🦄Suatu saat kamu akan merasakan bagaimana rasanya tidak dihargai.
🦄Adakalanya seseorang yang tulus itu lebih memilih pergi ketika ketulusannya tidak pernah dihargai.
🦄Mencoba menerima yang mencintai kita lebih baik dari pada menunggu yang kita...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeno pulang kerumahnya dengan keadaan kacau,Taeyong melihat itu pun segera menghampiri adiknya.
"Hei Lo kenapa? Kok bisa gini?"Tanya Taeyong sambil mengguncangkan Badan Jeno
Jeno menatap Sedu Taeyong, sebenarnya Taeyong tau apa yang terjadi. Tapi ia tidak menyangka adiknya menangis Karna perempuan itu, Taeyong membawa Jeno kepelukannya.
Disinilah Jeno dan Taeyong, mereka tengah duduk di balkon kamar Jeno.
"Harusnya hari ini,gue jalan sama Rara. Gue udah janji bakal ngajak dia jalan hari ini kalo dia mau makan banyak."Ucap Jeno
"Tapi dia masuk rumah sakit, Gue gak nyangka kalau Rara sakit separah ini"Ujar Jeno menahan tangisnya
"Lo boleh ngatain gue lemah,nyatanya emang gue lemahkan? Nangis kek gini bukan cowok namanya."Ledek Jeno pada dirinya sendiri
"Tapi Rara udah berharga banget buat gue,Gue sayang sama dia,gue cinta Ama dia. Tapi sayang gue belum ngungkapin itu semua sama dia."Ucap Jeno
"Lo bisa ngungkapin perasaan Lo nanti,pas Rara udah bangun dari masa kritisnya"Ujar Taeyong. "Kalo bangun bang,kalo nggak? Dia tidur selamanya?"Ujar Jeno menitikkan air matanya.
Taeyong memeluk adiknya lagi
"Emang ya,Lo lemah banget. Di bakal bagun. Lo gak boleh gitu,dia pasti bangun. Lo harus banyak berdoa sama Allah,biar dia diberikan kesembuhan dan bangun dari masa kritisnya. Lo kuat!"Ucap Taeyong menyemangati Jeno sambil melepas Pelukannya
"Dia sakit leukimia,Dia juga punya penyakit keturunan. Dan pertanyaan gue terjawab bang, Rara mimisan dengan Darah banyak itu dia sedang kecewa ,sedih. Jadi dia seperti itu. Dan kondisi Rara buruk saat ini itu karna ia kekurang darah bang"Jelas Jeno
Taeyong menatap sedu adiknya yang menangis.
"Dan asal Lo tau bang. Rara kek gitu karna gue bang,karna gue" ucap Jeno terus menangis
"Karna gue ,dia kritis kekngini bang. Dia sering sedih karna gue jahat sama dia bang"Ujar Jeno
"Kenapa gue jahat sama dia!"Teriak Jeno
Jeno menangis dan menunduk. Taeyong terus mengusap punggung adiknya itu
"Gue baru liat Lo selemah ini Jen,Rara emang bisa banget ngerubah elu. Seberharga itu kah Rara dihidup lu Jen?"Batin Taeyong
Seiringnya waktu,Jeno terus menjenguk Rara.
Tiada hari tanpa menjenguk orang yagbia sayangi,tiap ia menjenguk ia tak lupa membawa bunga Mawar merah kesukaan Rara.
Flashback
"Jeno tau gak?"Rara "Gak"Jeno "Ihhh harus tauuu"Rara "Rara suka bunga mawar merah"Lanjut Rara "Bodo"Jeno "Mau tau gak kenapa Rara suka sama Bunga mawar merah kenapa gak pink yang lain?"Tanya Rara
Sebelum Jeno menjawab,Rara sudah memotong pembicaraannya
"Karnaa,bunga mawar itu melambangkan cinta yang identik dengan keromantisan"Ucap Rara
"Sama kaya cinta Rara ke Jeno identik dengan keromantisan"Rara
End Flashback
Jeno duduk disebelah ranjang Rara sambil memegang tangan Rara.
"Gue kangen perhatian elu Ra,gue kangen gombalan Lo kegue,Gue akan semua tentang elu Ra"Gumam Jeno
"Raraa" "Gue kangen semua tentang elu, Senyum elu,manja elu ke gue bahkan gue kangen masakan Lo yang berbentuk muka gue"Ujar Jeno
"Katanya elo mau jalan Ama gue,kenapa Lo sekarang tidur? Lo gak mau jalan Ama gue? Gue nunggu elu."
"Rara...." "Gak kerasa ya,Udh Dua bulan loh Lo kritis. Besok hari kelulusan kita,Lo gak mau hadir disana nemenin gue? Gimana kalo disana ada cewe genit ke gue. Gue gak bisa apa apa kalo Lo gak lindungin gue" Ujar Jeno menitikkan Air matanya pas teringat dlu.
Rara selalu marah pada semua cewek yang mendekati Jeno,ia selalu mengatakan Jeno adalah miliknya.
"Raaa..." "Lo pernah bilangkan sama gue,Lo mau foto sama Gue"Jeno
"Pokoknya kalo kita lulus pake baju perpisahan Rara mau foto sama Jeno titik! Jeno gak boleh nolak!"Rara
"Kata kata itu masih terngiang jelas di kepala gue Ra"Ujar Jeno tersenyum. Dan menangis menatap Rara yang pucat dan memakai selang oksigen.
