₍⸙ᰰ۪۪➪ hama [6]

100 52 8
                                    

pukul 14.16 pm

"Zhia!" Farel memanggil Zhia yang sedang berberes beres tasnya.

Jadi Zhia selesai cheers sedangkan Farel selesai bermain basket, makanya masih berada disatu ruangan.

"Eh Farel, kok belum pulang?" Tanya Zhia menatap Farel lamat lamat sambil tersenyum.

Farel menggeleng sambil tersenyum.

"Kamu juga belum pulang, menungguin Ken-"

"Kenant udah pulang sama Nesha, pacar dia kan Nesha kenapa harus pulang sama aku?" Zhia menggendong tasnya dan menatap Farel.

"Kan kali aja dia masih nyimpan rasa sama kamu".

"Ya enggalah aku juga ga mau jadi PHO apa lagi kan Nesha bestie ku sendiri." Zhia tersenyum sambil jalan beriringan bersama Farel keluar dari lapangan basket.

"Pulang bareng?" Farel senyum sambil menatap Zhia.

Zhia mengangguk antusias lalu senyum super manis.

"FAREL!"

Zhia maupun Farel sama sama menengok, dan menemukan Kyara berlari menuju kearah Farel dan Zhia.

Raut muka Farel berubah menjadi datar.
Kenapa disaat seperti ini Kyara datang.

"Rel aku bareng ya?" Ucapku.

"Gharus buru buru pulang". Ucap Farel ingin menolak pintaku.

Zhia menatap Farel sebentar dan lansung tersenyum lebar.

"Yaudah aku aja duluan ya lagian aku juga mau kerumah Alice dulu." Zhia senyum ke Farel.

Tapi,

Zhia menatapku sinis, ga ga ga! pasti aku salah lihat aja.

Zhia pergi ninggalin aku dan Farel,sedangkan aku maupun Farel hanya mematung tanpa bicara sedikitpun.

Farel yang menunduk akhirnya menghela nafas dan menatapku dengan tatapan yang ku yakin dia pasti akan marah kepadaku.

"PENGGANGGU!" Bentak Farel sambil melempar tas nya ke tanah.

Aku spontan kaget karena suara Farel terdengar sangat keras.

"LU UDAH GAGALIN RENCANA GUE BUAT PULANG SAMA ZHIA TAU GAK!"

"A-aku buru buru dan aku gak tau harus pulang sama siapa, Felix nya udah pergi duluan ada perlu." Kini aku memilih untuk menundukkan kepala karena takut ucapan yang akan dilontarkan oleh Farel.

"JANGAN SOK KENAL SAMA GUE RA TOLONG JANGAN SOK PERHATIAN!"
"GUE GAK AKAN SUKA SAMA CEWE KAYA LU!"

kini aku memilih untuk diam, rasanya memang seharusnya aku mengundurkan niat untuk bisa dekat dengan Farel, ya aku hampir akan menyerah.

"KENAPA LU CUMA DIEM! JAWAB RA!" Farel mendorong bahuku yang membuatku hampir saja jatuh.

Tetapi tiba tiba seseorang datang menolongku dari belakang

"LU BISA GA, GA KASAR SAMA CEWE!"

Aku membukakan mataku dan ternyata Kevin yang telah menolong ku.

Kevin, dia adalah teman sekelasku sekaligus temen Farel beruntung Kevin datang tepat waktu, untuk sekarang ini aku sangat berterima kasih banget karna dia telah membantuku.

"GUE CAPEK VIN DIKEJAR CEWE KAYA DIA!" Farel mengacak rambut nya karna kesal.

"TOLONG HAMA LU PERGI!" Farel hampir saja menamparku tetapi telah ditangkis oleh kevin.

Air mataku sudah mulai turun deras, Farel sekasar ini dan aku tak habis fikir kenapa aku masih nekad untuk dekat denganya, ini salahku yang memaksanya untuk bisa menerima perasaanku.

"LU JANGAN CUMA BERANI SAMA CEWE ANJ-"

kevin tiba tiba saja menonjok pipi Farel.

"Rel tolong lu pergi jangan bikin kyara sakit hati gara gara perlakuan sama perkataan kasar lu itu." bisik kevin sambil menghempas kerah seragam Farel.

Aku tak tahu apa yang dibisikan Kevin tetapi Farel akhirnya pergi, Sebelum pergi Farel menatapku sinis dan tersenyum kecil kearahku.

"hiks-aku bodoh banget suka sama Farel hiks!" aku mengusap air mata yang dari tadi mengalir deras di pipiku.

Aku berniat untuk pulang sendiri, tetapi rasanya sakit,sakit banget atas perlakuan sekaligus ucapan tak pantasnya Farel.

Farel selalu berlaku manis kesemua cewe kenapa enggan kepadaku?

Kevin membuka topik, "aku antar ya?"

Aku menggeleng, karna untuk sekarang ini aku tak bisa apa apa, yang terpikirkan olehku hanya rasa sakit sakit dan sakit.

"tolong ra jangan menolak." Kevin mengenggam tanganku erat dan pergi keparkiran.

"makasih vin." Aku tersenyum tipis ke Kevin.

Kevin membalas senyumku, dan yang membuatku kaget, Kevin tiba tiba mengelap sisa air mata di pipiku.

sampai depan rumah kyara.

"Jangan menangisi farel lagi ya dia ga pantas untuk diperjuangin." Kevin tersenyum menatapku.

Kevin menatapku dan mengambil jari kelingking ku.

"janji sama aku kalau kamu harus move on dari farel." Kevin menautkan jari kelingkingku ke jari kelingking dia.

Aku melepaskan tautan jari kelingkin bersamaan dengan Kevin, Aku berterimakasih dan langsung masuk kerumah.

kenapa kamu sepeduli itu sama aku vin?kenapa bukan Farel yang mempunyai sifat sepertimu.

TBC

note:jangan lupa tekan simbol bintang dibawah yeorobun👇🌟

next chapter>>

RELEASE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang