Aku terbangun dari mimpi ku, dan membuka mata ku secara perlahan. Apa yang terjadi pada diri ku? Aku ada dimana? Mengapa aku ada di ruangan putih ini dan mengapa bau nya seperti obat - obatan?
"Dik?" Seseorang sedang memanggil ku, dan mengelus rambut ku secara perlahan. Saat aku lihat, ternyata itu adalah Bella - kakak ku.
"Kak Bella?" Tanya ku padanya, dan mulai menatap nya.
"Kamu sekarang lagi di Rumah Sakit" jawabnya. "Kenapa semua ini bisa terjadi lagi sih?" Kak Bella pun langsung menangis melihat keadaan ku.
"Kirana cuma kecapekan doang kok kak" Aku mulai cemas dengan Kak Bella, aku takut Kak Bella terlalu tertekan atas keadaan ku ini.
"Mulai besok sampai seterus nya, kamu gak usah masuk sekolah lagi" Aku terkejut Kak Bella berbicara seperti itu, aku ingin bertemu dengan sahabat - sahabat ku.
"Kak, Kirana tau kakak cemas. Tapi Kirana masih mau sekolah, menghabiskan sisa hidup nya Kirana. Kirana ingin sekali melihat wajah - wajah teman Kirana, terutama sahabat Kirana" Aku harap dengan ucapan ku seperti ini, aku masih di perbolehkan untuk sekolah.
"Tapi dik, kakak gak mau sampai hal ini terulang lagi sama kamu. Kamu itu sakit dik, seharus kamu itu ada di rumah untuk beristirahat. Kakak tau waktu kamu gak banyak, maka dari itu. Mulai sekarang kamu harus ikuti seluruh ucapan dari dokter, dan kamu harus mengikuti kegiatan - kegiatan nya" Sontak hal itu membuat ku hampir tak percaya, aku tidak suka obat - obatan. Tapi itu adalah salah satu cara untuk ku agar sembuh, jadi aku telah memutuskan bahwa aku akan ikut saran Kak Bella.
"Jika hal itu bisa membuat ku sembuh dari penyakit ku, aku setuju" Aku yakin, jika aku berusaha untuk sembuh. Pasti aku bisa, dan jangan lupa untuk berserah diri kepada tuhan. Karena aku percaya, hanya tuhan lah yang bisa memperbaiki semua nya.
"Btw kak, mami sama papi mana?" Tanya ku pada Bella-kakak ku saat tidak melihat sama sekali kedua orang tua ku.
"Papi sama mami masih ada urusan dikit, mungkin sampai sini agak telat dikit" Jawab Bella-kakak ku dengan diiringi senyum manis nya.
Flashback
Author POV
Setelah Kirana pingsan, seluruh kelas benar - benar cemas. Bagaimana tidak, seluruh pakaian Kirana telah di basahi oleh darah yang mengalir terus menerus. Sahabat - sahabat Kirana pun ikut cemas juga, dan seberapa murid hingga histeris.
"Panggilkan Billy! Billy anak PKS!" Teriak Bu Siwi yang sama - sama cemas, kedua sahabat Kirana pun pergi untuk memanggil Billy yaitu Rara dan Vela.
Rara dan Vela pun berlari menuju kelas Billy yang tempat nya di kelas 9C, sedangkan Tina berusaha membangunkan Kirana yang sembari dari tadi tidak bangun.
Tok tok tok
"Permisi Bu, kita mau cari Kak Billy" Ucap Vela saat membuka pintu kelas nya Kak Billy.
"Kenapa dik?" Tanya Billy yang tak tau apa - apa. "Gak usah banyak tanya kak, cepetan ikut kita" mereka bertiga pun mulai berlarian.
"Permisi bu, ada apa ya memanggil saya?" Tanya Billy saat sampai di kelas Kirana. "Billy cepat kamu bawa Kirana ke Rumah Sakit!" Billy pun langsung sigap membawa Kirana seperti pangeran dan putri yang ada di dongeng.
Billy tidak tahu bagaimana caranya membawa Kirana ke Rumah Sakit, bila tidak ada salah satu kendaraan yang cocok.
"Biar gua yang anter dia Ke Rumah Sakit" seorang laki - laki tiba - tiba saja menghampiri Billy.
"Dzaky? Gua gak apa - apa nih numpang di mobil lo?" Billy pun kaget saat melihat teman nya sendiri menawarkan tumpangan kepada mereka berempat, tapi sayang si Rara tidak ikut mengantar kan Kirana ke Rumah Sakit karna ia takut dengan darah.
"Iya gak apa - apa, udah yuk. Kasihan tuh anaknya, hidung nya keluar darah terus" Dzaky dan yang lain pun menuju Rumah Sakit.
Flashback off
˚ω˚
Dzaky POV
Sekarang gua udah sampai dirumah, gua masih bingung dengan apa yang terjadi hari ini. Apa yang terjadi dengan Kirana? Bagaimana hal itu bisa terjadi pada nya? Gua cemas dengan keadaan nya, gua takut suatu hal terjadi kepada nya.
Oh ya, kenapa harus Billy yang membawa Kirana tadi? Gua melihat dari aura Billy, Billy sangat mengkhawatirkan keadaan Kirana saat itu. Apa jangan - jangan Billy... Sudah lah, percuma memikirkan hal yang tidak - tidak.
_______________________________________________________________________
Billy
Oi Billy
Oit
Gua mau nanya sesuatu ke lo
Mau nanya apa Ky?
Tadi kirana ko bisa sama lo?
Gua juga gak tau, tiba - tiba sahabatnya Kirana ke kelas gua
Lo suka sama Kirana Bill?
Jujur aja ya, Kirana itu manis + baik
Kalo di bilang suka, gua suka dikit sih sama dia
Kenape lo nanya beginian?
Gua cuma nanya doang
Lo sedekat apa sama Kirana?
Gua gak tau, gua cuma selalu lihat dia kesakitan. Itu aja
Lo suka juga sama Kirana?
Enggak kok, tenang aja.
Kalo gitu gua mau mabar sama tmn gua, see you.
Oke, see you
_______________________________________________________________________
Wtf, Billy suka sama Kirana. Apa yang harus gua lakukan? Gua tak akan tinggal diam, kirana hanya milik gua seorang!
※
Thank you readers, udah baca episode kali ini. Btw, si Billy suka tuh sama kirana. Aaa cie, kek nya bakalan ada cinta segitiga ni. Jangan lupa baca episode berikutnya, pay pay.
Dzaky : Woe thor, lo lupa promosi nya.
Billy : Ternyata author kita sudah tua ya:)
Kirana : Dih, jangan ghibahin orang lo. Kaga baek, mending pikirin gua nih yang lagi penyakitan_-
Dzaky : Uwuwu, si manis jumbatan ancol ngambek ni ye :v
Billy : Jangan lupa tinggal kan bintang dan komentar nya ya
Dzaky : kok lo udah bilang aje sih, kamvret
Billy : Gua kaga mau jadi nyamuk
Dzaky : Yo dah, lo jadi kambing aja
Billy : Ogah gua!
Author : See you and good bye :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kirana's Death™
RandomMungkin surga dan neraka telah menunggu ku disana, menunggu ku kapan aku tidak akan menginjakkan kaki ku lagi didunia ini. Pergi untuk selama - selama nya, dan mengakhiri semua drama ini. Berikan waktu yang panjang untuk ku hidup Tuhan, ku mohon. Ak...