Hari dimana kompetisi berburu dimulai. Seluruh siswa tingkat 4 hingga 6 berkumpul di aula pertemuan sesuai dengan kelompok mereka. Suasana yang awalnya ricuh menjadi tenang saat Chanyeol datang di aula.
" Para ksatria semuanya, hari ini kompetisi berburu akan segera dimulai. Selalu waspada dan utamakan kerja sama tim. Ingat, jangan sembarangan bertindak disana. Kalian mengerti? " Chanyeol.
" Ya!! " Jawab semua murid.
"Kalau begitu kompetisi bisa dimulai sekarang. Selamat berjuang! " Chanyeol.
Para murid ksatria pun mulai meninggalkan aula keluar ke bukit Dafan. Ada yang keluar melewati gerbang ada juga yang terbang. Tim Jimin keluar melewati gerbang, mereka berjalan melalui jalur Utara agar cepat sampai dan mendapatkan buruan lebih banyak. Di perjalanan, Jimin sedikit merasakan sakit di kaki kanannya tepat dimana kutukan nya berada. Jalannya mulai memelan. Sekuat tenaga Jimin menahan sakitnya agar bisa menyamai langkah teman-temannya yang lainnya.
Jimin berhenti sejenak untuk meredakan rasa sakit di kakinya. Menyadari salah satu temannya tidak ada, Taehyung pun menoleh ke belakang dan melihat Jimin yg berhenti. Jimin yg awalnya menunduk pun mengangkat kepalanya dan terkejut melihat Taehyung menatap nya. Jimin pun mulai mengubah ekspresi nya yang semula meringis menahan sakit menjadi wajah ceria. Ia beruntung bisa menyembunyikan kesakitan nya.
"Ada apa Tae? " Tanya Jimin.
"Kenapa berhenti? " Tanya Taehyung.
"Tak apa. Hanya mengintai sekitar. Kenapa kau ikut berhenti juga? Ingin menemaniku ya? " Ucap Jimin.
Taehyung nampak memutar bola matanya dan kembali berjalan. Tetapi ada yang menahan tangannya. Ia pun melihat ke tangannya dan mendapati benang spiritual terikat di sana.
" Aku berhasil menguasai jimat pengikat. Bagaimana keren kan? Dengan benang ini kau tidak bisa jauh dari ku lebih dari 2 meter." Tanya Jimin.
Taehyung hanya menatap Jimin malas.
"Kurang kerjaan" Ucap Taehyung sembari menarik benang spiritual itu agar Jimin cepat berjalan. Jimin pun tertarik dan berjalan lebih cepat dari tadi.
Mereka pun menyusul teman-teman mereka yang sudah berada di depan.
"Kalian dari mana saja? " Tanya Yoongi.
"Dari jalan" Jawab Jimin.
"Aku tidak bercanda Park Jimin! " Yoongi
"Aku serius" Jimin.
"Dasar menyebalkan! " Yoongi.
Mereka pun kembali melanjutkan perjalanannya ke Bukit Dafan. Bukit tempat dimana para mayat hidup banyak tinggal disana. Sebenarnya semua bukit atau hutan pasti dihuni oleh mayat hidup, tetapi tidak sebanyak di bukit Dafan. Lagi-lagi, Jimin merasakan sakit di kaki kanan nya. Ia memelankan langkahnya tetapi tidak jadi.
"Jalan mu kenapa Jimin? Lebih cepat sedikit! " Yoongi
" Ya! " Jimin.
Jimin pun berusaha berjalan normal walaupun kakinya sangat sakit. Entah kenapa semakin ia memasuki hutan semakin sakit kakinya. Mereka pun sampai di kaki bukit. Di kakai bukit banyak kelompok lain yang sedang mengintai sekitar, ada yang menyusun strategi dan ada juga yang menyiapkan pedang. Tim Jimin berhenti sejenak. Jimin memanfaatkan kesempatan ini untuk meredakan rasa sakit di kaki kanannya. Rasanya benar-benar sakit. Ibaratkan seperti kaki kalian yang tersandung kaki meja ditambah kepala kalian kejedot pintu dan kepleset.
" Hyung, kita mau kearah mana? " Tanya Jungkook.
" Ada dua arah yang menguntungkan. Timur dan barat daya. Ingin kemana? " NamJoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Swan [End]
Fantasiaketika sebuah keterpaksaan dan keikhlasan menjadi persamaan dalam membangkitkan aura kebencian demi sebuah kebaikan, saat itulah genangan air turun dari mata mereka. kehilangan sesuatu yang ingin mereka hilangkan menimbulkan rasa penyesalan terdalam...