Pagi yang cerah seperti biasa. Sora sedang berjalan menuju kelas. Dan hari ini Sora memiliki beban yang lumayan berat. Kedua tangannya melingkari leher Sora. Siapa lagi kalau bukan Anisa.
"Huft, Anisa gue bawa kabar bagus tau".
"Apa?".
"Gue jadi kapten basket Sa".
"Wah".
"Dan lagi kita akan ikut lomba basket setelah mid-semester".
"Seriusan. Wah selamat. Nah untuk merayakanmu menjadi kapten basket. Entar saat istirahat lu traktir gue makan dikantin". Sora tidak sadar dengan ucapan Anisa. Ia hanya mengangguk-angguk.
"Baiklah baiklah, apa? dasar lu Sa".
"Harus dong hihi".
"Ayo masuk kelas keburu bel".
"Kuy".
***
Beberapa bulan kemudian
Kantin begitu ramai dengan banyaknya siswa siswi yang ingin mengisi perut mereka yang keroncongan.
"Anisa seriusan banyak banget manusianya".
"Sabar dong. Kita cari tempat duduk aja". Mereka berdua mencari tempat duduk. Setelah itu Daniel dan Jean ikut serta duduk sebangku dengan mereka.
"Please deh. Kenapa sih gue selalu ketemu sama ni bocah. Pengen gue lenyapin tau gak".
"Apaan sih suka-suka oranglah mau duduk dimana. Lagian kita itu satu sekolah ya pastilah kita sering ketemu". Semprot Daniel
"Emang lu Mei Mei-nya Upin Ipin. Dikit-dikit suka-suka. Untung gak saya suka saya suka. Lagian jangan ngomong dengan kata kita. Rasanya najis tau gak".
Dipertengahan adu mulut antara Sora dan Daniel. Anisa dan Jean malah romantis romantisan gitu.
"Sini gue pesenin. Ini masih ramai biar gue aja Sa".
"Eh jangan Je. Gue gak enak sama lu". Anisa menundukkan kepala
"Engak pa-pa kok".
"Woy yang sini lagi debat yang situ malah pacaran". Semprot Daniel.
"Lagian siapa suruh lo debat dengan Sora".
"Wah belajar dari mana lu ngomong pedes kaya gitu Anaconda".
"Dari Soralah siapa lagi". Daniel menghadap Sora.
"Wah lu ajarin apa Anaconda sampe kaya gitu?".
"Woi enak aja lu nuduh gue". Perdebatan mereka makin panas. Anisa dan Jean lagi senang senangnya makan makanan yang dipesan Jean. Setelah kenyang dan nonton tontonan gratis bel pun berbunyi.
"Ra yuk masuk kelas udah bel".
"Hah udah bel. Astaga ini semua gara-gara lu tau gak".
"Lah kok lu malah nyalahin gue".
"Ya iyalah siapa lagi. Gara-gara lu gue gak jadi makan".
"Dasar bad girl". Anisa membulatkan mata. Kenapa bisa Daniel mengetahui bahwa Sora adalah bad girl. Biasanya orang-orang hanya berpikir Sora itu tomboy.
"Sudahlah Niel jangan debat. Mulut lu gak capek apa?". Cecar Jean.
"Yuk Je balik kelas". Tangan kanan Daniel merangkul di leher Jean.
"Iya, sono balik sono. Ajak peliharaanmu balik Je. Capek gue lihat wajahnya". Daniel dan Jean pergi keluar kantin. Daniel hanya tersenyum sendiri. Membuat Jean merinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEARS | END
Teen FictionSoraya Veroleon. Wanita yang kerap memiliki masa lalu yang buruk. Akankah dimasa lalunya Sora dapat menyelesaikan masalahnya?