Tangannya berkutat dengan ramuan ramuan untuk membuat obat saat latihan berburu nanti. Ia juga membuat bahan peledak untuk mengelabui musuh dan membuat perangkap. Untuk latihan berburu saja sudah dipersiapkan dengan matang apalagi saat kompetisi minggu depan? Ia pasti sudah mempersiapkan dengan matang. Rencananya sore nanti ia akan berburu dengan teman sekamar nya yang belum mendapatkan regu. Ia ingin melatih ilmu sihirnya. Ia lemah pada ilmu sihir nya. Menguasai 2 elemen bukanlah hal yang mudah. Satu elemen kadang membuat beberapa ksatria terluka sendiri apalagi 2. Pemuda bersurai ungu ini memiliki 2 elemen yaitu Nature elemen dan Wave elemen. Apalagi, Nature elemen nya mencakup segel untuk menghentikan praktek kultivasi iblis.
Selesai menyiapkan keperluan berburunya ia pun kembali ke kamarnya. Ya, tadi dia berada di halaman belakang asramanya yang menyediakan berbagai jimat dan berbagai ramuan. Ia pun mulai menaiki tangga untuk menuju ke lantai 4 tempat kamarnya berada. Sesampainya dikamar, ia melihat salah satu roomate nya sedang tertidur di tempat tidurnya. Ia berjalan menuju ke jendela kamarnya dan melihat matahari.
"Sudah hampir sore. Cepat sekali? " Gumamnya.
Ia pun segera membersihkan dirinya menyiapkan pedangnya dan membangunkan roomate nya.
"Yoon! Bangun. Ini sudah Sore. " Ucapnya sambil menggoyangkan badan roomate nya.
Yang dibangunkan pun mulai membuka matanya. Kemudian mulai beranjak dari tempat tidur dan mandi. Selesai mandi ia menyiapkan pedangnya dan besi hitam runcing nya sama seperti roomate nya.
"Sudah siap Yoon? Ayo berangkat! " Ucap pria bersurai ungu yang bernama Kim Seok Jin.
"Ya! Ayo! " Jawab Yoongi.
Mereka pun meninggalkan kamar mereka. Di tengah jalan mereka bertemu roomate mereka yang bernama Lee Taemin.
"Jin Hyung, Yoongi. Berangkat sekarang? " Tanya Taemin.
"Iya. Kau dari mana? " Seokjin.
"Berburu di kaki bukit Sheren. Tetapi belum ke kaki bukit masih diperbatasan. " Taemin.
"Baiklah. Kami pergi dulu" Seokjin.
Mereka berdua pun kembali melanjutkan perjalanan keluar dari asrama. Sampai di gerbang keluar istana pelatihan mereka memunculkan sayap mereka dan mulai terbang menuju perbatasan Bukit Sheren dengan Desa Haeji. Sesampainya disana mereka melihat murid lain yang mencari buruan disekitar desa. Tanpa basa-basi lagi mereka pun masuk ke kaki bukit Sheren. Hawa disana sudah tidak bersahabat lagi. Ini masih sore tetapi sudah mencekam saja, bagaimana jika malam?
"Yoongi, ayo ketimur. Pohon ini bilang jika ada beberapa mayat hidup yang lewat disini dan berjalan kearah timur! " Seokjin. Seokjin memang bisa berbicara dengan tumbuhan dan hewan. Juga manusia.
"Ayo" Yoongi.
Mereka pun berjalan ketimur. Sesekali mereka melirik sekeliling mereka karena ini hutan dan mayat hidup bisa keluar kapan saja.
"Yoon, apa kau mendengar keributan? " Seokjin.
"Ya. Tidak jauh dari sini. Mungkin itu mayat hidup! " Yoongi.
"Ya. Ayo kesana! " Seokjin.
Mereka pun pergi kearah suara keributan tadi. Disini lain, pemuda kurang tinggi bersurai biru tua sedang serius mengayunkan pedangnya melawan sekitar 32 mayat hidup bersama pemuda bergigi kelinci disampingnya yang tampak kewalahan karena ilmu pedangnya tidak selincah si surai biru tua.
"Jungkook! Kau tak apa? " Tanya si surai biru tua kepada si pemuda kelinci disela-sela kegiatannya.
"Tak apa hyung! Hanya saja, mereka semakin banyak. " Jawab Jungkook.
![](https://img.wattpad.com/cover/217378942-288-k819145.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Swan [End]
Fantasyketika sebuah keterpaksaan dan keikhlasan menjadi persamaan dalam membangkitkan aura kebencian demi sebuah kebaikan, saat itulah genangan air turun dari mata mereka. kehilangan sesuatu yang ingin mereka hilangkan menimbulkan rasa penyesalan terdalam...