Part 8. Acquisce in

143 62 255
                                    

🌂
🌂
🌂
🌂
🌂

"......hidup bukan hanya bagaimana caranya melawan badai, tapi juga bagaimana kita menari menikmati hujan."

🌂
🌂
🌂
🌂
🌂

"Aku mau Americano dingin saja Jim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku mau Americano dingin saja Jim. Hari ini cuacanya panas sekali."

Tamu tak diundang. Itulah Taehyung. Sesuka hati berteriak tak tahu diri tengah hari terik begini. Membangunkan Jimin yang baru saja terlelap disofa ruang tamu, bahkan belum sampai 10 menit. Asal trabas masuk dengan alasan diluar terlalu panas.

"Kau ini lama sekali Jim, kerongkonganku sampai sakit memanggilmu."

"Siapa suruh kau berteriak kesetanan seperti itu, lain kali periksakan matamu. Jelas-jelas ada bel didepan."

"Aaa--Sejak kapan kau memasangnya? Aku tak melihat." Elak Tae sambil meneguk Americano dinginnya hingga tinggal separuh.

"Bel itu ada sejak rumah ini berdiri. Sudahlah! Langsung saja! Ada apa kemari?"

"Sabar Jim. Biarkan aku bernafas dulu bro. Tapi ngomong-ngomong, kau habis dari mana? Pakaianmu itu...?"

"Pernikahan Leekwan pagi tadi."

                                 *****

Jimin memang dari pernikahan Leekwan tadi. Walaupun pamit pulang terlebih dulu dengan alasan dirumah ada tamu. Padahal hanya bosan saja. Sepertinya memang benar, orang yang tak pandai berbohong sebaiknya jangan bohong. Niat Jimin hanya cari alasan untuk pulang, ia malah benar-benar kedatangan tamu abstrak yang tak perlu. Bagaimana tidak bosan, Minwoo sibuk berkeliling menemani Minyoung mencicipi hidangan yang tersaji. Apakah saat hamil wanita menjadi omnivora? Melihat Minyoung yang lahap memenuhi mulutnya dengan berbagai macam makanan. Jimin seperti sedang berkaca pada masa lampau. Bahagia kadang gemas menuruti kemauan wanita hamil. Jimin mendadak rindu. Tapi secepat kilat Jimin menepis bayangan itu.

Lalu Hansung dan Huikyung sibuk mendekati para gadis. Tebar pesona hampir disetiap sudut venue. Dua pria bak pinang dibelah dua itu berharap umpan mereka tersangkut pada ikan yang manis. Jimin malas mengikuti mereka. Ingin bergabung dengan Yugeom tapi tak mungkin, yang ada ia malah jadi obat nyamuk. Yugeom datang bersama kekasihnya, Hyemi. Sibuk berfoto entah dengan kue pernikahan, bunga dekorasi, apapun itu. Sedangkan Jigoon. Bocah satu itu sibuk melakukan live streaming instagram. Entah apa yang ia katakan, tapi dari gerak gerik tangan dan mulutnya saja Jimin tahu pasti kalau Jigoon menikmati. Dasar bocah Millenial.

Jimin pulang jalan kaki setelah turun dari bus, menantang surya yang tanpa ragu megeluarkan panasnya di seluruh kota. Membuat beberapa butir keringat menempel didahi Jimin. Gel yang ada dirambutnya mulai luruh. Kancing jas yang dibuka asal, tertiup angin mengikuti langkahnya. Padahal Park Jimin saat berangkat tadi sangatlah menawan. Terbukti dengan mata lapar para gadis dipesta. Salah satu alasan yang membuat Jimin tak betah disana.

PETRICHORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang