Malam hari ini turun hujan. Sabiela mengintip untuk melihat Satya melalui jendela kamarnya. Penglihatan gadis itu langsung menangkap Satya yang tengah duduk di bangku yang ada dalam balkonnya sembari mendengarkan musik menggunakan headset. Mata lelaki itu hanya fokus pada rintik-rintik hujan yang jatuh membasahi tanah.
Sabiela tersenyum. Gadis itu jatuh cinta kepada Satya setiap melihat lelaki itu. Meski tak ada manusia yang bisa mencapai level sebuah kesempurnaan, Sabiela mengakui bahwa Satya hampir mendekati level kesempurnaan itu.
Hanya Satya yang mampu membuat Sabiela melihat seorang manusia biasa yang hampir mencapai sebuah level ketidakmungkinan untuk setiap insan di dunia.
"SATYA!" teriak Sabiela memanggil Satya. Gadis itu sudah di balkonnya saat ini.
Satya tau siapa yang memanggilnya. Tanpa ia melihat ke arah Sabiela, lelaki itu berkata agak sedikit keras, "Apa?!"
Paduan suara hujan dan Satya benar-benar candu. Bagi Sabiela semua tentang Satya itu candu. Gadis itu suka.
"Dengerin lagu apa?!" tanya Sabiela.
Sabiela tak tau, Satya menghela nafasnya. "Loncat ke balkon gue." titah lelaki itu masih dengan suara keras.
Lagi-lagi sangat candu. Sabiela tak bisa menampiknya.
Sabiela tentu saja mau. Gadis itu mengambil ancang-ancang untuk meloncat ke balkon Satya. Sesudahnya, dengan pakaian yang sedikit basah, gadis itu duduk di bangku kosong sebelah Satya. Memang ada dua bangku di balkon lelaki itu dan satu meja sebagai pembatasnya.
Satya menatap Sabiela yang tengah menatapnya juga sambil tersenyum. Jika bagi Sabiela, Satya itu sebuah kecanduan maka bagi Satya, Sabiela itu sebuah kemanisan.
Lelaki itu melepaskan sebelah headset putih miliknya dan menyodorkannya ke arah gadis di sampingnya itu. Sabiela menerimanya dan langsung memasangkan headset tersebut ke telinganya.
"Eh, lagu Photograph dari Ed Sheeran." celetuk Sabiela saat sudah mendengar lagunya.
"Vibes lagunya cocok buat malam-malam gini. Apalagi kalo lagi hujan."
"Tapi Satya lo dengerin lagu ini bukan karna lagi galau 'kan?" mata Sabiela memicing terhadap lelaki itu.
Satya rolling eyes. "Gue galau phobic." kata lelaki itu.
Sabiela tak membalas ucapan Satya. Keduanya kini menikmati alunan suara Ed Sheeran dalam menyanyikan lagu Photograph.
"Satya, lo tau arti lagu ini?" tanya Sabiela kembali membuka suara. Gadis itu menatap Satya.
Satya menatapnya kembali. "Gak tau. Emang apaan?"
"Long distance relationship." jawab Sabiela. Dia pernah search di google juga sih apa arti lagu ini.
Sabiela melanjutkan, "Sebenarnya kita hampir sama kayak makna lagu ini, cuma beda sedikit doang."
Satya menaikkan sebelah alisnya.
"Kalau mereka pasangan, kita bukan. Kalau mereka dipisahkan oleh jarak, kita dipisahkan oleh perasaan." kata Sabiela.
Setelahnya, gadis itu tertawa renyah. "Itu kita yang sekarang, Satya. Jadi untuk tau apa yang terjadi ke depannya, ayo kita buat cerita kita sendiri mulai dari sekarang!"
๑ ⋆˚₊⋆ ──── ʚ˚ɞ ────⋆˚₊⋆ ๑
lagu photograph bener bener
recomended banget! 🎧💕anw, pas banget di tempat aku
lagi hujan hehee 🤓🌧see u soon in next part 💝 !!
KAMU SEDANG MEMBACA
❝ love letters ❞ ✓
Teen Fictionft. enhypen's sunghoon ❝ About me, you, and love letters. ❞ ━ completed » plagiarism and hate comments are not allowed! ║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║ ║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║ ©dowlette