Sabtu pagi yang cerah sekitar pukul delapan adalah hari kelulusan yang dinantikan Sora dan teman-temannya saat ini.Dan diaula SMP dimana Sora Sekolah, banyak sekali wali murid yang datang keacara kelulusan anak mereka. Sedangkan mama dan papa Sora sama sekali tidak terlihat.
"Soraya". Sapa teman Sora sambil melambaikan tangan pada Sora.
"Oh, hai Friska ada apa?". Friska adalah teman sekelas sekaligus teman sebangku Sora.
"Orang tua kamu kemana? Aku ingin ketemu mereka".
"Mama sama papa katanya datang terlambat karena ada urusan". Jawab Sora bohong pada Friska.
"Oh jadi begitu ya. Tunggu sebentar kenapa kamu tadi bawa tas hitam besar?"
"Itu tadi isi Toga. Aku kira dipakai disekolah ternyata tidak, dipakai dirumah bukan". Alasan yang sangat logis. Dan sebenarnya di tas hitam yang dibawa Sora adalah hoodie polos berwarna hitam, topi hitam, masker hitam satu pack, dan celana panjang yang dilututnya ada beberapa sobekan.
Untuk berjaga-jaga kalau dia pulang dipertengahan acara.
"Ya sudah, aku mau keteman-teman ya. Mau ikut". Ajak Friska.
"Tidak, terima kasih aku mau duduk dulu dibelakang".
"Dah Soraya". Friska kembali melambaikan tangannya sambil berlarian kecil dan dibalas dengan Sora lambaian tangan juga.
Sora duduk dikursi belakang paling pojok sendiri. Dia mengambil tasnya yang berwarna hitam dan mengambil handphonenya. Menekan tombol power untuk menghidupkan benda pipih tersebut.
Setelah layar dari handphone Sora menyala dia menekan aplikasi Instagram dan melihat banyak sekali teman-temannya yang meng-upload foto dengan keluarga mereka masing-masing.
Dihati Sora hanya berkata. Andai saja semua seperti dulu. Mungkin aku akan sangat bahagia dan tidak seiri ini pada teman-temanku. Sora menutup aplikasi tersebut dan melihat jam dilayar handphonenya. Terlihat bahwa kini jam menunjukkan angka sepuluh.
Sora melihat sekeliling dan ternyata itu adalah harapan yang sangat ia benci dari orang tuanya. Sora menunduk dan tak terasa air matanya menetes tanpa memberi ekspresi sedih.
Tak butuh waktu lama Sora menenteng tasnya dan membawanya kekamar mandi untuk ganti baju. Dan menaruh baju berserta toga wisudanya kedalam kotak dan memberi namanya diatas kotak tersebut.
***
Setelah meninggalkan sekolahnya Sora berlari sekuat tenaga agar dapat kehalte bis trans untuk pergi kemall yang sering dia datangi. Kenapa Sora memilih kemall daripada ketempat lain? Karena dimall banyak sekali kenangan yang dia lalui dengan keluarganya.
Butuh beberapa menit untuk ke mall yang sering dia datangi. Bisa dibilang Sora anak yang cukup berani untuk keluar rumah tanpa pengawasan orang tuanya. Sora turun didepan mall tersebut dan melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam pintu masuk mall.
Disana Sora lebih memilih kecafe untuk membeli green tea latte kesukaannya. Dan dia duduk disamping kaca cafe tersebut agar bisa melihat orang-orang yang berlalu lalang melewati dan berkunjung kecafe tersebut.
Dipertengahan meminum green tea latte-nya, ada sepasang kekasih yang sangat romantis melewati depan cafe tersebut, yang membuat Sora hampir tersedak minumannya sendiri.
Orang itu sangat tidak asing sekali bagi Sora. Secepatnya Sora pergi kekasir dan membayar minumannya. Dia berlari sambil menenteng tasnya sebelah dan memakai masker yang sempat dia bawa tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEARS | END
Teen FictionSoraya Veroleon. Wanita yang kerap memiliki masa lalu yang buruk. Akankah dimasa lalunya Sora dapat menyelesaikan masalahnya?