Vote sebelum membaca dan Follow
Happy Reading❤️
Hari senin, di SMA KARYA WIBAWA. Hari dimana anak murid bermalas malasan untuk mengikuti upacara bendera, ada yang berpura-pura sakit agar ke uks dan tidak mengikuti upacara, ada bermain petak umpet antara guru dan siswa, ada yang sengaja berdiam diri di toilet dan masih banyak lagi cara agar siswa tidak melaksanakan kegiatan upacara. Termasuk Salsa, Keke dan Aul, karena cuaca yang saat itu memang sedang panas-panasnya. Terlebih hari ini yang menjadi pembina Upacara adalah Pak Trisno, yang terkenal lama saat berbicara.
"Gak usah upacara ya, ya please gue ngantuk banget nih di kelas aja ya. Ngadem sembari nonton Film." Ujar Salsa memberi saran kepada teman-temannya.
"Boleh!!! Gue setuju banget sama saran lo sa! Males banget gue, di luar panas" Ujar Aul yang setuju dengan ucapan Salsa barusan.
"Nah bener apa kata lo ul" Ujar Salsa.
Aul menganggukan kepalanya, "Iya. Mana hari ini Pak Trisno yang jadi pembina, bisa-bisa gue kering di lapangan," Ujar Aul.
"Heh gila lo ya berdua, hari ini kan Bu Tuti piket, mau mampus lo berdua di hukum dia? gue sih ogah. Bu Tuti itu kalo ngasih hukuman gak tanggung-tanggung. Kalo lo berdua mau di hukum ya gapapa sih, gue ogah!!" Ujar Keke sembari memasukan cemilan bakso goreng kedalam mulutnya.
"Telen dulu baru ngomong, kalo keselek terus lo mati gimana?!" omel Aul.
"Innalillahi, Astagfirullah amit-amit jangan sampe!" sinis Keke pada Aul.
"Ya lagian sih, makan sambil ngomong. Gak boleh pamali tau!"
"Bumali nya ada?" goda Keke.
"Di bilangin yang bener malah begitu, gue slepet baru tau rasa lo nanti!" sinis Aul yang kesal dengan Keke.
"Hahaha, maap kali. Gausah emosian buk. Di bawa santai aja," Ujar Keke.
"Bentar bentar, tapi bener sih Key apa yang lo omong barusan. Males banget gue kalo sampe di hukum Bu Tuti, mendingan gue ngerjain lima soal matematika deh daripada dapet hukuman sama dia" Ujar Aul.
"Lima doang ul? Gak sepuluh?" ujar Keke menggoda Aul.
"Jangan banyak-banyak. Tar kepala gue bisa botak. Lima soal aja ngerjain nya mati-matian, mau nambah. Gila aja,"
Tak lama kemudian, bel sekolah pun berbunyi, menandakan bahwa upacara akan segera dimulai.
"Hemm, bener sih apa yang kalian ucapin barusan. Yaudah deh, udah bel tuh ayo ke lapangan, jangan lupa bawa topi sama pake dasi nya yang bener" Ujar Salsa mengingatkan mereka semua agar tidak lupa untuk memakai topi dan dasi.
"Topi gue di mana ya?" Tanya Dimas tiba-tiba di saat semua murid sudah keluar untuk menuju ke lapangan.
"Mana gue tau njir!" ketus Keke.
"Lo taro dimana Dim?" tanya Salsa.
"Kalo gue tau naro dimana, gak bakal gue cari Salsa Adia Chandra. MasyaAllah sabar gue!" ujar Dimas yang sedang kebingungan mencari dimana keberadaan topi miliknya.
"Lagian bukan nya di siapin dari tadi" Omel Salsa.
"Yaudah iya gue salah," Ujar Dimas mengalah.
Salsa, Keke dan Aul tertawa mendengar kekesalan Dimas barusan. "Coba di laci meja? Kali aja nyempil disitu." ujar Aul.
"Nah iya, gue belum cek laci meja" kata Dimas, lalu cowok itu bergegas untuk mengecek nya.
"Gimana ada gak?" tanya Keke yang penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKASA [COMPLETED]
Teen Fictionby. Saltedcakes_ WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA! [Maapkan jika masih banyak salah penulisan, masih proses belajar nulis] - Di wattpad gak ku revisi. Berawal dari kisah persahabatan tiga orang remaja bernama Salsa, Keke dan Aul. Mereka bertiga sepaka...