"Mungkin Vio menggunakan kekuatan terakhirnya untuk menyelesaikan semua kekacauan akibat perang tadi dan itu menyebabkan semuanya tidak mengingat perjuangan Vio seluruhnya. Mereka hanya ingat jika Vio telah meninggal karena menghantam batu," jelas Ella.
"Tapi kenapa kita bisa mengingatnya?" tanya Kazio.
"Mungkin karena kita berada disisi Vio sebelum dia meninggal."
"Sekarang dimana tubuh Vio? Kenapa tubuhnya menghilang seketika saat Miss Marthanda mendekat kepada mereka?" tanya Kazio dengan raut muka yang sedih.
"Entahlah, aku juga tidak tahu. Kau harus sabar Kazio, aku yakin Vio baik-baik saja. Dia adalah temanku yang kuat," kata Ella menenangkan Kazio.
Mereka berdua segera membantu para murid Tolaria Academy untuk membersihkan kekacauan yang terjadi karena perang tadi. Setelah selesai, Kazio dan Ella memutuskan untuk berbicara berdua di taman samping Academy.
"Kazio, gimana kalo kita cari Vio?"
"Kita mau cari dimana? Tubunya aja tiba-tiba menghilang tanpa jejak," kata Kazio sambil menunduk menahan air matanya.
"Udah Kazio, kami sabar aja. Pasti Vio baik-baik aja sekarang, dia itu kuat," kata Ella sambil menenangkan Kazio.
"Tapi aku udah janji sama Vio akan melindungi dirinya, tapi sekarang? Aku udah gagal menepati janji yang aku buat kepada Vio," kata Kazio masih menunduk.
"Udah, Vio pasti baik-baik aja. Kamu jangan sedih lagi, Vio pasti gak bakalan suka liat pangerannya nangis kek gini."
"Thanks ya La, yaudah balik yuk," kata Kazio lalu berjalan meninggalkan taman samping Academy diikuti Ella dibelakangnya.
Mereka berdua memutuskan untuk kembali ke kamar mereka masing masing.
Sesampainya di kamarnya, Ella memutuskan untuk menuju ke kamar Vio.
"Aku kangen kamu Vi, kamu udah bilang kan bakalan sering masakin aku. Mana janji kamu Vi," kata Ella sambil menangis di atas kasur Vio.
"Awalnya aku seneng banget waktu aku dapet roommate kaya kamu dan aku berharap kita bisa bersama terus, tapi takdir berkata lain. Jika kamu memang masih hidup, semoga kamu akan segera kembali," kata Ella sambil menangis lalu tertidur dikamar Vio.
Disisi lain, seorang gadis dengan baju perang sedang berbaring di atas sebuah tumpukan tumbuhan yang dibentuk mirip dengan kasur, terdapat para peri yang terbang mengelilinginya.
Para peri itu menaburkan sebuah serbuk yang mereka bawa keatas badan gadis itu. Tak lama sebuah cahaya berwarna pink pastel mengelilingi gadis itu.
"Ugh ... Aku dimana?" tanya gadis itu saat dirinya terbangun.
"Kamu aman bersama kami putri, perkenalkan aku Teri, peri air," kata seorang peri dengan sayap berwarna biru.
"Aku Teresa, peri Api," kata peri dengan sayap merah.
"Aku Nayra, peri Udara," kata peri dengan sayap putih.
"Aku Kalya, peri tanah," kata peri dengan sayap coklat.
"Dan aku adalah Saza, peri tumbuhan, dan kami ditugaskan untuk menjaga putri," kata peri dengan sayap hijau.
"Kenapa aku bisa ada disini? Bukankah tadi aku berada disebuah medan perang?" tanya Vio.
"Kami yang telah membawamu, dan kami berasal dari dalam kalung mu. Kami juga membuat semua orang melupakan bahwa kamu yang mengalahkan King of Darkness," kata Teri.
"Tapi kenapa? Apakah Kazio dan Ella juga melupakanku?"
"Tidak putri, mereka berdua tidak terkena sihir kami dan kami tidak mengetahui bagaimana itu bisa terjadi," kata Nayra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Of Magic World [END]
FantasyGadis dari dunia manusia yang asalnya adalah putri dari raja dan ratu terhebat didunia sihir harus menyelamatkan dunia sihir yang terancam dikuasai kegelapan. Gadis yang mulai sekolah diacademy dunia sihir harus bisa menyelamatkan dunia sihir, disa...