➳hyunjeong; hyunjin, jeongin。
❥┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈ ◉
✦✦✦
"kan gue udah gue bilang, baju kotor jangan ditaruh ranjang!"
"ya biarin. ranjang juga ranjang gue!"
"bukan masalah ranjang siapa. tapi kotor, bego!"
"ya udah sana beresin."
"dih? siapa lo?"
felix sama jisung yang baru pulang beli makan geleng-geleng. setiap lewat kamar 203 ini, ada aja keributan. mana yang kamar berantakan, bungkus makanan dimana-mana, baju kotor asal taruh. hadeh.
"gue nggak bisa bayangin seungmin sefrustasi apa setiap hari denger orang berantem." celetuk jisung.
tepat setelah jisung berceletuk, pintu kamar 202 terbuka. seungmin muncul, mukanya kusut. "frustasi banget. frustasi. nggak usah lo tanya sefrustasi apa gue. lo tau air sisa nyuci beras? rasanya gue mau ikut hanyut ke comberan."
felix angguk-angguk kecil, "fix."
"mau ngungsi ke kamar kita aja nggak?" tawar jisung. seungmin ngangguk, "nanti gue nyusul. sekarang gue mau marahin mereka dulu."
"mau lo marahin kayak gimana juga, yang namanya hyunjin sama jeongin telinganya tebel. nggak mempan." ujar felix.
"ya namanya juga usaha," keluh seungmin. "dah sana,
felix dan jisung akhirnya berlalu sementara seungmin ngetuk pintu kamar 203 nggak sabaran. "sekali lagi berantem, gue bakar kamar lo berdua!"
pintu terbuka, hyunjin dan jeongin muncul saling berangkulan dan nyengir nggak ada dosa. "hai."
seungmin ngacak rambutnya frustasi. "sekali lagi ribut awas aja lo berdua."
"siapa yang ribut? kita kan roomate yang amat sangat akur." ujar hyunjin. "iya kan, jeong?"
jeongin ngangguk, "hm. akur banget kayak plankton sama tuan krab."
seungmin udah habis kata-kata. "terserah lah terserah. gue capeeeeek denger orang ribut mulu."
seungmin pergi dan penghuni kamar 203 itu saling lempar pandang.
"lo sih!"
"apa?!"
tuhkan.
hyunjin baru bangun tidur ketika denger suara gedebukan kursi yang diseret. dia mengedarkan pandang dan nemuin jeongin lagi nyeret-nyeret kursi belajarnya.
"ngapain?" tanyanya.
jeongin cuma nengok sekilas, "first snow."
"hah, bohong." hyunjin naikin selimutnya, berniat tidur lagi. jeongin mendengus. cowok itu naruh kursi di depan jendela kamar asramanya kemudian duduk manis di sana. "beneran. kalo nggak percaya ya udah."
hyunjin diem-diem penasaran. dia menyingkap selimut dan bangkit. cowok itu jalan ngehampirin jeongin dan mata kecilnya membola. salju pertama beneran udah turun. si bocil ini nggak bohong rupanya. tapi suka citanya itu nggak berlangsung lama. hyunjin lagi-lagi mengeluh, "lo tau nggak apa yang lebih ngeselin daripada ketemu lo setiap hari?"
jeongin lagi nggak mood berantem. dia cuma menjawab singkat, "apa?"
"tahun lalu dan tahun ini, lo jadi orang pertama yang gue lihat pas salju pertama turun." jawab hyunjin.
jeongin nengok, "terus?"
"katanya, orang pertama yang lo lihat ketika salju pertama turun bakal selamanya nemenin lo." jawab hyunjin. "kenapa gue nggak ngelihatin fotonya mbak iu aja, ya. siapa tau jodoh. kenapa gitu harus muka lo yang terpampang depan gue."
"mimpi." gumam jeongin. "tapi bagus, dong. hyunjin jeongin forever. forever gelut sampai mati."
hyunjin ketawa kecil. dia ngulurin kelingkingnya di depan muka jeongin. "dah lah, damai aja, yuk. dilihat-lihat lo lucu juga kalo lagi anteng."
jeongin balas menautkan kelingkingnya, "damai, ya. lo kalo lagi nggak banyak drama jadi ganteng."
"jadian aja, yuk?"
telinga jeongin langsung merah. "lo lihat nggak cucian gue banyak banget? aduh aduh aduh, mau ke laundry-an dulu, ya. dadah!"
jeongin kemudian kabur gitu aja. ninggalin hyunjin yang geleng-geleng di depan jendela. "kenapa gue baru sadar kalo roommate gue lucu gini, ya."
yang punya gc hyunjeong, angkut aku juseyo
KAMU SEDANG MEMBACA
[book 3] sweet chaos ➳bxb✓
Fanfictionbxb oneshoot collections. [book 1] summer rain [book 2] love whisper [book 3] sweet chaos [book 4] pit a pat