Setelah kondisi hati Zuhra sedikit tenang, Zuhra merapikan baju bajunya dan memasukkan nya kedalam koper, ia mengambil hp,dompet,dan seluruh kartu kredit nya dan meletakkannya di meja kerja ayahnya.kemudian ia turun ke bawah dan tidak menemukan bibinya disana, tiba tiba terdengar suara langkah kaki yang tak lain adalah bibi. Bibi nya itu membawa tas besar dan sudah bersiap.
"Bibi mau kemana?" Tanya Zuhra.
"Ya ikut sama Zuhralah kemana lagi?"
"Bi, Zuhra aja gak tau harus kemana, kalo Zuhra ke rumah bang Raihan nanti pasti umi Abi bakal tau apa yang ayah perbuat sama Zuhra, kayaknya rencana Zuhra mau nginap di rumah aisyah aja deh bi. Bibi gak usah ikut Zuhra, nanti siapa yang jaga ayah kalo ayah pulang, siapa jaga rumah dan bersihin rumah kalo Zuhra sama bibi gak ada, juga siapa yang akan masakin ayah dan siapapun segala kebutuhan nya. Bi,bibi disini aja ya jangan pikirin Zuhra ,dan kalo bang Raihan tanya Zuhra kemana, bilang aja Zuhra mau sendiri sekarang dan mau selesain skripsi Zuhra yang belum siap. Dan ya bi jangan ceritain apa apa tentang ayah ya bi" ucap Zuhra panjang lebar.
Bibi yang mendengar itu langsung meneteskan air matanya dan mengangguk saja tanpa berbicara sepatah kata pun.
Setelah itu,zuhra pamit pada bibi dan pergi selangkah demi selangkah hingga tak terlihat lagi rumah megah yang menjadi rumah tempat ia tumbuh itu.
Zuhra mencoba menelepon aisyah dan akhir nya diangkat oleh aisyah, Zuhra mengatakan apa yang ingin dia sampaikan yaitu menumpang di rumah nya. Ia langsung menuju ke rumah aisyah yang jauh dari rumahnya, ia menaiki angkutan umum dengan beberapa lembar uang yang diberikan bibi sewaktu ia pamitan tadi.
Setelah sampai di tempat tujuan, kemudian ia melihat seorang wanita yang sedang menunggu didepan pintu rumahnya, ya itu adalah aisyah, raut muka aisyah terlihat jelas bahwa ia sedang khawatir.
"Assalamualaikum"salam zuhra.
"Waalaikumsalam. Zuhra yuk kita masuk dan segarkan dulu diri kamu yang kelihatan sangat lesu ini"ucap aisyah mencoba menghibur zuhra, walaupun ia tau usahanya itu gak akan berhasil, karena jika Zuhra sudah lesu dan sedih hanya satu orang yang bisa buat dia tersenyum lagi, siapa lagi klo bukan bang Raihan.
"Makasih banyak ya Syah, kamu baik banget sama Zuhra, maaf kalo Zuhra ngerepotin kamu"ucap Zuhra dengan wajah yang tak bisa diartikan.
"Santai aja kali Ra ,aku malah senang kalo ada yang temenin,aku kan merantau dari desa dan tinggal sendiri di rumah peninggalan nenek ku ini. Jadi berapa lama pun kamu tinggal disini aku gak keberatan dan malah senang lagi "balas aisyah sambil menariknya masuk kerumah yang sederhana itu, walaupun sederhana tetapi rapi dan bersih. Rumah aisyah ini terdiri dari dua kamar,satu dapur,satu kamar mandi,ruang tengah dan teras,rumahnya juga terlihat bagus seperti baru karena rumah ini baru di cat seminggu yang lalu saat mereka kkn.
"Udah cepat bersihin diri kamu dulu, setelah itu kita belanja untuk kebutuhan seminggu, aku belum ada persediaan semenjak pulang kemarin malam"seru aisyah.
"Iya Syah"jawab Zuhra singkat.
Setelah selesai membersihkan diri dan mukanya yang tidak jelas lagi bentuk, Zuhra segera keluar dari kamarnya dan melihat aisyah sudah siap untuk pergi ke pasar.
"Udah siap? Yuk kita ke pasar"ajak aisyah,sebenarnya Zuhra tidak ingin ikut karena tragedi tadi pagi dirumahnya,tetapi dia tidak enak dengan aisyah, apalagi aisyah sudah mau memberikan tempat tinggal kepadanya, sedangkan aisyah, dia juga ingin zuhra istirahat saja dirumahnya tapi melihat kondisi Zuhra ia tidak tega meninggalkan nya sendiri dirumah dan berniat menghibur nya sedikit dengan pergi ke pasar.
Mereka berbelanja dengan sangat banyak, karena ini untuk persediaan seminggu ke depan mereka. Setelah belanja mereka pulang, dan tetap seperti tadi,wajah Zuhra tidak berubah sedikit pun tetap lesu dan tidak bersemangat. Tetapi aisyah tidak menyerah untuk terus menghiburnya sampai ia tertawa, walaupun sebenarnya ia tidak tau apa alasan Zuhra pergi dari rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Yang Tak Dapat Di Elak
RomanceSeorang wanita yang jodohnya sudah ditentukan oleh Allah SWT.dengan berbagai cobaan yang ia hadapi dan menemukan jodohnya yang ternyata Abang kelasnya dulu di masa SMP.ia seorang putri dari seorang pengusaha yang kaya,tetapi orang tuanya telah berce...