kecewa untuk kesekian kalinya

18 2 0
                                    

Acara lamaran sudah terlaksana, kini persiapan acara pun sedang dilakukan dengan mewah bertemakan islami.

"Ciee, yang udah mau nikah aja. Kakak jadi ingat deh waktu kakak nikah dulu kamu bilang apa. Sekarang kakak akan tujukan perkataan kamu waktu itu ke kamu." Kata kak indah yang sedang duduk di samping Zuhra dan melihat Zuhra yang sangat bahagia hari ini.

"Insyaallah kak". Jawab Zuhra sedikit menunduk malu ala ala pengantin baru yang berbahagia. Karena sekitar tiga jam lagi ia akan sah menjadi istri dari seorang pengacara di Swiss.

"Halo, assalamualaikum" .salam Raihan dengan seseorang diseberang yang menelepon nya.

"Waalaikumsalam, maaf pak, akbar tidak bisa menikahi Zuhra, dan dia masih berada di Swiss dari Minggu lalu" jawab seorang dibalik telepon Raihan.

"Maaf pak, maksud bapak apa? Kalo ngomong jangan sembarangan, jangan asbun!"jawab Raihan yang sudah sedikit naik nada suaranya.

"Baik, kalo bapak tidak percaya, biar akbarnya sendiri yang bicara."

"Assalamualaikum" nada akbar yang sedikit canggung dengan suara khasnya yang sangat dikenali Raihan.

"Waalaikumsalam, maksud kamu apa mau tinggalin Zuhra tepat di hari pernikahan hah?" Tanya Raihan yang sudah terpancing emosi.

" Maaf bang, ini semua bagian dari rencana aku. Sebenarnya aku sudah tidak suka lagi dengan Zuhra sejak lulus kuliah lalu, tapi aku tetap berpura pura agar dapat membalas kan dendam ku pada Zuhra,kenapa coba, Abang bisa tebak gak?hahahaha"jawab akbar dibalik telepon dengan nada sombong, kini ia sudah berbalik sifat 180°.

"Kamu ini akbar kan? Atau saya salah berbicara sama orang yang saya tidak kenal" jawab Raihan.

"Haha, Abang gak kenal lagi sama suara aku?"
"Kalo ini akbar dia gak mungkin melakukan hal yang sangat memalukan dan hal yang hanya dilakukan oleh laki laki pengecut dan tidak beriman!!"

"Maaf bang, kali ini omongan Abang itu gak akan aku telan mentah-mentah. Aku sudah bilang, aku ingin balas dendam pada Zuhra yang sudah mempermalukan aku didepan teman teman kampus."sambung akbar dengan nada yang sedikit mengecam.

"Aku gak pernah menyangka kamu adalah laki laki yang sangat keji, kamu sudah mendengar kan tentang kemuliaan seorang wanita dalam Islam, wanita tidak boleh disakiti, apa kamu tidak ingat ibumu adalah wanita, saudara mu adalah wanita?" Jawab Raihan agak lebih tenang dari yang tadi.

"Ibuku dan kakakku beda jauh dari zuhra bang, mereka berdua selalu menerima keputusan dan keinginan ku tanpa penolakan apapun. Tapi Zuhra? Dia menolak ku didepan seluruh teman teman kampus, kali ini aku mendapat kan kesempatan untuk membalas dendam pada Zuhra"

"Oiya bang, selamat menanggung malu, game dimulai sekarang. Hahaha!".
salam akbar dan langsung mematikan handphone nya tanpa mendengar kan apa yang Raihan bilang barusan.

Terlihat jelas marah, kecewa, bingung, sedih tercampur aduk dalam raut muka Raihan. Apa yang akan dia katakan pada Zuhra?.
Akhirnya ia memutuskan untuk memberitahu abi dan uminya.

"Apa maksud kamu Han?" Tanya umi setelah Raihan memberitahu kabar yang sangat menyedihkan itu.
"Akbar tidak ingin menikahi Zuhra umi." Jawab Raihan dengan nada yang sedih sekaligus geram, ingin sekali ia cabik cabik mukanya si akbar itu.

"Berani sekali dia berbuat seperti itu. Bagaimana sekarang? Hanya tinggal satu setengah jam lagi menuju ijab Qabul, dan para undangan juga sudah mulai berdatangan".jelas Abi yang ikut geram juga dengan Akbar yang sangat.

"Abi, kita ngomongin aja dulu baik baik sama omnya Zuhra, terus kita coba bujuk Zuhra."saran raihan.
"Biar Abi yang ngomong sama Om nya Zuhra. Kamu coba ngomong sama Zuhra."
"Baik Abi"

"Assalamualaikum,bang Raihan"salam Ali dari kejauhan.
"Waalaikumsalam" jawab Raihan
"Bang, selamat ya. Adiknya udah nikah, udah lengkap deh keluarga nya"
"Ali, kamu teman dekatnya akbar kan?"
"Iya bang, kata akbar aku gak usah bareng dia. Aku disuruh pergi sendiri kesini sampe tunggu dia datang"

"Dia gak akan datang, dia batalin pernikahan nya"
"Astaghfirullah, bang jangan bercanda bang ini bukan lelucon"
"Kamu geram? Marah? Sama itu juga yang aku rasain sekarang, aku gak tau mau buat apa sekarang, dan gimana aku ngomong sama Zuhra"

"Ali gak nyangka bang, kok dia bisa lakuin hal yang rendah seperti ini"
Raihan tak bisa bicara lagi, ia terdiam dengan raut wajah yang sedih.
"Hm, bang, maaf sebelumnya ali lancang. Tapi Ali tetap akan menyampaikan hal yang mungkin membuat semua orang terkejut"

"Kamu mau bilang apa?"
"Bismillahirrahmanirrahim, bang aku mau mengkhitbah Zuhra"
Bang Raihan terdiam seribu bahasa.

"Bang, Ali serius sama Zuhra bang, Ali akan membahagiakan Zuhra sampai titik darah penghabisan Ali bang. Bang, sebenarnya Ali ingin melamar Zuhra dari dulu, tapi Ali sudah keburu dengan Akbar , dan Ali gak nyangka akbar melakukan hal yang paling buruk untuk seorang pria"

"Jika aku ayahnya Zuhra,aku akan langsung menerima pinangan mu,tapi aku bukan mahram ataupun walinya. Jika kamu mau melamar Zuhra pergi lah ke pamannya Zuhra dan Minta persetujuan dari zuhra"
"Baik bang, terima kasih" jawab Ali mencium punggung tangan bang Raihan .

*********
"Zuhra sayang, dia pemuda yang baik, mungkin ini jalan Allah SWT. Untuk mempertemukanmu dengan jodohmu" jelas umi dan diiyakan oleh bibinya Zuhra.

"Tapi umi, Zuhra baru ditinggalkan oleh tunangan Zuhra dihari pernikahan kami, hati Zuhra belum bisa menerima laki laki manapun" jawab Zuhra sedih.

"Zuhra, Abang ngerti kamu sedang kecewa, marah, dan sedih. Tapi lihatlah seluruh keluarga mu, mereka akan bingung dan sedih melihat anak cucunya gagal menikah dihari pernikahan nya, lihatlah para tamu mereka sudah berdandan cantik untuk menghadiri pernikahanmu, masakan yang sudah disiapkan, nama baik keluarga, nama baik ayah kamu" jelas bang Raihan.

"Bang, Abang lebih mementingkan nama baik dari pada perasaan Zuhra saat ini?" Balas zuhra, air matanya terus mengalir.

"Abang tahu persis perasaan kamu saat ini, tapi ini semua untuk kebaikan semua orang, dan termasuk untuk kebaikan mu sendiri Zuhra, dia laki laki yang baik, dari keluarga yang baik, dia juga lulusan universitas Turki"
"Tapi dia teman baik nya akbar kan? Pasti dia juga akan melakukan hal yang sama kayak yang akbar lakuin ke Zuhra"

" Zuhra, kamu gak boleh su'udzon sama seseorang, istighfar Zuhra " lanjut bang Raihan lagi.
" Baik, tapi bagaimana jika Zuhra belum bisa menerima dia jadi suami Zuhra"
" Dia mengatakan, dia siap menerima apapun dan akan terus mencoba mendapatkan hatimu"

" Baik, Zuhra terima pinangannya untuk kebaikan seluruh kerabat keluarga, sahabat, para tamu undangan, dan untuk diriku sendiri. Dan ini semua Zuhra lakukan semata mata untuk Allah, serta menerima takdir yang sudah Allah tentukan" jawab Zuhra yakin dengan sedikit air mata yang menetes dan disambut bahagia oleh semua orang yang berada di dalam kamar Zuhra.

Sungguh hati Zuhra saat ini sangat pedih rasanya, ingin sekali ia menghajar akbar yang sudah kelewat batas. Baru sekali seumur hidup nya ia mencintai seseorang dengan tulus, tetapi orang itu malah berkhianat bukan main. Mulai saat ini ia tidak akan jatuh hati pada seseorang sedalam ini, rasanya jika sudah ditinggal ia ingin mengejar orang itu dan memohon kepada nya agar tak meninggalkan nya.

********
Sahhhh. Gema suara itu mengisi seluruh sudut rumah dan juga didengar oleh Zuhra beserta orang orang yang berada di dalam kamarnya.
Zuhra dibawa keluar oleh umi, kak indah, dan bibinya untuk menemui suami sahnya itu diruang tamu yang dipenuhi oleh para tamu.

Zuhra kemudian dengan malu sekaligus grogi untuk mencium punggung tangan Ali sebagai suaminya itu, maklum ia tidak pernah menjabat tangan lelaki manapun yang bukan mahramnya. Begitupun dengan Ali ,ia tidak pernah menjabat tangan wanita yang bukan mahramnya.

Hari yang seharusnya sangat istimewa bagi Zuhra karena ia akan menikah dengan pujaan hatinya seketika sirna dari kenyataan yang Zuhra alami.
Tetapi lain dari zuhra, Ali bahkan sangat bersyukur karena telah menikahi wanita pujaan nya walaupun kenyataannya wanita tersebut mencintai orang lain.

Takdir Yang Tak Dapat Di ElakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang