01#

7K 489 9
                                    

Cahaya matahari mulai berpendar keseluruh sudut sebuah bangunan besar yang megah dan tinggi. Bangun yang merupakan tempat pelatih para manusia yang memiliki Jindan yang ingin mengasah kemampuan dan menjadi seorang ksatria. Bangunan ini terdiri dari 8 lantai sesuatu tingkatan mereka. Para ksatria yang baru masuk ke pelatihan akan ditempatkan di lantai bawah. Lalu yang sudah naik ke tingkat pertama akan ditempatkan di lantai 2 dan seterusnya. Bangunan megah ini berada diatas awan, terdiri dari 3 bangunan utama. Bangunan pertama yang berada di tengah-tengah antara dua bangunan lainnya merupakan tempat para petinggi istana, pemimpin istana dan para senior yang sudah lulus dari pelatihan. Nantinya para senior itu akan di suruh mengembara di bumi ataupun di dunia awan untuk menegakkan keadilan.

Bangunan kedua merupakan tempat para ksatria belajar ilmu pengobatan, ilmu pedang, ilmu jimat, dan ilmu sihir serta tata krama dan sopan santun. Bangunan tersebut juga tempat berkumpul para guru pengajar. Kelas para ksatria ada 8 tingkat. Tingkat dasar, tingkat pertama, kedua dan seterusnya hingga tingkat ketujuh menjadi tingkat akhir pembelajaran. Di bangunan kedua lebih luas dari bangunan pertama dan ketiga karena ditengah tengah bangunan ada aula cukup besar untuk berlatih pedang dan sihir. Lalu di belakang gedung ada taman dengan banyak tanaman obat-obatan dan tempat praktek pengobatan. Ada juga bangunan dengan banyak buku mantra dan jimat untuk belajar menggunakan jimat.

Bangunan ketiga merupakan asrama murid yang terdiri dari 546 kamar dengan 1 kamar dihuni 2 sampai 3 orang. Bangunan ini memiliki 7 lantai dengan 1 lantai terdiri dari 91 kamar mulai dari lantai 2 sedangkan lantai dasar untuk kantin dan perpustakaan. Didalam kamar sudah ada 3 kamar mandi untuk masing-masing kamar jadi murid tidak perlu menunggu temannya untuk mandi.

Pagi ini seluruh ksatria mulai dari tingkat dasar hingga tingkat akhir berkumpul di aula depan bangunan pertama. Di atas podium sudah ada Park Chanyeol dan para tetua lainnya juga ada panglima perang Wu Yifan. Setelah seluruh ksatria berkumpul Park Chanyeol memulai pengumumannya.

"Selamat pagi para ksatria! " Park Chanyeol mulai menyapa.

"Pagi master" Jawab seluruh murid yang jumlahnya sekitar 1.638 murid.

"Hari ini aku ingin memberitahu kan sesuatu. Aku dan para tetua mengadakan sebuah kompetisi antar group yang terdiri dari tingkat 4, 5 dan 6 untuk berburu mayat hidup di gunung Dafan. 1 regu terdiri dari 7 anggota. Peraturan kompetensi ini dilarang menggunakan senjata apapun kecuali pedang dan sihir elemen kalian. Kegiatan dimulai 1 minggu lagi dan persiapkan diri kalian juga regu kalian. Bagi tingkat 4 5 dan 6 kalian bisa berlatih berburu di bukit Sheren tetapi jangan terlalu jauh sampai ke puncak. Panglima Besar Wu Yifan akan mengawasi kalian. Sekian, dan kembali ke asrama masing-masing. Kelas diliburkan" Park Chanyeol mengakhiri pidato nya.

Seluruh ksatria pergi ke asrama mereka masing-masing. Tak terkecuali dengan Kim Taehyung. Ksatria pengendali Ocean elemen itu berjalan sendiri dengan wajah datarnya menuju ke lantai 4 tempat kamarnya berada. Sebelum menaiki tangga ke lantai 2 ada suara yang memanggil namanya.

"Taehyung! " Panggil orang itu sambil berteriak.

Taehyung pun menoleh dan melihat ada 2 manusia yang menyebalkan menurut nya. Pasalnya pemuda dengan suara nyaring plus cerewet itu adalah roomate nya dan yang membawa kipas tangan itu adalah orang yang selalu menjawab setiap pertanyaan dengan tidak tau. Pemuda yang memanggil Taehyung tadi adalah Park Jimin dan yang membawa kipas tangan di sampingnya adalah Jeon Jungkook tetangga kamar Taehyung.

"Taehyung-ah, ayo ke kantin! " Ajak Jimin.

"Tidak." Jawab Taehyung singkat.

Jimin merengut. Tetapi ia kembali tersenyum dan menarik tangan Taehyung untuk ikut dengan nya. Tetapi Taehyung menghempas kan tangan Jimin. Jimin kaget, tetapi ia tidak tersinggung ia malah bersikeras untuk mengajak taehyung.

Black Swan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang