➳minsung; minho, jisung。
❥┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈ ◉
✦✦✦
setiap orang terlahir tanpa bisa melihat warna. tapi ketika ada kontak fisik dengan belahan jiwa, maka spektrum warna akan tercipta. dunia yang kelabu perlahan dipenuhi warna. bagai sketsa pada kanvas yang diberi percikan cat.
dunia monokrom jisung berubah menjadi penuh warna bagai teja* selepas pertemuannya dengan seseorang.
semua bermula kala jemarinya tanpa sengaja bersinggungan dengan milik seorang lelaki yang ia temui di toko buku. buku yang mereka incar sama dan hanya tersisa satu. lelaki itu mengalah, membiarkan jisung memiliki kumpulan sajak itu. sebagai tanda terima kasih, jisung membawa si lelaki mampir makan ke kafe langganannya.
lelaki itu memperkenalkan diri. namanya lee minho, bekerja sebagai editor majalah ternama kesukaan jisung. suatu kebetulan. mereka berjabat tangan dan pandangan jisung berubah mengabur. jisung memejam dan ketika ia membuka mata, berjuta warna yang tak pernah ia lihat kini seolah satu persatu hadir menyapa.
masih diliputi rasa bingung, ia menatap minho. "kak, jangan bilang..?"
minho mengangguk, "iya. sejak di toko buku tadi, aku udah bisa lihat warna."
tanpa aba-aba, jisung menerjang minho. memeluk erat lelaki bersurai jingga itu. "kak minho makasih banyaaak. aku jadi bisa lihat warna setelah duapuluh tahun hidup."
"nooo, jangan gitu. kita sama-sama beruntung karena punya satu sama lain." ujar minho.
mereka menjalani hari demi hari, tahun demi tahun dengan bahagia. jisung kini bekerja di sebuah kursus musik yang dikelola bersama dengan seniornya semasa perguruan tinggi. minho mengunjunginya sesekali dan selalu membawakan makanan kesukaan jisung. kemudian menunggu jisung selesai mengajar dan pulang bersama ke apartemen mereka.
hari ini, minho tak bisa mengunjungi jisung. ada rapat mendadak di kantor yang mengharuskan ia hadir. jisung mengangguk ketika minho memeluknya, mencium puncak kepalanya ringan. "hati-hati, kak. jisung sayang kakak."
jisung tak mengerti kenapa, tetapi rasanya seperti berat untuk melepas minho.
denting halus piano menyambut jisung ketika kakinya menginjak lantai tempatnya bekerja. ini lagu kesukaannya. biasanya, jisung akan merasakan euforia, tapi hari ini alunannya terdengar lirih dan sendu.
"halo, kak jisung." sapa yuna, salah satu muridnya. jisung mengangguk, "halo juga, yuna."
"kak jisung sakit? pucat gitu..."
jisung mengangguk, "iya pusing sedikit."
ketika pusingnya tak kunjung mereda, jisung memejamkan mata. begitu membuka mata, rambut merah menyala yuna tak lagi terlihat seperti sebelumnya. pandangannya didominasi warna abu-abu gelap. warna-warna cerah yang dilihatnya kian samar, memudar bagai lukisan tua.
ponselnya berdering, ada telepon masuk dari felix, sepupu minho.
"ji, kak minho kecelakaan dan sekarang ada di rumah sakit."
jisung tiba di depan ruang operasi. menatap felix dengan ribuan tanya tersemat dalam kepala. felix menggeleng, memeluk jisung erat. "ji, kak minho meninggal."
dunia jisung tak lagi berwarna.
*teja = pelangi.
sinonim pelangi; teja, ular mengiung, benang raja, bianglala, ular minum, dll.
aku ngetik ini sambil ngobrolin film 'tilik' sama temenku, jadi kayaknya sedihnya ga berasa deh WKWKWK
KAMU SEDANG MEMBACA
[book 3] sweet chaos ➳bxb✓
Fanficbxb oneshoot collections. [book 1] summer rain [book 2] love whisper [book 3] sweet chaos [book 4] pit a pat