Lima tahun kemudian
Dari pengalaman yang langkah, Sora sudah menjalani hidupnya biasa hingga sekarang. Memang yang dikatakan semua orang itu ada benarnya. Tentang kehidupan SMA yang menyenangkan dan menyentuh.
Dan kini Sora sudah menjadi seorang pengacara. Dan dia juga tetap dicap jomblo oleh semua orang. Sekarang ia tengah berkumpul dengan pasutri yang ia kenal dari dulu. Siapa lagi kalau bukan Anisa dan Jean.
Sekitar satu bulan yang lalu, Jean dan Anisa menikah. Dan entah dalam rangka apa mereka berdua mengajak Sora untuk makan.
"Jadi udah ada calon belum?". Tanya Anisa.
"Calon apa? Calon klien". Jawab Sora asal.
"Gini ni kalau udah terlalu mikirin kerja. Klien mulu yang diingat". Ketus Anisa.
"Maksud istri gue yang cantik ini Sora. Lo udah punya calon suami?". Jelas Jean.
"Calon, calon dari Vietnam. Ya tentu–". Sora menjeda perkataannya agar mereka yang mendengarkan tegang. "Belom punya". Seketika ketegangan Jean dan Anisa melemah.
"Dasar lo bujang". Cibir Anisa.
"Giliran gue tanya. Kapan kalian punya anak?". Seketika wajah Anisa dan Jean memerah.
"Baru menikah kemaren nanya kapan punya anak. Gimana sih lo".
"Nah kan tau rasanya lo. Ini baru gue tau yang nanya. Daripada gue, kadang orang-orang nanya ke gue kapan nikah? Kok gak sekalian kapan mati? Gitu. Langsung gue bunuh tuh orang". Jean dan Anisa mengeluarkan tawanya mendengarkan keluhan Sora. "Gue cabut dulu ya".
"Buru-buru amat?".
"Gue ada kencan Sa". Kemudian Anisa berpikir. Sora kencan. Katanya kagak punya, gimana sih ni bocah. Batin Anisa.
"Kencan sama siapa lu? Katanya kagak punya".
"Ranjang, bantal, guling, dan selimut".
"Bangsat lo Ra".
"Eh udah nikah Sa, gak boleh ngomong yang kasar. Entar kalau udah punya anak. Anak lo entar suka ngomong kasar, mampus lo".
"Eh jangan julid lo jadi manusia". Tuding Anisa.
"Ya udah gue balik dulu. Je jagain istri lo ini. Biar gak suka ngomong kasar".
"Ada-ada aja lo Ra". Jawab Jean. Sora masuk ke dalam mobil dan melajukannya menuju rumah. Membentang jalanan yang begitu ramai.
Setelah 20 menit perjalanan, Sora telah sampai di rumah. Ternyata rumahnya sedang ramai. Sora hanya memejamkan mata sebentar. Kagak bisa tidur tenang gue. Batinnya.
Tanpa pikir panjang Sora memasuki rumah dan melihat seisi rumahnya yang berantakan. Karena ulah anak Viola dan Hendra.
"Astaga, rumah gue". Sora melotot mendapati dua anak yang berada di ruang tamu sedang menarik-narik tisu.
"RERE!!!ERFAN!!!". Ya, Viola dan Hendra dikaruniai dua anak. Yakni anak pertama perempuan yang diberi nama Rere. Dan anak yang kedua laki-laki diberi nama Erfan. Meskipun begitu mereka berdua membuat Sora naik darah.
"Kak Sora". Ucap mereka bersamaan yang membuat orang tua mereka yang berada di dapur datang menemui Sora.
"Eh Sora udah datang kamu sayang. Ini mama bikin makan malam buat kamu". Sora memejamkan mata dan memegang dahinya.
"Bentar. Rere, Erfan. Kakak tabok kalian lama-lama kalau nakal". Seketika Rere dan Erfan menundukkan kepala.
"Sora jangan keraskan suara kamu. Mereka takut". Ucap Viola.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEARS | END
Teen FictionSoraya Veroleon. Wanita yang kerap memiliki masa lalu yang buruk. Akankah dimasa lalunya Sora dapat menyelesaikan masalahnya?