Aku melihat jam tanganku yang sudah menunjukkan pukul 14.00 WIB. Sama sekali tidak ada orang yang melihatku, bagaimana ini?. Dadaku terasa sangat sakit, sepertinya aku ingin pingsan.
Krekkk, bunyi pintu toilet terbuka.
"ASTAGFIRULLAH, NENGGG" teriak seseorang bapak tua yang bernama Pak Tono, Pak Tono adalah seorang satpam di sekolahku dan sekaligus tetanggaku.
"Neng, kok bisa disini?" Tanya Pak Tono sambil menolongku untuk berdiri.
"Tadi saya di pukul Pak, terus saya di kunci disini" jawab ku dengan memegang dada ku, dan pada akhirnya aku pingsan.
.
.
.
Aku membuka mata ku dengan pelan, yang kulihat hanya lah gambaran yang masih tidak fokus."Aku di mana?" Tanya ku yang baru saja melihat sekelilingku.
"Sayang, kamu sudah bangun nak" kata seseorang yang suaranya berasal dari kanan, dan itu adalah mami ku. "Kamu sekarang ada di rumah sakit nak" jawab mami ku sambil mengelus-ngelus kepala ku dengan lembut dan penuh kasih sayang.
"Ceritakan, apa yang terjadi?" Ujar seorang laki-laki yang tiba-tiba muncul di sebelah mami yaitu, Handi-papi ku. Dan aku pun menceritakan semua ke jadian itu dari awal aku di pukul kak meita sampai akhir aku di kunci di toilet lama yang ada di belakang sekolah, "Mengapa ia memukul mu?" Tanya papi ku yang hampir membuat ku berkeringat dingin.
"Pi cukup, anak kita baru saja sadar, jangan nanya yang rumit dong. Kan Kirana jadinya pusing, nanti dia pingsan lagi gimana? Mau?" Ujar mami ku sambil mengelus punggung papi, supaya papi tenang.
"Kirana suka sama cowo pi, trus kak meita juga suka sama cowo yang Kirana suka, kak Meita gak terima. Trus Kirana di pukul deh, sebenernya bukan kita berdua aja yang suka tapi banyak kok" aku menjawab pertanyaan papi, papi melihat ku seperti orang heran.
"Ya sudah kamu istirahat lah, biar papi cari anak itu lalu papi penjarakan dia" kata papi ku yang sontak membuatku kaget dan ingin saja turun dari kasur lalu mengejar papi, tapi aku di tahan oleh mami ku. "Sudah lah nak, dia emang pastas di penjarakan" ujar mami ku yang membuat ku terbaring lagi di kasur, aku pun tertidur dengan pulas.
☆☆☆
KRINGGG, bunyi hp itu membuat ku terbangun dari alam mimpi ku.
'Hp siapa nih bunyi? Bukannya tas sama hp ku di ambil kak meita?' Batin ku sambil mencari-cari dari mana asal suara hp itu, dan aku pun ketemu dengan satu buah hp yang sedang ada di sofa. Saat ku lihat dengan jelas, itu adalah hp nya kak bella tapi di mana orangnya?.
"Woi, taruh hp nya kakak semula" teriakkan itu berasal dari pintu kamar mandi yang ada di ruangan ku. "Ngapain kakak di toilet?" Tanya ku dengan mengerut kan dahi ku, yang sedang kebingungan.
"BERAK" ujar kakak ku sambil melangkah kan kakinya ka arah ku. "Hus hus,mana hp kakak?" Tanya kakak ku. "Tuh" jawab ku sambil melihat ke arah hp nya, lalu aku pergi meninggalkannya dan memutuskan untuk berbaring di kasur.
"GOOD MORNING SAYANGG" kata mami yang baru saja memasuki ruangan ku dan di ikuti oleh papi ku yang berada di belakang mami.
"Nih tas mu nak" ucap papi ku sambil memberikan tas pada ku yang aku pakai kemarin saat sekolah.
"Thanks pa, oh ya pi, gimana tentang Kak Meita?" Tanya ku pada papi yang sudah duduk di sofa bersama Bella-kakakku.
"Dia sudah di penjara, hanya 5 bulan dia disana" jawab papi ku dengan memain kan hp juga.
"HAH, 5 bulan? Itu lama banget loh pi" kata ku.
"Itu sudah impas, dengan apa yang kamu rasakan sekarang nak" ujar papi ku yang melihatku dengan sekilas dan memainkan hp nya lagi. Mami ku dari tadi sibuk, dengan memotong buah apel.
"Nih, buah apel udah mami kupas kulitnya" kata mami sambil memberikan buah apel pada ku, aku pun menerima buah apel itu dan memakan nya.
"Oh ya sayang, kamu sekarang sudah di perbolehkan pulang, tapi kalau kamu merasa sakit kamu boleh kok periksa lagi sekarang" ujar mami dengan menatap ku, seperti orang kasihan.
'Sebenarnya dada ku masih sakit sih, tapi aku gak mau sampai mereka khawtir lagi' batin ku sambil memengang dada ku.
Aku pun memutus kan untuk pulang kerumah saja :)
^
HY READERS... KANGEN GAK SAMA AUTHOR? KANGEN LAH, DUH MAU NGOMONG APA YA?. OH YA ITU DADA NYA KIRANA MASIH SAKIT TAPI KENAPA DIA MUTUSIN UNTUK PULANG :(. KASIHAN BANGET SI KIRANA, YA MAU GIMANA LAGI DIA GAK MAU SAMPAI KELUARGA NYA CEMAS ATAU KHAWATIR. DI KEADAAN SEPERTI INI DIA MASIH MEMIKIRAN ORANG LAIN, GIMANA MAU MIKIRIN HIDUP NYA KALAU KAYA GINI.
Jangan lupa tinggal kan bintang dan komentar nya ya, uh cayang readers.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kirana's Death™
RandomMungkin surga dan neraka telah menunggu ku disana, menunggu ku kapan aku tidak akan menginjakkan kaki ku lagi didunia ini. Pergi untuk selama - selama nya, dan mengakhiri semua drama ini. Berikan waktu yang panjang untuk ku hidup Tuhan, ku mohon. Ak...