[book 3] sweet chaos ➳bxb✓

🌙 the ring

➳ hyunjeong; hyunjin, jeongin｡

❥┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈ ◉

✦✦✦

setiap orang terlahir dengan cincin yang melingkar di jari manis.

warnanya berubah menyesuaikan emosi pemiliknya. merah ketika marah, kuning ketika senang, biru ketika sedih.

merah muda ketika akhirnya menemukan sang belahan jiwa.

dan ketika sang belahan jiwa telah tiada, warna cincin akan perlahan berubah menjadi hitam dan terlepas dari jari. berubah menjadi debu dan lenyap tersapu angin.

✦✦✦

"aku mau caramel macchiato satu."

hyunjin tersentak dari lamunan. matanya mengerjap. ia buru-buru meraih catatan kecil dan pulpen dari saku apron lantas menatap balik seseorang yang membuyarkan lamunannya. "ya?"

pemuda di hadapannya itu tertawa kecil, "aku mau caramel macchiato. atas nama yang jeongin."

iseng, hyunjin melirik. warnanya kuning.

hwang hyunjin mengangguk kecil, "silakan ditunggu."

jeongin berbalik, berjalan menjauh lantas mendudukkan diri di sudut kafe. bersebelahan dengan jendela.

hyunjin mengambil gelas plastik, menuliskan nama jeongin disana. cukup rapi sebelum akhirnya terkejut oleh pekik kecil seungmin, "oh!"

"apa?" ketus hyunjin. "tulisannya jadi kecoret, seungmin."

seungmin menggeleng ribut, "coba lihat cincinmu. warnanya berubah merah muda, tau!"

hyunjin mengikuti arah pandang seungmin. benar. cincinnya yang semula berwarna merah perlahan memudar. berganti menjadi merah muda yang lembut. gelasnya nyaris jatuh dari tangan. "aku nggak salah lihat, kan?"

seungmin menggeleng. masih sibuk bertepuk tangan. "padahal tadi masih merah lho waktu kamu habis marahin aku."

"selamat ya, hwang hyunjin. akhirnya bertemu belahan jiwa!" seru seungmin.

"tapi siapa?" tanya hyunjin. kini sibuk lagi membuatkan pesanan jeongin. "aku seharian berdiri di balik meja bar sama kamu. nggak mungkin soulmate-ku kamu."

seungmin mencibir. "enak aja. nih lihat, cincinku udah berubah jadi merah muda sejak seminggu yang lalu. jangan menghina ya kamu!"

"iya percaya," hyunjin balik mencibir. "atas nama yang jeongin!"

jeongin berdiri, berjalan pelan menghampiri bar. hyunjin menyerahkan minuman yang diterima jeongin dengan tangan kanan. "oh, cincinmu berubah warna!"

jeongin melirik cincinnya. kuning yang perlahan memudar, berganti merah muda. sama persis dengan milik hyunjin.

seungmin berceletuk iseng, "punya hyunjin tadi warnanya merah. jadi berubah merah muda pas ketemu kamu."

merah merambat di tulang pipi. jeongin tersenyum kikuk lalu buru-buru mengucapkan terimakasih dan keluar kafe.

"kim seungmin! dia bahkan belum tahu namaku!"

✦✦✦

seminggu berlalu dan hyunjin tak pernah melihat jeongin datang ke kafe lagi.

"udah jam pulang. jangan bengong begitu." tepukan seungmin mampir di bahu hyunjin. hyunjin menggeleng, "udah diberesin semua? udah bersih?"

seungmin mengangguk. "kamu yang bawa kunci, ya. aku duluan. kak chan udah nunggu."

hyunjin membalas lambaian seungmin. ia meraih kunci kafe, mengunci pintunya kemudian mengantungi kunci itu di saku jaket.

ia melirik jam tangan. masih ada sekitar sepuluh menit sebelum bus terakhir malam ini berhenti beroperasi. dalam perjalanannya menuju halte, perasaannya tidak tenang. pemuda itu merogoh saku celana, menarik earphone, lantas menyumpal telinga kanan kirinya.

bersamaan dengan gerakan tangannya menyumpal telinga, decit ban kendaraan yang bergesekan dengan aspal terdengar nyaring diiringi dentuman keras setelahnya.

bersamaan dengan dentuman keras tadi, cincinya perlahan menghitam. meluncur dari jari manis dan jatuh membentur jalan beraspal. berubah menjadi debu dan lenyap tersapu angin malam.

baru kali ini kayaknya aku nulis hyunjeong angst hsshshsh

hehe peace!!!🤡

dari semua soulmate!au yang aku tulis, kalian paling suka yang mana, guys?