tragedi yang tak terduga

19 4 2
                                    

Tiga bulan berlalu dengan cepat, Zuhra bersama teman-temannya akan pulang ke rumah mereka masing masing siang ini. Mereka menikmati hari hari terakhir mereka di desa yang penuh dengan suka cita bersama sebagai seorang rekan,teman,sahabat,dan saudara. Mereka mengunjungi rumah rumah warga sekalian pamit dan minta maaf jika ada salah atau kekhilafan yang mereka perbuat selama menjalankannya tugas sebagai seorang mahasiswa/i. Setelah jam menunjukkan pukul 14.00 siang mereka pamit pada buk nur dan langsung menancapkan gas untuk kembali ke tempat asal mereka.
Lima jam berlalu dalam perjalanan berbagi cerita lucu,sedih,bahagia,dan menyeramkan, sehingga membuat akbar dan Zuhra semakin dekat. Mobil mereka terparkir di depan gerbang kampus karena jam sudah menunjukkan pukul 19.00 sore, yang artinya sudah masuk waktu Maghrib di aceh,mereka bergegas ke masjid kampus dan menunggu jemputan mereka di situ,setelah shalat Zuhra menelepon bang Raihan agar segera menjemput nya di masjid kampus,tak lama mobil Raihan pun sudah berada di hadapan Zuhra .kemudian bang Raihan mencari seseorang yang tak lain adalah akbar sang ketua kelompok yang menjaga kelompok nya dengan baik.
"Assalamualaikum.gimana kalian semua sehat? menyenangkan? menyeramkan?atau sangat mengasyikkan?"tanya bang Raihan pada seluruh temannya Zuhra.
"Waalaikumsalam,wih bang bukan asyik lagi kita kita ini udah kayak saudara kandung sendiri tau gak, apa apa bareng, selesain masalah juga bareng pokoknya serba bareng deh"sahut Arif dengan kepedeannya dan disambut tawa oleh seluruh teman temanya dan juga bang Raihan.
"Iya,memang begitu kalo kuliah itu,bukan bersaing tapi kalo kuliah itu tim jadi harus sama sama selalu" jawab bang Raihan bijak.
"Yaudah Abang sama Zuhra duluan ya,makasih semua udah jaga Zuhra"tambah bang Raihan.
"Kita memang saling menjaga satu sama lain bang,apalagi Zuhra pastinya akbar jagain, ya gak bar ,hahahahahaha"jawab Reza sambil menepuk nepuk pundak akbar yang wajahnya memerah bagai tomat yang baru matang.
"Apaan si,gak lucu tau za"balas akbar.
"Kayak nya ada yg malu juga nih"tambah bang Raihan sambil menyenggol tubuh zuhra.
"Iih abanggg,yaudah ah ayo pulang"ucap Zuhra yang memang benar di pipinya yang halus dan putih itu terlihat kemerahan yang menunjukkan bahwa ia sangat malu.
"Yaudah ayok,assalamualaikum semua"salam bang Raihan.
Semua teman Zuhra maupun akbar memang sudah tau kalo akbar mengagumi Zuhra tetapi Zuhra belum ada jawaban tentang itu.
Zuhra diantar oleh Raihan menuju rumahnya.
"Zuhra turun ya bang"
"Iya hati hati".
Zuhra masuk kedalam rumah setelah bibi buka pintu rumahnya itu.
"Assalamualaikum,bibiku.Zuhra kangen banget sama bibi"ucap Zuhra manja.
"Iya bibi juga kangen"jawab bibi
"Bi,ayah mana?"
"Ada di atas,tapi jangan diganggu katanya"
"Kenapa memangnya apa dia gak kangen sama Zuhra?"
"Zuhra kan lagi capek,mending istirahat dulu ya"
"Tapi Zuhra mau ketemu ayah dulu, baru Zuhra mau istirahat kan Zuhra juga kangen kasih sayang seorang ayah yang udah lama Zuhra gk ketemu"
"Yaudah deh terserah Zuhra aja" lanjut bibi menyerah dengan keras kepalanya zuhra.
Zuhra segera naik ke atas untuk menemui ayahnya di kamarnya,saat ia mau masuk terdengar suara seorang perempuan yang ngomongnya tidak teratur atau ngelantur begitu juga dengan suara seorang laki laki paruh baya yang ngelantur ntah apa yang dikatakannya.
Zuhra segera masuk ke kamar tersebut dan berteriak"ayaaaaahhhhh,cukup".emosi Zuhra memuncak dan menarik tangan wanita yang ada dikamar ayahnya itu dan membawanya turun kebawah dan melemparnya ke lantai sambil menamparnya. wanita itu hanya tertawa dan bicara yang tidak jelas.bibi yang mendengar suara berisik itu langsung menuju ruang tengah yang terdapat Zuhra dan wanita itu disana. zuhra terus mencoba menyadarkan wanita itu sambil memaki dan Berteriak pada wanita itu.
"Astaghfirullah, istighfar Zuhra istigfar,jangan memaki dan Berteriak seperti itu,kendalikan marah mu itu nak"ucap bibi dengan penuh keyakinan bahwa Zuhra dapat mendengar nya.
Zuhra tersentak dan langsung mengucapkan istighfar dan terduduk seketika. Sekitar lima menit ia duduk,ia langsung bangun dan menaiki tangga dengan pandangan tidak karuan dan tidak lupa meninggalkan pesan ke bibi
"Bi,tolong urus dia,biarkan dia tidur dikamar tamu sampai besok dan kita akan minta penjelasan dari ini semua"ucap Zuhra dengan wajah tak mengartikan apa pun yang seperti orang kehilangan sesuatu.
"Iya Zuhra".jawab bibi singkat,sebenarnya bibi sudah tau makanya tadi ia mencegah Zuhra untuk melihat ayahnya tetapi Zuhra yang memaksanya,ia tidak bisa berbicara apa pun lagi jika Zuhra sudah membuat keputusan.


Vote terus ya, dan jangan lupa komen.maaf kalo ceritanya gak nyambung

Takdir Yang Tak Dapat Di ElakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang