🌙 signal

2.2K 336 89
                                    

➳ changlix; changbin, felix。

[ tapi bukan paduka-babu, hehe ]

[ tapi bukan paduka-babu, hehe ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❥┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈ ◉

✦✦✦

kata orang-orang, yang paling penting dalam hubungan jarak jauh atau ldr itu ya saling percaya. tapi buat changbin, yang paling penting ya sinyal. iya, sinyal. di zaman yang serba modern ini, sinyal tuh udah kayak oksigen. sinyal hilang bentar aja ngeluhnya kayak mau kiamat. ada kali ya seharian ini changbin manjat genteng sepuluh kali biar dapet sinyal. tapi tetep aja, nggak ada sedikit pun sinyal yang mampir ke hpnya. jangankan mampir, nyangkut aja enggak.

changbin mau nyebur sumur aja.

yo ora ngono cok ngko matimu ra konangan.

"ra ono sinyal neng kene, nyuk. (gak ada sinyal disini, nyet.)" ujar hangyul. dia baru balik dari pasar dan kaget ngelihat changbin gelantungan kayak monyet di genteng.

"jal menyang desa sebelah. biasane sinyale apik. (coba ke desa sebelah. biasanya sinyalnya bagus.)" saran hangyul kemudian. "lha koe ki neko-neko. wes penak urip nang kutho, malah menantang maut nang kene. (lagian lo tuh aneh-aneh. udah enak hidup di kota, malah menantang maut disini.)

"menantang maut matamu, cok." umpat changbin. "gujengi ondhone, aku meh mudun. (pegangin tangganya, gue mau turun.)"

"aku ndene mergo bulikku rabi. mbah kakung emoh gawe acara neng kutho, jarene ribet nek arep ngundang warga kene. neng kene nduwe joglo, eman nek ora dimanfaatke."

(gue kesini karena tante gue nikah. mbah kakung gak mau bikin acara di kota, katanya ribet kalo mau ngundang semua warga disini. disini punya joglo, sayang kalo gak dimanfaatin.)

hangyul geleng-geleng, problem orang kaya. dia nyodorin bungkusan daun pisang isi klepon ke changbin. sembari bersandar di pilar rumah milik kakek changbin, dia berujar, "tapi yo ono apike koe moro ndene, sih. aku kangen koe soale. bar pindah neng kutho koe sombong tenan, ora tau dolan mrene meneh."

(tapi ya ada bagusnya juga sih lo kesini. gue kangen lo soalnya. semenjak pindah ke kota, lo sombong banget. gak pernah main kesini lagi.)

changbin ketawa. inget masa-masa kecil dia sama hangyul dulu. dimana mereka betah banget main di sawah dari pagi sampai mau magrib, kangen diomeli ibunya changbin karena pulang main udah gak bisa dibedain mana changbin mana singkong habis panen.

alias, itu muka kenapa belepotan lumpur, kambing.

"gek ndang, ngopo iseh nang kene? jarene ameh telepon felix. (buruan, ngapain masih disini? katanya mau telepon felix.)" usir hangyul.

changbin nyengir. "ayo aku diterne." (ayo anterin gue.)

"jabingan."

✦✦✦

"ndes, aku neng warkopan, ya. gek ndang lek teleponan. mendung iki, keno udan sitik ilang sinyal e. (ndes, gue di warkop, ya. buruan teleponan. mendung nih, kena ujan dikit hilang sinyalnya.)"

"iyo, crewet."

"wo lha ra ngerti maturnuwun. (dasar gak tau makasih.)" bogeman hangyul mendarat di bahu changbin. "ojo lali duit bensinku diijoli yo, bos. (jangan lupa uang bensin gue dituker ya, bos.)"

"iyo, medit."

hangyul melaju dengan supra jametnya ke warkop nggak jauh dari tempat dia nurunin changbin tadi. changbin ngeluarin hpnya dari saku dan langsung nyalain data. edan ndes, langsung nge-lag.

paling banyak sih chat dan missedcall dari felix alias dek pacar.

"ya allah sayangku," gumam changbin. dia menekan ikon telepon di pojok kanan atas, nunggu balasan dari seberang.

"halo?"

"halo? felix?"

"AAAA KAK CHANGBIN!" seru felix dari seberang. "wesss, pulang kampung wae berasa artis lho. dihubungi gak iso-iso."

changbin ketawa, "sepurane. sinyal disini ngajak gelut."

"bikin o tower sendiri." sahut felix. "ini kok bisa telepon? udah balik kota po?"

"belum," changbin jongkok di bawah gapura selamat datang. hangyul sinting nurunin anak orang di bawah gapura. "ini di desa sebelah. tadi dianter hangyul."

felix ber-oh panjang disana, "yawes. titip salam buat mas hangyul. jangan lupa oleh-oleh nek (kalo) udah balik."

"mbahmu oleh-oleh," sahut changbin diiringi tawa kecil. "tak oleh-olehi sapi purun?"

"HAHA, mahar po." balas felix.

baru mau changbin menimpali, ada petir menyambar disusul guntur. udah gitu bonus angin. changbin ngecek hpnya kemudian teriak kayak anak durhaka kena azab.

iya, sinyalnya hilang. lagi.

"MBOKNE ANCOOOK!"

skz lokalan gini seru juga ya, ndes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

skz lokalan gini seru juga ya, ndes

[book 3] sweet chaos ➳bxb✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang