dua hati

20 3 3
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 15.00.
"Ra, pulang yuk udah sore ni, bentar lagi ashar" ajak aisyah untuk pulang dari kampus karena mereka sudah berada di kampus sejak pagi tadi.
"Yaudah, ayo. Lanjutin buat skripsi nya dirumah aja" sahut Zuhra.
Mereka pulang kerumah aisyah dengan mengendarai sepeda motor milik aisyah.

"Assalamualaikum" salam zuhra yang hendak masuk ke rumah. Dan dilanjutkan oleh aisyah.
"Zuhra ke kamar dulu ya Syah"
"Iya, Ra,nanti abis ashar bantu aku masak didapur ya"
"Iya, gak kamu suruh pun, Zuhra pergi ke dapur, masak iya Zuhra numpang dirumah kamu tapi dilakukan seperti ratu gak ada ngapa ngapain".jawab Zuhra yakin.
"Hahahaha iya juga ya"sahut aisyah terkekeh.

Kriingg kriingg, hp Zuhra berbunyi yang mengartikan bahwa ada panggilan masuk. Ya, semenjak hp canggih Zuhra yang sudah ia kembalikan ke ayahnya, Zuhra membeli hp kuno yang hanya bisa menelepon dan SMS saja, dari pada tidak ada iya gak?😉😉 Udah iya in aja biar cepet😁😁.
" assalamualaikum bang Raihan, ada apa bang? Apa yang bisa Zuhra bantu bang?"
"Waalaikumsalam, Ra ayah kamu kemana si? Abang capek nelpon bahkan sampe kerumah ,gk da dijawab dan dirumah juga cuma ada bibi, kata bibi gak ada pulang pulang dari semenjak kamu kerumah aisyah" jelas bang Raihan di seberang telepon.
"Ayah ya bang?Zuhra juga gak tau, waktu Zuhra pergi ayah gak ada dirumah"
"Ooh, yaudah kalo gitu, kamu jaga diri baik baik ya, selesain skripsi yang bener, habis itu pulang jangan keluyuran kemana mana"
"Iya bang, lagian Zuhra gak kemana mana kok kan cuma dirumah aisyah aja, paling ke kampus"
"Ok, yang penting jaga diri jangan sampe sakit ya, kalo sakit nanti akbar kan jadi gelisah, sayang juga Abang liat dia kalo lagi gelisah karena mikirin kamu,hahaha"
"Abaaanggggggg, udah ah. Assalamualaikum" ngambek Zuhra.
"Waalaikumsalam".

Zuhra menutup telepon nya dan mengambil laptop nya untuk melanjutkan skripsi yang belum selesai di kampus tadi. Tak terasa waktu telah menunjukkan waktu ashar, azan pun mulai berkumandang dengan lantunan yang cukup mendamaikan dan menentramkan hati dan jiwa Zuhra. Segera ia mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat sebagai kewajibannya seorang hamba yang patuh kepada Rabb nya.

Sementara di turki
"Abi, Ali ketemu teman sebentar di luar ya"ucap seorang anak laki laki muda yang tengah menjalani kuliah s2nya di negara tempat museum peninggalan Rasulullah itu berada, lelaki itu berhadapan dengan seorang pria paruh baya didepannya.
"Iya" jawab pria paruh baya itu singkat.
"Jangan lama lama ya sayang, kembali sebelum Maghrib"pesan ibu tirinya yang ternyata mendengar percakapan antara seorang anak dan ayah itu.
"Iya bunda" jawab lelaki muda itu singkat.
"Ini tehnya ya Abi" ucap naira, ibu tiri lelaki yang bernama Ali tadi.
"Makasih sayang"balas Zidan,ayah kandung dari Ali.

Ya, Ali adalah seorang laki laki yang baru melanjutkan s2nya di salah satu universitas di Turki, ia seorang anak dari ketua kedutaan Indonesia yang berada di Turki,  ayahnya ini juga seorang pengusaha terkenal di Indonesia, itu sebabnya zidan, ayah dari ali tersebut sering bolak balik dari Turki ke Jakarta,indonesia. Walaupun bolak balik jakarta-Turki, tempat lahir Zidan bukanlah disana, tempat lahir Zidan berada di Bangka Belitung, sedangkan ibu kandungnya Ali atau istri pertama dari zidan lahir di Banda Aceh, dan mereka tinggal di Aceh sebelum ibu kandung Ali itu meninggal dunia. Sedangkan naira, ia adalah ibu tiri dari Ali ,Zidan menikahi naira diturki saat ia dan Ali memutuskan untuk tinggal di Turki setelah kematian istri pertamanya itu. Zidan dan naira menikah saat umur Ali menginjak 16 tahun ,dan sekarang ia berumur 24 ,itu artinya pernikahan ayah dan ibu tirinya itu sudah berjalan sekitar delapan tahun.

"Assalamualaikum"salam Ali pada teman temannya di taman yang tidak terlalu jauh dari rumahnya itu.
"Waalaikumsalam, hei Ali dari mana saja kamu ,kami dari tadi sudah menunggu mu disini. Mari kita pergi untuk sekedar minum teh di cuaca yang dingin ini".
"Ya, mari"balas Ali.

Ali memang tidak pernah bergaul dengan orang orang yang meminum minuman keras,berjudi,berzina dan lain sebagainya karena ia menganggap semua hal itu tidak ada faedah dan hanya membuang waktu saja, ia lebih senang bergaul dengan orang yang biasa saja dan tidak melakukan maksiat seperti yang disebutkan tadi. Dan juga ia sangat anti melihat maksiat apa lagi yang mencoba memperkosa seorang wanita, jika ada ia langsung menghajar pelaku nya dan memasukkan nya ke penjara.

Takdir Yang Tak Dapat Di ElakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang