"Makasih banyak udah nganterin gue, Satya." kata Sabiela tersenyum tipis sembari turun dari motor Satya.
Satya mengangguk. "Ya, sama-sama. Gue pulang dul — "
"Eh, tunggu dulu!" Sabiela menahan lengan Satya.
"Apalagi, Sabiela?"
"Ini surat terakhir buat lo, Satya. Gue udah tulis. Tunggu sebentar, ya. Gue bakal lari secepat kilat kok." kata Sabiela kemudian gadis itu berlari cepat memasuki rumahnya sedangkan Satya memutuskan untuk menunggu di depan rumah Sabiela.
Beberapa menit kemudian, Sabiela kembali dengan nafas terengah-engah. Tangannya menyodorkan surat terakhir yang ia tulis untuk Satya. Satya menerimanya. Lelaki itu memasukkan surat tersebut ke dalam saku celana abu-abunya.
"Jangan lupa lo baca suratnya, ya." peringat Sabiela.
Satya berdehem. "Lo juga jangan lupa."
"Lupa apa?"
"Jangan lupa dengerin lagu So Big. Fokus juga waktu di detik ke empat belas. Dengerin liriknya."
"Oke." Sabiela menunjukkan jempolnya sebagai pertanda oke.
๑ ⋆˚₊⋆ ──── ʚ˚ɞ ────⋆˚₊⋆ ๑
Sesampai di kamarnya, Satya langsung membuka surat terakhir dari Sabiela. Lelaki itu bahkan belum mengganti seragam sekolahnya menjadi pakaian rumah biasa.
Di lain sisi, sama halnya seperti Satya. Sabiela juga belum mengganti seragamnya. Gadis itu langsunf mencari lagu yang disarankan oleh Satya tadi kepadanya, yakni lagu So Big milik Iyaz.
Sabiela penasaran dengan detik ke empat belas yang dimaksud oleh Satya. Setelah lagunya mencapai detik itu, Sabiela mendengar dengan baik lirik tersebut dan kemudian menggumamkannya.
"So the whole world knows my love for you is so big." Sabiela mengucapkan ulang lirik yang ada di mulai dari detik ke empat belas tersebut.
Beberapa detik setelahnya, Sabiela tercengang ketika mengerti dengan apa yang dimaksud oleh Satya. Gadis itu buru-buru membuka google translate.
"Jadi seluruh dunia tau cintaku padamu sangat besar." gumam Sabiela setelah mengetahui arti dari lirik tersebut.
"INI MAKSUDNYA GIMANA, YA? SATYA, MAKSUD LO APA SIH?! LO SUKA SAMA GUE GITU?!" teriak Sabiela di kamarnya. Gadis itu mengusap wajahnya kasar.
"Kalo suka sama gue kok gak ngomong dari dulu?! Capek gue ngejar-ngejar lo selama ini." meskipun senang, rasa kesal juga menggerogoti perasaan Sabiela. Satya sangat menjengkelkan.
Sabiela kemudian mengubah posisinya yang duduk menjadi tertidur. Gadis itu menatap langit-langit kamarnya sembari tersenyum senang. "Gue senang banget. Serius deh tapi kok Satya bisa suka sama gue, ya?" kemudian Sabiela melanjutkan, "Pelet gue selancar itu ternyata."
Sedangkan di lain tempat, Satya membuka surat terakhir dari Sabiela untuknya.
Eh Satya, gimana kalo kita pacaran aja?
Satya tertawa kecil membacanya.
Ponsel Satya berbunyi menandakan ada yang mengirimkannya sebuah pesan. Lelaki itu langsung mengeceknya dan tersenyum tipis ketika mengetahui bahwa Sabiela yang mengirimkannya pesan.
Sabiela :
satyaaaaaaaaa
lo suka sama gue yaaaSatya :
yaSabiela :
yaudah ayo jadian ( ͡° ͜ʖ ͡°)Satya :
nantiSabiela :
kok nanti anj
sekaranglah
istg lo ngeselin banget
seriusSatya :
tunggu aja๑ ⋆˚₊⋆ ──── ʚ˚ɞ ────⋆˚₊⋆ ๑
hii, loveee 🧚🏻♀️ !
long time no see, ini aku update
lagi buat kalian 🤓see u soon in next part 💟
KAMU SEDANG MEMBACA
❝ love letters ❞ ✓
Fiksi Remajaft. enhypen's sunghoon ❝ About me, you, and love letters. ❞ ━ completed » plagiarism and hate comments are not allowed! ║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║ ║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║ ©dowlette