kasih sayang dari orang berbeda

35 5 1
                                    


"Zuhra,makan dulu sebelum berangkat bibi udah siapin"ucap bibi dari belakang pintu Zuhra sambil mengetuk pintu itu.
"Iya,bi"jawab zura sambil membuka pintu yang menghalangi mereka untuk bertatap muka.

"Ayo zuhra,nanti kamu terlambat.hari ini hari pertama setelah libur kan?"
"Iya bibiku yang sangat perhatian,hari ini hari pertama kuliah setelah libur dan tugas tugas pun sudah selesai insyaallah. Bibi ini,zuhra udah kuliah semester empat lho bi,bibi masih anggap Zuhra ini seperti anak SD aja"jelas Zuhra panjang lebar sambil mencubit pipi si bibi.

"Iya dong zuhra,bibi selalu bersikap seperti ini karena bibi udah anggap Zuhra seperti anak bibi sendiri,yaudah lah ayo,dibawah udah ada yang nunggu tu"
"Siapa bi?"
"Siapa lagi Raihan dong"
"Oo,yaudah ayo"

Setelah mereka menuruni tangga dengan canda tawa seperti ibu dan anak yang saling terikat satu sama lain, mereka melihat sesosok yang sedang duduk di meja tv yang sedang asyik dengan handphonenya ,dan seketika Zuhra mengendap-endap dan merebut handphone itu.

"Ayo,siapa ini?wah seorang wanita, sini deh bi,lihat deh bang Raihan lagi chattan sama seorang wanita"goda Zuhra yang dengan wajah menggodanya yang khas.
"Iiiih,dasar ga sopan,kalo mau ambil ya minta izin dulu dong"jawab Raihan dengan kesal tetapi ia tidak marah dengan Zuhra karna ia sudah menganggapnya adik sendiri dan berjanji tidak akan menghancurkan hati adiknya itu yang sudah sangat hancur karena perceraian yang orang tua gadis itu lakukan.

"Ayo ngaku siapa itu yang Abang lagi chat?jangan jangan zuhra akan dapat kakak ipar ni,waa seru ya kalo ada kakak ipar bisa belanja bareng,bisa masak bareng Zuhra sama bibi, iya gak bi?"gumam Zuhra yang sudah membayangi hal yang belum terjadi.
"Iya Ra"kata bibi
"Bibi gak adil kenapa selalu belain Zuhra?"sahut Raihan manja.
"Ha-ha-ha ada yang cemburu ni"ucap Zuhra.

"Udah udah ayo kita sarapan dulu,keburu dingin,bibi udah Masakin kalian nasi goreng spesial sama telur"
"Emmmm,sepertinya lezat"ujar Raihan dan Zuhra.
Mereka makan dengan lahap dan berbicara layak nya keluarga yang bahagia.

"Oiya bi,ayah mana?"tanya Zuhra
"Bapak tadi udah kekantor sebelum subuh,katanya ada tugas yang sangat penting,dan katanya dia harus berangkat ke Jakarta siang ini"jelas bibi
"Ooo,oke"jawab Zuhra singkat.
Meskipun Zuhra kehilangan sosok ibu,tetapi Zuhra memiliki seorang bibi yang sangat menyayangi nya begitu juga sosok yg selalu menemani nya dan mensupport dia agar tetap terus ceria dan bersemangat menjalani hidup yang singkat ini.


Jangan lupa vote,dan komen biar makin semangat buat nulis

Takdir Yang Tak Dapat Di ElakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang