Eightt

10 1 0
                                    












Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











"Dekkk.....ada temen Lo tu di depan" Teriak Jaehyun





"Hah? Temen? Udah malem gini masa ada temen main Jam segini"Gumam Rara sambil keluar kamar dan nemuin kakaknya

"Siapa tu dek?pacar yaaa?"ledek Jaehyun
"Hah? Cowok yang Dateng?"Tanya Rara kaget

"Iyaa,Cieee di apelin."Ujar Jaehyun
"Apasi"Ujar Rara sambil pergi keluar rumah dan melihat cowok yang membelakangi nya.







Cowok itu Malik dan




"Je.... Jeno?"Ucap Rara Gak percaya

Yang datang itu adalah Jeno,ia berdiri sambil menggaruk tengkuknya yang gak gatal.

"Kamu ada disini? Ngapain?"Tanya Rara

Jeno tidak menjawab,ia terdiam.

"Duduk dulu"Ajak Rara sambil menarik tangan Jeno untuk duduk















Disini Rara dan Jeno duduk bersama dengan keheningan.




"Jeno......"panggil Rara

Jeno Malik kearah Rara

"Itu,Gue mau nanya. Tadi Lo...

Kenapa gak sekolah"Tanya Jeno

Rara tersenyum
"Kamu khawatir yaaa sama akuuu" ledek Rara

Jeno kaget dan salting
"Ng..nggak! Gue cuman pin tau aja" Elak Jeno
"Masa sihhhhh? Ihh senenggg dehh di khawatirin Ama Jenooo"Ujar Rara

"Gak ya,geer Lo"Ujar Jeno buang muka
"Dih ngambek"Ucap Rara sambil nyoel tangan Jeno
"Jangan Nyoel-nyoel"Ambek Jeno
"Dih ngambek beneran"Ucap Rara "maap deh maaaf"Lanjut Rara
"Hmm,Gue pulang ya. Dah malem" Ujar Jeno sambil bangkit

"Hati-hati,makasih udah mampir" Ujar Rara

"Hmm"Deheman Jeno tersenyum sambil ngacak rambut Rara langsung Pergi dan Naik motornya pergi dri perkarangan rumah Rara

"Jenn...Jeno"Lirih Rara









Disekolah Jeno tengah menatap Soobin dengan Tajam.

"Anak gak diharapkan"Ujar Soobin

Jeno menonjok Pipi Soobin Sontak Jaemin dan Jisung Menahan Jeno

Soobin dibantu temannya untuk bangun

"Haha,Segitu doang kemampuan lu" Remeh Soobin

"Diem Lo!"marah Jeno

"Tenang Jen!"Jaemin

"Bangsat!"Teriak Jeno langsung pergi diikutin Jaemin dan Jisung








Renata dan Rara Jalan berdua di koridor, tiba-tiba datanglah Jeno dengan Wajah kesal ,Jaemin dan Jisung mengikuti Jeno dibelakangnya. Jeno melewati Rara tapi Rara menahan tangan Jeno.

"Jen..kamu kenapa?"Tanya Rara
"Bukan urusan Lo"Ucap Jeno sambil menghempas tangan Rara kasar

"Jen..pipi..."Ucap Rara terpotong dengan perkataan Jeno
"Berhenti seolah Lo pacar gue!" Bentak Jeno

Semua terkejut dengan bentakan Jeno,Jeno pergi tapi ia terhenti karna

"Gapapa hari ini kamu masih marahin aku,tapi nanti kamu bakal sayangin aku. Aku yakin Jeno bakal sayang Rara juga"Ucap Rara

Jeno menghela nafas dan pergi meninggalkan mereka

"Jeno kenapa?"Tanya Renata
"Ada masalah sama anak basket" Ucap Jisung
"Soobin?"Tanya Rara
"Iyaa,siapa lagi? Jeno benci banget sama Soobin"Ujar Jaemin

Sesaat kemudian Rara merasakan sakit dibagian dadanya

"Tolong Jan sekarang"Batin Rara

"Gue ketoilet dlu ya,Byee"Ujar Rara langsung pergi

"Dih kebelet tu anak"Ujar Jaemin
"Tau tuh"Ujar Renata







Rara masuk kedalam toilet, ia menatap dirinya di kaca. Taklama darah mengalir dari hidungnya. Dengan cepat Rara membersihkan darahnya sambil menangis. Darah yang mengalir dari hidung Rara berhenti,Rara terkulai lemas dan terduduk di lantai.

"Sampai kapan? Aku menahan sakit ini.. tuhann kenapa? Kenapa memberikan aku ujian seperti ini kenapa?"gumamnya sambil menangis

Tak terasa bel pulang berbunyi, Rara menghapus bekar airmatanya di pipi. Untung saja dari sejam tadi tak ada yang datang kekamar mandi ini,kecuali Rara.

Rara keluar dari kamar mandi dengan keadaan lemas. Ketika keluar ia menangkap sosok Jeno dengan menenteng tasnya dan tas milik Rara. Terlihat dari raut wajah Jeno yang khawatir langsung berubah ketika melihat Rara.

"Hiks..Jenoo"Tangis Rara pecah kembali dan berlari Memeluk Jeno.

Jeno sempat kaget,tapi perlahan Jeno membalas pelukan Rara, Rara menangis dalam pelukan Jeno. Jeno mengusap puncak kepala Rara.

"Maaf...maafin gue. Maaf gue udah bentak Lo tadi"Ujar Jeno

Rara menggelengkan kepalanya, Jeno terus mengatakan maaf padanya.









Love History

𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓗𝓲𝓼𝓽𝓸𝓻𝔂 (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang