Nafasnya terengah-engah sembari menatap sekitarnya, memastikan tidak ada lagi mayat hidup yang ada di sana. Pepohonan yang menjulang tinggi, daun-daun yang hijau lebat, rumput rumput liar yang tumbuh subur serta tumpukan tubuh mayat hidup menjadi latar tempat ia dan kelompok nya sekarang. Ia dan kelompok nya baru saja menyelesaikan perburuan makhluk jelek di gunung dafan. Mayat di sana benar-benar banyak bahkan mereka berkelompok dan memiliki senjata. Biasanya senjata mayat hidup hanya kayu atau batu tetapi di gunung dafan, para mayat hidup menggunakan pedang.
"Semua nya baik-baik saja? " Tanya Taeyong sebagai leader di kelompoknya.
" Ya. " Jawab Jaehyun.
"Mayat di sini banyak sekali. Ternyata tuan Jongdae benar-benar berkekuatan iblis" Ucap Johnny.
"Tutup mulutmu John! " Sarkas Taeyong.
Ia cukup sensitif dengan masa lalu. Ia benar-benar tidak ingin mengingat sejarah kelam itu.
"Maaf" Johnny buru-buru minta maaf.
"Ayo bawa tumpukan tubuh ini. Lalu pergi ke aula pengumpulan hasil! " Ucap Yuta.
"Hyung tunggu! Itu tangan siapa? " Tanya Winwin sambil menunjuk tangan seseorang yang menyembul dari balik semak-semak.
"Benar. Itu tangan siapa? " Tanya Doyoung juga.
Taeil selalu yang paling tua berjalan perlahan mendekati tangan itu. Setelah dekat dan melihat tangan siapa itu, ia terkejut.
"HOSEOK!! "
Taeyong dan yang lain segera menghampiri Taeil. Mereka juga terkejut melihat Hoseok yang pingsan dibelakang semak-semak dengan posisi tidak elit. Sepertinya JiMin salah lempar.
"Jika HoSeok hyung terluka dan pingsan, lalu dimana yang lain? Jungkook bagaimana? " Tanya Jaehyun. Ia khawatir dengan sahabat kecilnya itu.
"Tenang Jae, jangan sampai gangguan kecemasan mu kambuh lagi! " Winwin.
Jaehyun memang memiliki gangguan kecemasan dan jika kambuh maka sekitar nya bisa basah karena hujan deras dan menyebabkan tanah licin. Taeyong juga khawatir. Ia mengkhawatirkan Jimin. Ia takut Jimin menghilang. Ia tidak ingin kehilangan lagi dalam waktu dekat ini.
"Teman-teman. Bisa bantu aku? " Tanya Taeyong.
" Tentu! " Yuta.
" Bisa kita bersama-sama mencari mereka. Maksudku kelompok HoSeok hyung. Apa bisa? " Taeyong.
"Tentu. Ayo! " Johnny
"Lalu HoSeok kau taruh mana? " Taeil.
"Sebentar. " Johnny.
Johnny pun mengeluarkan gulungan kertas nya dan menggambar burung merpati besar. Ia pun membaca mantra dan menghidupkan lukisan nya dan memerintahkan burung merpati itu untuk membawa Hoseok sekaligus menyampaikan informasi kepada tetua istana pelatihan.
"Dengan begini, kita bisa menyampaikan informasi dari jauh sekaligus meminta bantuan. " Johnny.
"Terima kasih! " Taeyong.
" Ayo kita cari mereka! " Yuta.
Mereka pun mencari kelompok Hoseok mulai dari semak-semak sekitar tempat Hoseok ditemukan. Sedangkan di istana pelatihan, para tetua sedang mendiskusikan hadiah apa yang akan diberikan bagi pemenangnya. Tiba-tiba terdengar suara burung merpati dari jendela besar di samping ruang rapat. Xiumin yang tau itu burung lukisan Johnny menyiapkan gulungan kertas besar. Dan burung merpati besar itupun masuk ke kertas dan menjadi sebuah tulisan serta tubuh Hoseok yang pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Swan [End]
Fantasiketika sebuah keterpaksaan dan keikhlasan menjadi persamaan dalam membangkitkan aura kebencian demi sebuah kebaikan, saat itulah genangan air turun dari mata mereka. kehilangan sesuatu yang ingin mereka hilangkan menimbulkan rasa penyesalan terdalam...