Farel
( Farel izin bawa Kyara nya nge-date, boleh kak? )


"hah?" dia meletakkan telunjuknya di bibir Kyara mengisyaratkan untuk diam.

RELEASE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang