➳changlix; changbin, felix。
❥┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈ ◉
✦✦✦
intensitas pertemuan keduanya makin kerap. felix yang berdalih membeli bunga atau mengantarkan buah persik titipan nenek untuk changbin. changbin yang tak enak hati selalu membalas dengan mengajak felix berkeliling kota kecil itu dengan sepeda. jelas felix tidak menolak.
rinai hujan berjatuhan, melewati celah rimbunnya pohon dan meluncur jatuh menetes di ujung daun. changbin membawa felix berteduh di bawah atap kedai ramen yang lama ditinggalkan. ramalan cuaca mengatakan hari ini akan cerah. siapa sangka hujan turun, memupus harapan dan lamun felix tentang pantai cantik di ujung kota.
"padahal kalau tidak hujan, mungkin sekarang kamu sudah berenang di laut." changbin bersuara, terdengar lirih bersahutan dengan rintik hujan dan gemuruh petir sesekali. "lain kali, aku pasti ajak kamu ke pantai. mungkin berangkat pagi-pagi buta supaya kamu puas bermain disana."
felix membalas dengan tawanya yang semanis butir cokelat di kukis kesukaannya. "tentu."
setelahnya, hanya hening yang mengisi waktu. deru angin menerpa, meniup-niup dedaunan. bunyi gesekannya menenangkan, felix berpikir mungkin dia akan menghabiskan musim panas selanjutnya disini.
angin bertiup semakin kencang. felix jelas menggigil di balik kemeja tipis sewarna buah persik yang dikenakannya. sungguh, dia tak mengharapkan adegan manis bak serial televisi klise yang kerap mengisi waktu luangnya. tapi agaknya changbin tak segan membiarkan ia merasakan kupu-kupu berterbangan di perutnya. jaket hijau tua miliknya disampir pada bahu felix. felix terlonjak, menatap pemuda yang lebih tua satu tahun darinya itu. belum sempat mengucap kata, changbin lebih dulu bersua. "kamu kedinginan, kan? pakai saja jaketku. aku nggak apa."
sungguh, felix makin jatuh untuk changbin.
"kalau suka, bilang saja. sekarang atau tidak selamanya."
percakapannya dengan jisung lewat telepon semalam terlintas di kepala. felix meragu. benar kata jisung, lebih baik menyatakan perasaannya sekarang. sekarang atau tidak selamanya. tapi apakah ia siap dengan segala kemungkinan? walau dirinya menolak mempercayai kisah turun temurun pasal penyakit hanahaki, jauh dalam hatinya, felix tetap takut. bagaimana jika hanya ia yang mencinta? akankah ia berakhir menyedihkan terbaring lemas dan sakit-sakitan selama sisa hidupnya?
tapi sekali lagi, kau tak akan tahu hasilnya sebelum mencoba, kan? dan hidup memang selalu penuh risiko. sesekali, manusia memang perlu mengambil risiko. entah apa akibat ke depannya. bagi felix, itu urusan nanti. ia menghela napas. dalam hati sibuk mencoba meyakinkan diri sendiri.
tarikan dan embusan napas yang terdengar berat menarik atensi changbin. "hei, kenapa? ada yang salah?"
felix menggeleng, "besok, kamu ada waktu? aku ingin mengajakmu ke pantai, kalau tidak keberatan."
KAMU SEDANG MEMBACA
[book 3] sweet chaos ➳bxb✓
Fanficbxb oneshoot collections. [book 1] summer rain [book 2] love whisper [book 3] sweet chaos [book 4] pit a pat