🌙 dalgona

2.1K 167 5
                                    

➳ seungyul; seungyoun, hangyul。

➳ seungyul; seungyoun, hangyul。

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❥┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈ ◉

✦✦✦

"gyul, lo pernah nyoba bikin dalgona nggak, sih?" tanya seungyoun ke hangyul, pacarnya. hangyul yang lagi main game nengok, "pernah. kenapa? lo mau bikin?"

seungyoun ngangguk. "iya. selama karantina gue tuh gabut banget. gue butuh sesuatu yang bisa melatih otot."

ah iya. gara-gara karantina, seungyoun jadi nggak pernah ngegym lagi. kerjaannya setiap hari cuma makan, tidur, berak. gitu terus sampe bosen.

"ngucek baju juga melatih otot." sahut hangyul.

"gak gitu, gyul." balas seungyoun. "bikin ah. lo mau nggak?"

"mau lah kalo dibikinin." jawab hangyul. dia dorong-dorong seungyoun menjauh, "sana-sana. nanti kalo udah jadi bagi ke gue."

yang di dorong mendengus. "berisik."

hangyul nggak peduli. dia lanjut main game, ngebiarin seungyoun grusak-grusuk di dapur. tapi udah beberapa menit berlalu, nyaris satu jam kayaknya dan seungyoun belum balik juga. hangyul sampe udah bosen main game dan sekarang nonton berita di tv.

"yooooon, lama banget!" seru hangyul dari ruang tengah rumah seungyoun. padahal hangyul nggak selama ini deh kalo bikin. dia berdiri setelah matiin tv, mau nyusul seungyoun. "yon, lo nggak mati, kan?"

raut bengong dan hopeless seungyoun yang duduk di kursi masih dengan mangkok kecil di depannya itu bikin hangyul ketawa. dia narik kursi di sebelah seungyoun dan duduk disana.

"yon," panggilnya. "lo cuma bikin kopi, anjir. kenapa muka lo kayak habis ketemu malaikat pencabut nyawa."

"dah ah, gyul. gue nyerah." kata seungyoun. dia nyender ke kursi kemudian merengek ke hangyul. "capek."

"lagak lo udah kayak nembak cemceman tapi ditolak, nyet." ledek hangyul. "mana effort lo? malu sama tato, euyyy."

"gyul, ini bukan masalah ada effort dan enggak. ini masalah tangan pegel dan gemeter." elak seungyoun, mulai ngelantur nggak jelas. "nggak kuat lagi gue, gyul. emang udah paling bener gue beli kopi jadi aja daripada sok-sokan dalgona dalgoni dalgono gini. maka demi kelangsungan hidup gue, gue akan berhenti bikin dalgona. selamat tinggal, sayang. terimakasih udah berjuang bersama."

hangyul geli banget. asli.

bener-bener, karantina tuh mengubah orang jadi makin bxdxh.

"nggak ada berjuangnya lo." celetuk hangyul sembari narik mangkok kecil seungyoun jadi di depannya. "semangat di awal doang, di akhir malah ngebiarin orang lain yang berjuang."

nggg, kayaknya nggak cuma seungyoun yang gila efek karantina. hangyul juga.

"nyet, perkara kopi doang udah kayak perkara hati hAhaHa." seungyoun ketawa hambar. "guE juga kAyAknyA uDah GiLa."

hangyul cuma geleng-geleng males kemudian lanjut ngaduk kopi seungyoun. heran, masih aja encer gini. semenjak satu jam yang lalu, seungyoun tuh ngapain aja. jangan-jangan ngaduknya halu.

nggak butuh waktu lama buat hangyul bikin kopi yang encer itu berubah jadi kental. seungyoun melongo, "gila, gyullll."

"ngaduk tuh pake tenaga. jangan klemar-klemer. besok ngegym, olahraga, apa kek. lembek banget." ujar hangyul.

yang diomelin cuma nyengir. dia nuang susu dan es ke dalem gelas kemudian dikasih toping si kopi tadi. yang bikin dia, yang habisin malah hangyul. seungyoun kebagian nyicip doang.

"yon, anterin pulang, dong." pinta hangyul.

"panas, gyul. balik sendiri, gih." jawab seungyoun. hangyul mendelik, "emang, ya. gak ada sayang-sayangnya lo sama pacar."

"dih, yaudah lah. mana kunci motor lo? gue pinjem buat balik." ujar hangyul akhirnya. seungyoun langsung geleng ribut, "nggak nggak nggak! enak aja! gue anter aja deh, ayo!"

bukan. seungyoun bukannya khawatir sama hangyul yang bakal kenapa-kenapa kalo pulang naik motor (karena hangyul udah sering tonjok-tonjokan, jadi buat apa khawatir). seungyoun justru khawatir motor sport barunya yang dibeli pake kerja keras siang malem bakal kenapa-kenapa kalo dibawa hangyul yang kalo naik motor kayak ngajak ke rahmatullah.

"kan iiih," rengek hangyul tanpa sadar. beneran nggak sadar. "lo mah gak ada sayang-sayangnya sama gue."

"mana ada," seungyoun ketawa. "baju gue masih ada di kosan lo, kan? gue mau nginep."

sebuah 'yes' kecil dari hangyul bikin seungyoun gemes. dia nepuk-nepuk kepala hangyul, "ayo, yang."

hangyul jadi geli. "yang yang pala lo peyang."

kangen seungyul HSHSHSHHSHSHSH kangen yuyo kangen seungchan kangen weishin kangen junsang kangen hwanggeum kangen hwangmini kangen pdx pokoknya😠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kangen seungyul HSHSHSHHSHSHSH kangen yuyo kangen seungchan kangen weishin kangen junsang kangen hwanggeum kangen hwangmini kangen pdx pokoknya😠

[book 3] sweet chaos ➳bxb✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang