MY BILLIONAIRE BODYGUARD✅ {DUSAN #1} [REVISI]

MBB 1 || REVISI 09

You Can Find me On ;
nafazanubaarifaramadhani
(Instagram pribadi)
blue.moon9644
(Instagram Wattpad)

[VERSI BARU]

📍📍📍

Hedvika's Company, Jakarta Pusat, Indonesia ; 08.23

Chiara duduk di kursi kebesarannya itu dengan setumpuk dokumen di hadapannya. Bulu mata lentik Chiara bergerak-gerak seiring matanya terfokuskan pada kumpulan tabel data di berkas yang dia hadapi.

Saat Chiara hampir membubuhkan tambahan kalimat nya sendiri-yang menurutnya belum tepat-untuk pengajuan revisi sekretaris nya, suara ketukan membuat Chiara mengurung
-kan niat nya.

"Masuk."

Seorang resepsionis berpakaian serba ketat dengan kancing teratas yang terbuka itu menunduk hormat sambil mengatakan niatnya ketika sampai di hadapan Chiara.

"Seseorang mendesak saya untuk memperbolehkan nya menemui anda tanpa izin tertulis atau janji yang sudah sekretaris anda jadwalkan."

"Bisa tolong katakan padanya bahwa saya sedang sibuk sekarang?"

Terlihat gurat kecemasan tampak di wajah sang resepsionis, membuat Chiara mau tak mau berdecak kesal lalu kembali mengalihkan perhatian nya pada resepsionis nya.

"Jangan hanya penampilan menggoda mu yang membuat para lelaki terbuai,  namun juga akal pikiran mu.

Terkadang kau harus menyaring ekspresi seseorang yang ingin datang menemui ku, terlihat terburu-buru dan penting atau hanya ingin membual dan berbicara omong kosong.

Mulut sang resepsionis terkatup rapat, namun dalam hati mengumpat kesal. Sang resepsionis hanya bisa terdiam kaku, bingung ingin melakukan apa. Hanya bisa menunduk, seperti menunggu perintah selanjutnya.

Chiara menarik nafas panjang, dan memijit kening nya yang terasa pening menghadapi resepsionis bodoh nya.

"Kau tau kau harus melakukan apa setelah aku mengemukakan gagasan tadi."

Resepsionis terlihat kebingungan, dan itu membuat Chiara semakin kesal.

"Apakah penting?" Tanya Chiara langsung tanpa berbelit-belit. Percuma Chiara berbicara secara cerdas dengan resepsionis yang hanya mengandalkan make up tebal seperti ini.

Sang resepsionis mengangguk, lalu segera meninggalkan ruangan itu dengan sejuta malu.

Chiara hanya bisa menggeleng di buat nya. Saat Chiara kembali akan memusatkan pandangan nya pada berkas di meja nya, suara ketukan kembali terdengar.

Sejenak, Chiara mengalihkan pandangannya ke tamu tanpa janji temu itu, karena di detik berikut nya Chiara langsung kembali memusatkan matanya dan semua fokus nya pada berkas nya, seolah tamu tanpa janji ini memang benar-benar tamu yang tidak Chiara harapkan kedatangan nya untuk situasi kemarahan yang sedang di uji nya seperti ini.

"Chiara."

"Sangat tidak sopan menyapa orang yang tengah di landa kesibukan dengan nada riang. Apalagi kedatangan mu sama sekali tak pernah ku harapkan, tanpa janji pula."

Andre tergelak.
"Aku sudah membuat janji dengan sekretaris mu lama sekali. Hingga rasanya bertemu dengan mu sama sulitnya bertemu dengan kekasih yang sudah kau patahkan hatinya satu hari lalu."

Gerakan tangan Chiara menulis berhenti, namun Chiara tidak langsung mengalihkan pandangannya begitu saja ke pria brengsek seperti Andre ini.

"Apakah omong kosong seperti itu tujuan awal mu datang kemari? Berhenti menghabiskan waktu mu, sekarang pergilah." Ucap Chiara dengan nada datar.