15#

1.7K 195 9
                                    

" Ayah? " Panggilnya bingung.

" Iya Jimin. Aku yang membawamu kesini. " Ucap Baekhyun.

Ya, Baekhyun yang membawa Jimin dari pinggir jurang ke gubuk kecil itu.

" Apa teman-teman ku baik-baik saja? " Tanya Jimin.

" Ya. Mereka baik-baik saja. Hanya-" Ucap baekhyun terjeda.

" Hanya apa? " Jimin.

" Ahh, tidak. Jaehyun sempat membuat hujan badai semalaman. Hanya itu " Baekhyun.

" Ayah tidak menyembunyikan sesuatu kan? " JiMin.

" Sebenarnya, Taeyong--" Baekhyun.

" Ada apa dengan Taeyong? " Jimin.

" Dia, dimatikan oleh Chanyeol. " Baekhyun

Ucapan Baekhyun membuat Jimin terdiam. Ia masih berusaha mencerna apa yang dikatakan Baekhyun. Setelahnya, air mata Jimin mengalir jatuh dari matanya. Kenapa orang yang akan menjadi ayahnya membunuh sahabatnya? Kenapa harus Taeyong yg mati? Kan dia yg mendapatkan kutukan.

" Ta-tapi kenapa? " Jimin.

" Aku tidak tau. Aku hanya melihat Chanyeol yang tiba-tiba datang saat Taeyong mencari mu kemudian mematikannya. Bahkan tadi pagi saat Taeil ingin mendekati jejak darah Taeyong, Chanyeol mengalihkannya dan menghilangkan jejak darah itu. " Ucap Baekhyun yang pastinya sedikit dibumbui kebohongan.

Mendengar penuturan Baekhyun membuat Jimin mengepalkan tangannya. Dapat Baekhyun lihat aura kebencian Jimin menguar menggantikan aura putihnya. Baekhyun berhasil mengubah Jimin menjadi seperti dia. Setelah ini ia yakin Jimin akan memberontak.

Jika Jimin memberontak makin besar aurat kebencian Jimin dan makin cepat pula ia membawa Jimin. Setelah itu Jimin pamit pulang ke asrama.

Dibawah pantulan sinar rembulan yang menerangi jalanan penuh salju yang sepi tak bersuara. Jimin mengayunkan kakinya dengan pelan. Matanya menatap nanar jalanan penuh salju dari sahabatnya. Genangan air mata menumpuk di mata indahnya. Pikiran nya dipenuhi dengan kata kenapa. Dia pun berhenti di tumpukan kayu yang dikatakan oleh ayahnya. Ya, ada segel disana. Dengan kekuatan dan elemen barunya, Jimin berusaha mencopot segel itu.

Berhasil. Ada darah ungu yang cukup banyak disana. Dan seketika Jimin pun terduduk. Ia merasa bersalah pada Taeyong. Disaat ia ingin menyelamatkan teman nya yang lain, kenapa malah sahabatnya yang terluka. Saat ia ingin melindungi sahabatnya, kenapa teman dan saudaranya yang dalam bahaya. Bisakah Jimin melindungi mereka yang ia sayangi tanpa melukai salah satu nya? Bisakah ia menjaga mereka tanpa terkecuali?

Nyatanya tidak. Ia selalu disalahkan jika salah satunya terluka. Ia yang di salahkan jika ada yang sakit. Kenapa harus dia yg selalu disalahkan. Ia ingin sekali saja karena dia semua orang bahagia. Apakah bisa?

Jika bisa Jimin bersumpah akan melindungi mereka semua walaupun nyawa taruhannya. Kembali bangkit, Jimin pun berjalan lagi menuju istana pelatihan. Sekarang sudah tengah malam. Hanya akan ada beberapa murid yang berpatroli. Itupun hanya didalam asrama. Di pintu masuk biasanya kris ssaem dan yibo ssaem yang menjaga. Jika kalian bertanya apa Jimin tidak takut dengan mayat hidup saat malam hari jawabannya tidak perduli.

Jimin tidak perduli jika nanti ia di serang oleh mayat jelek itu. Yang hanya ia inginkan hanya satu, Taeyong kembali. Tetapi jika jiwa Taeyong di hancurkan Chanyeol atau dibuang Chanyeol maka keinginan itu tidak akan pernah terwujud. Banyak orang yang melakukan penumbalan demi menghidupkan orang lain, dan hasilnya nihil. Hanya kegagalan saja.

Jimin sudah semakin dekat dengan istana. Ia bisa melihat gerbang istana yang masih terbuka sebelah. Ehh, ada banyak senior. Ada apa sebenarnya? Jimin mempercepat langkahnya hingga salah satu senior berteriak bahwa Jimin kembali.

Sontak semuanya menuju ke gerbang dan melihat Jimin yang menatap mereka dengan tatapan bertanya.

" Kita semua dikerahkan oleh Chanyeol ssaem untuk mencari anaknya, yaitu kamu. Ayo ke istana! " Ucap salah satu senior.

Jimin berpikir sebentar. Jika ia ke istana berarti ia akan bertemu Chanyeol. Terlintas ide jahat di kepala Jimin. Kemudian ia mengangguk dan mengikuti senior nya ke istana. Sesampainya di aula utama istana, ia disambut dengan gembira. Semua guru berucap syukur karena Jimin sudah kembali.

" Syukur kau kembali Jimin. Aku ayahmu.! " Ucap Chanyeol.

" Aku tau! " Jimin

" Dari mana kau tau? " Minseok.

" Ayah Baekhyun menemuiku. Ia menyuruhku bertemu dengan mu dulu! " Jimin.

Chanyeol tampak khawatir. Ia khawatir jika nanti Baekhyun akan membawa Jimin. Ia harus berusaha agar Jimin tetap bersama nya.

"Maafkan aku Baek, aku tidak akan membiarkan kamu membawa anakku. " Batin Chanyeol.

" Ya sudah. Istirahatlah. " Chanyeol.

" Tentu. Aku sudah merindukan Taeyong. Taeyong diasrama kan? " Tanya Jimin disertai senyuman yang membuat Junmyeon curiga.

Disisi lain Chanyeol terdiam. Ia tidak bisa menjawab. Ia takut jika Baekhyun juga yang mengatakan hal itu pada Jimin.

" Baek kau sudah mati kan. Maka diam dan tenang di surga sana dan biarkan aku menjaga Jimin " Batin Chanyeol.

Baekhyun yang memang disana dengan Kyungsoo juga mendengar apa yang dikatakan Chanyeol walaupun dalam hati. Ia tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

" Ayah?! " Panggil Jimin.

" A -- iya? " Chanyeol.

" Taeyong di asrama kan? " Jimin.

" Taeyong....... Tadi pamit pulang ke rumah nya. Dia ingin istirahat ya! " Chanyeol.

" Kapan dia pamit? " Lay.

" Tadi sore. Kita berpisah di luar gerbang. " Chanyeol.

Jimin menatap tidak suka pada Chanyeol dan itu dilihat oleh Junmyeon.

" Dia berbeda dari Jimin yang dulu. Aura nya juga bukan aura Jimin? " Batin Junmyeon.

" Suho hyung mulai curiga! " Kyungsoo.

" Menang itu yang aku inginkan. " Baekhyun.

" Kalau begitu aku permisi. " Jimin.

Jimin pun meninggalkan aula istana. Di perjalanan keluar dari istana. Ia menggerutu. Ia tidak suka ayahnya berbohong. Dan itu tidak luput dari pandangan suho. Suho mengikutinya dengan alasan ingin menjenguk NamJoon. Ia bisa melihat aura hitam JiMin. Dan pada akhirnya ia tau bahwa JiMin yg sekarang bukan JiMin yg dulu lagi.

Sesampainya di asrama ia mengunci pintu kamarnya dan memanggil Baekhyun.

" Ayahh!! " Panggil nya.

" Iya. Aku di sini! " Ucap Baekhyun yang duduk di ranjang Taeyong.

JiMin pun duduk disamping Baekhyun.

" Apa Ayah tadi dengar? Ayah Chanyeol berbohong pada ku! " JiMin.

" Ya. Aku tidak tau jika Chanyeol sejahat itu. Ia saja memakiku didalam hati. " Baekhyun.

Sepertinya Baekhyun beralih menjadi pembohong sekarang.

" Aku punya rencana untuk mengembalikan semuanya seperti semula. Kau dan aku akan tetap bersama dengan ibu. Lihat saja nanti. Ayah cukup awasi pergerakan ayah Chanyeol saja. " JiMin.

" Apapun untuk mu. Tapi rencana apa? " Baekhyun.

JiMin terdiam. Ia sudah berfikir untuk menghilang dari teman-temannya. Ia juga akan menghidupkan Taeyong lagi.

" Ayah akan tau nanti. " JiMin.






To be continue....

Setelah sekian lama melewati lautan PR yg selalu bertambah setiap jam nya. Akhirnya aku up juga.

Sumpah PR gue banyak banget.

Komen dong kalian buat penyemangat ku!!

See you...

Black Swan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang