₍⸙ᰰ۪۪➪ sasimo [11]

84 47 6
                                    

Sinar matahari pagi telah menampakan auranya, pagi ini rasanya sangat berbeda karena Kak Desta akan mengantarkanku kesekolah, berbeda dengan Felix yang hanya bisa menguras kesabaranku dengan lontaran kalimat un-faedah nya.

"Kak Desta makasih ya udah antar Rara kesekolah"

Kak Desta menghela nafas pelan, aku melihat raut muka yang begitu kecewa.

"Iya sama-sama Rara,tapi hari ini kakak ga bisa jemput Rara, soalnya kakak ada bimbingan, kan kakak baru daftar kuliah baru disini, maafin Kak Desta ya?".

senyumku perlahan luntur. "Yah kak, nanti Rara pulang sama siapa? Felix nya kan nanti ada pertemuan club basket".

"Eum gimana ya?, Rara nunggu Felix basket aja gimana? kakak khawatir kalau kamu pulang sendirian, kamu tahu kan jarak antara sekolah kamu dengan rumah lumayan jauh". ucap Kak Desta sambil ngacak rambutku pelan.

"Yaudah deh kak gapapa, Rara duluan ya kak keburu bel nanti, semangat Kak Desta semoga bimbingan kakak lancar" ucapku dengan penuh semangat 45.

"Semangat sekali adikku ini, kamu juga belajar yang rajin, dengerin apa kata guru jangan bandel ya? SEMANGAT!!!".

Setelah memasuki gerbang sekolah, lalu dilanjut berjalan sendiri di koridor sekolah, dan tiba tiba terpikirkan sesuatu saat hari jumat kemarin ketika Farel tiba-tiba memelukku, disaat itu juga Kevin melihat kita dari kejauhan. ketakutanku pun timbul karna aku yakin Kevin pasti akan marah bahkan akan membenciku karna kejadian jumat kemarin.

Saat aku telah sampai di kelas, bangku Kevin terlihat kosong tanpa penghuni sama hal nya dengan Farel, bangku nya juga kosong tak berpenghuni. Kenapa Kevin tiba-tiba tidak hadir disekolah? ada apa dengan Farel?

Tanpa menghiraukan keadaan, aku lanjukan langkahku menuju bangku milikku, disitu terlihat Alin sedang mengerjakan PR Matematika dari Pak Bambang.

"Lin, kok masih ngerjain PR sih habis ini kan upacara loh".

Alin masih terfokuskan dengan PR nya dan sontak kaget karna kehadiran ku secara tiba tiba dan duduk disamping nya. "Eh ra, sejak kapan kamu disini?"

Aku menghelakan nafas kecil "barusan lah, masa dari kemarin"

"HEHEHE, PR mu udah selesai belum yang dari Pak Bambang?"

"Udah kemarin, diajarin sama kakak".

"Kakak? maksudnya Kak Desta? Kak Desta udah pulang?" tanya Alin memastikan, Alin telah mengenal Kak Desta sejak kelas 8 SMP saat dia kerja kelompok di rumahku.

"Iyalah siapa lagi, barusan kemarin sabtu dia pulang, katanya sih dia bakal selamanya menetap disini". ucapku, lalu mengambil topi upacara dan bersiap mengikuti upacara.

Alin langsung senyum lebar. "Wah bagus dong, eh kok ngeluarin topi upacara, kenapa?"

"Lah ini kan hari senin ya upacara lah, masa mau pramuka"

"Hari ini ga ada upacara ra, langit nya mendung loh" Kata Alin menunjuk keadaan diluar.

"Wah iya juga ya, emang tadi ada pengumuman di sentral kalau ga upacara?"

"Ada kok makanya aku buru buru deh langsung ngerjain PR matematika nya". Alin kembali fokus ke buku tulis nya.

bel masuk pun berbunyi

Alin menutup buku tulisnya dan langsung nyelenderin pundak nya ke kursi. "Wah untung PR ku selesai tepat waktu, kalau telat semenit aja ga tau deh nasibku gimana nanti".

Pandangan mataku tersorot ke kursi Kevin dan Farel yang masih kosong, mereka benar benar ga hadir hari ini, ada apa mereka?

"Linn, tumben Kevin sama Farel kenapa ga berangkat"

RELEASE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang