||14. Perasaan Terpendam|| Kirana's Death™

106 81 13
                                    

"Gue cuma mau lo tau, kalo gue suka sama lo, Kirana"
-Billy Martien

"Kak Billy kok baik banget sama aku?" Entah lah tiba - tiba saja bibir ku berkata begitu saja di dekat Kak Billy.

Hening.

"Maaf atas ucapan ku kak, mending gak usah terlalu di pikirkan" sambung ku. Aku yang sama sekali tidak mendengar respon nya, langsung berkata seperti itu.

"Gue suka sama lo"

Jleb, terasa sebuah panah kecil mendarat di hati ku.

Aku pun langsung mengerutkan dahi ku, bingung, aku bingung harus berkata apa. Kita berdua pun sepanjang perjalanan hanya diam saja, aku tidak tau apa yang harus ku katakan pada nya. Aku tidak ingin seperti dulu, apa lagi kondisi ku yang seperti ini. Aku dan Kak Billy pun telah sampai di sekolah, dan aku langsung memutuskan keluar dari mobilnya. Tapi, tangan ku langsung di pegang dengan Kak Billy.

"Kirana, lo gak perlu menjawab nya. Gue tau kok bagaimana perasaan lo sekarang, pasti lo sangat terkejut dengan ucapan gue. Maaf kalau gue sudah lancang, tapi gue benar - benar sangat menyukai lo"

"Apa itu sebabnya Kak Billy sering menolong? Apa ada rasa kasihan di diri Kak Billy sampai - sampai menolong ku?!"

"Enggak! Gue suka sama lo benar - benar tulus dari hati gue!"

"Aku membutuh kan waktu untuk berpikir nya kak, berikan aku waktu" jawab ku dengan menyembunyi kan wajah tangis ku, entah lah, aku tidak ingin mempermainkan hati cowo. Aku tidak ingin berpacaran dengan cowo, karna suatu saat nanti aku akan pergi jauh dari dunia ini.

"Oke, gue mau lo berpikir dengan tenang, jangan sampai hal ini membuat lo terbebani"

Aku pun langsung keluar dari mobil nya dan langsung menuju kelas ku. Syukur aja aku membawa tissue, jaga - jaga kalau mimisan lagi. Aku menghapus air mata ku yang keluar begitu saja, supaya orang di sekitar ku tidak curiga.

"Nanaa!!!" Rara pun berteriak saat aku sampai di kelas, aku langsung memasang wajah ceria ke mereka. Aku tidak mau mereka sampai tau kalau aku baru saja menangis, aku takut mereka khawatir dengan keadaan ku.

"Mata mu kok bengkak gitu Na? Seperti habis nangis" Tina pun langsung memeriksa kedua mata ku, dengan mata tajam nya itu.

"Is, alay banget sih kalian. Aku gak apa - apa kok, mata ku habis disengat nyamuk" jawab ku dengan sedikit lawakan, agar mereka tidak curiga.

"Nyamuk kalo mau nyengat gak akan sampai gini kalik Na" Ujar Naya yang sedikit curiga dengan ku.

Tet... bunyi bel masuk kelas berbunyi.

"Duh udah bel tuh, kalian dari tadi gak ngasih aku duduk. Capek tau berdiri terus, sambil di introgasi gini" ketus ku kesal pada mereka.

"Maaf ya neng, soalnya kita bertiga khawatir banget sama kamu. Kita takut ada sesuatu yang terjadi pada mu, mangkanya kita nanya terus" Jawab Tina.

"Ya udah kalo gitu makasih deh udah khawatir sama aku, tapi aku gak apa - apa kok. Kalian tenang aja, mending sekarang kita fokus belajar aja"

"Setuju!" Jawab serentak dari mereka bertiga.

"Oke anak - anak, keluarkan catatan IPA kalian!" Guru pun langsung memulai pelajaran nya, dan kita bertiga telah siap untuk belajar.

💤

Tett... bunyi bel istirahat berbunyi.

"Astaga tangan ku keram, jahat banget tuh Pak Botak kasih catatan banyak banget, empat lembar penuh lagi" komplen Rara.

"Ingin rasa nya ku balas dendam gitu, udah dari tadi kepala nya Pak Botak silau - silau gitu lagi, sampai perih mata ku" lanjut komplen dari Naya.

"Hus, ga bole ngehina guru. Gitu - gitu juga kan Pak Botak orang tua, apa lagi dia guru yang telah mengajarkan kita. Harus nya itu di hormati, bukan ngomongin Pak Botak di belakang gini" jawab Tina.

"Cie si markonah tumben bijak gitu, kesambet apaan?" Tanya ku setelah mendengar kata - kata bijak dari nya, yang membuat ku sedikit terkesan pada nya.

"Kasambet pelukan Sehun"

Krik krik krik

"Mimpi!!!" Jawab serentak Rara, Naya dan aku.

"Is bukan nya di aminin, malah bilang begitu" Tina pun mulai kesal dengan kita bertiga.

"Ya udah deh, aminn!!!" Jawab Rara.

"Nah gitu dong" kita berempat pun mulai tertawa, dan membicarakan seputar kpop.

"Kirana!" Tiba - tiba saja seseorang berteriak dari arah pintu kelas ku, dan saat aku menengok ke arah nya. Dia adalah...

"Kak Linda?" Aku pun langsung menghampiri nya dengan di ikuti ketiga sahabat ku.

"Iya ini gue, Linda, lo masih inget kan sama gue? Jangan - jangan lo lupa lagi"

"Hm, inget kok kak"

"Baguslah kalo gitu, gue kesini mau ngasih lo undangan" Kata Kak Linda sembari memberikan ku undangan, entah ini undangan apa yang di berikan nya, aku saja tidak tau.

"Ini undangan apa Kak?"

"Ini undangan acara gue, sweet seventeen nya gue. Dan gue mau lo hadir di acara gue, sekalian aja temen lo ikut juga, nih" Kak Linda pun juga memberikan undangan nya kepada Rara, Tina, dan Naya.

"Makasih atas undangan nya Kak" Ujar Rara.

"Gue mau kalian dateng di acara gue, kalo kalian gak dateng, gue bakalan nangis! Gue balik jelas dulu ya, see you guys" Kak Linda pun pergi dari kelas ku begitu saja.

Kenapa Kak Linda mengundang ku di acara sweet seventeen nya, aku sama sekali tidak dekat dengan nya. Kenapa semua orang tiba - tiba saja sikap nya berubah? Seperti nya ada yang tidak beres.

˙-˙

Gimana kabarnya readers? Semoga aja baik.

Wait a minute, si anak kutu kupret itu ngapain ngundang Kirana? Wah, pasti ini rencana licik nya.

Duh author harus gimana nih?

Apa author buang aja si Linda ke Korea? Eh jangan! Keenaan dong dia.

Awas aja tuh si Linda jahat sama Kirana.

Awal nya baik tapi ujung - ujung mirip SETAN!

Emosi lagi kan gue :)

Jangan lupa tinggal kan vote dan comment nya

Ashiapp santuy bosqu

Billy : Beb kamu gak apa - apa kan?
Dzaky : Bebek
Kirana : @Dzaky awas karma melanda lo!!!
Kirana : @Billy sok drama lo
Billy : Lo yang drama_- pake acara nangis²an
Kirana : Udah cocok jadi aktor blom?
Dzaky : Cucok abiss
Billy : Mungkin lo jadi pemeran samping (pembantu)
Kirana : Tega banget lo😭

Kirana's Death™Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang