satu tempat tinggal

18 3 0
                                    

Setelah 5 jam lamanya mereka menyusuri jalanan yang sepi, kini sampailah mereka di suatu desa yang asri, dan sangat nyaman.mereka sampai sekitar pukul 13.00 WIB,dan langsung melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah di mushalla desa itu sebelum ke tempat tinggal mereka selama tiga bulan. Setelah beristirahat, mereka melanjutkan perjalanan menuju kantor kepala desa, dan mampir ke sana.
"Assalamualaikum" ucap para mahasiswa/i itu serempak.
"Waalaikumsalam"terdengar suara dari dalam kantor itu yang tidak lain adalah bapak kepala desa.
"Ayo nak, masuk dulu kita ngomongnya didalam aja" ajak pak kepala desa.
"Iya pak"jawab mereka serempak.
"Kalian akan tinggal di rumah buk nur, buk nur adalah guru di sekolah desa ini,buk nur sendiri sebenarnya bukan warga asli sini,karena ditugaskan untuk mengajar disini, akhirnya beliau membangun rumah di desa ini,rumah nya pun besar dan rumahnya sekalian untuk anak anak yang lagi kkn tahun kemarin juga ada anak yang kkn dan tinggal di rumah buk nur,bagaimana?"jelas pak kepala desa panjang lebar.
"Baik pak, insyaallah kami semua akan betah disini,iya gak temen temen?"tanya akbar yang dijawab serempak oleh teman satu kelompok nya itu.
"Alhamdulillah,mari bapak antarkan kerumah buk nur,tidak jauh kok dari sini"
"Iya pak ,mari"jawab Alif bersemangat.
Setelah sampai didepan pintu gerbang rumah buk nur, mereka mungucap salam dan masuk,ternyata buk nur sudah menunggu dari tadi beliau juga sudah memasak untuk mereka bertiga belas.
"Ayo nak, Ayo pak kita makan sama sama,saya sudah masak tadi sama bik rifa, ayo mari"ucap buk nur ramah.
Setelah selesai makan pak kepala desa pamit dan kembali ke kantornya untuk bertugas. mereka bertigabelas duduk diruang tamu rumah buk nur dan berbincang bincang.
"Jadi anak anak, dirumah ibu ada lima kamar,satu kamar ibuk sama bik rifa yg tempatin,dan ada 4 kamar lagi, terserah gimana kalian baginya tetapi yang jelas laki laki harus pisah dengan perempuan ya"jelas buk nur.
"Itu mah udah jelas dong buk"jawab Athaya ngasal sambil cengengesan.
"Yaudah,kalian pasti capek,segera istirahat ya"ucap buk nur lagi.
"Baik buk,terima kasih banyak buk" ujar akbar mewakili kami semua.

Takdir Yang Tak Dapat Di ElakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang