Tunggu aja.
"Sampai kapan gue nunggu. Dasar Satya sialan!" kesal Sabiela. Gadis itu senang sih tapi kesel juga sama Satya.
Satya :
anyway lo harus jelasin
apa maksud dari surat
surat lo ituMasuk satu pesan lagi ke ponsel Sabiela dari Satya. Gadis itu membacanya dan mengetikkan pesan singkat untuk membalas pesan dari Satya.
Sabiela :
okeee cintaa!"Dengerin lagu So Big lagi deh. Ketagihan parah gue sama nih lagu."
Beberapa menit kemudian, setelah lagunya sudah mau habis, Sabiela mulai merasa ngantuk. Gadis itu bergumam sebelum masuk ke alam tidurnya, "I love you endlessly, Satya."
๑ ⋆˚₊⋆ ──── ʚ˚ɞ ────⋆˚₊⋆ ๑
"Sabiela!" seru Dizza ketika melihat Sabiela melangkah memasuki ruang kelas. Gadis itu berlari kecil ke arah teman sebangkunya yang baru datang itu.
"Apa? Kangen gue lo, ya? Gue emang ngangenin sih orangnya." kata Sabiela kepedean.
"Narsis amat lo. Eh, tapi gimana tuh sama secret admirer lo? Lo udah tau belum dia siapa?"
Keduanya duduk di bangku masing-masing. "Makanya itu gue sengaja datang cepat supaya kita bisa lihat siapa yang letak sticky notes itu di loker gue. Karna dia pasti ngeletakin itu jauh sebelum gue datang ke sekolah supaya gak ketahuan."
Dizza mengangguk. "Bener juga lo. Yaudah ayo buruan ke loker lo." ajak Dizza dan langsung disetujui cepat oleh Sabiela.
Keduanya berlari cepat ke arah loker. Sesampai disana, Sabiela dan Dizza bersembunyi di balik loker yang paling ujung supaya gak ketahuan. Sekitar lima detik kemudian, ada seseorang datang tapi yang buat mereka heran, orang itu adalah Satya.
"Kok ada Satya, La?" tanya Dizza dengan suara pelan kepada Sabiela.
Sabiela menggeleng pertanda gadis itu juga gak tahu. "Ya, mana gue tau, Za. Ayolah kita samperin Satya dulu."
"SATYA!" panggil Sabiela sembari berjalan mendekat ke arah Satya bersama Dizza.
Satya berbalik badan menghadap Sabiela dan Dizza. "Lo ngapain di depan loker gue?" tanya Sabiela hingga tanpa sengaja penglihatan gadis itu melihat ada sticky notes di tangan Satya.
"Sticky notes? Itu punya lo, Satya? Atau jangan-jangan selama ini lo yang letakin sticky notes di loker gue?" tuding Sabiela.
Tak ada alasan untuk mengelak, Satya menghembuskan nafasnya kasar dan kemudian berkata, "Iya, gue yang letakin sticky notes di loker lo."
"Oh, jadi selama ini yang jadi secret admirer Sabiela itu crush-nya sendiri?" Dizza buka suara.
Sabiela tersenyum senang menatap Satya. "Duh, makin berbunga-bunga hati gue. Pacaran aja yuk, Satya."
"Gak." jawab Satya.
"KOK GITU?! KATANYA LO SUKA SAMA GUE?!" Sabiela langsung kesal dong dengan penolakan dari Satya. Padahal katanya suka.
"APA?! SATYA SUKA SAMA LO?!" teriak Dizza gak kalah berisik dari Sabiela.
"Lo berdua gausah teriak-teriak bisa gak? Ini sekolah bukan hutan." tegur Satya dengan nada jengkel.
"Kok lo gak bilang sama gue sih, La?!" tanya Dizza kesal kepada Sabiela.
"Nantilah gue ceritain." balas Sabiela.
Sabiela kembali menatap Satya. Lelaki itu angkat bicara, "Pulang sekolah nanti kita bicara. Gue ke kelas diluan."
"Eh, tunggu! Itu sticky notes-nya gak jadi di kasih buat gue?" tanya Sabiela sembari menunjuk sticky notes yang masih berada di tangan Satya.
Satya menggeleng. "Enggak. Udah ketahuan jadi buat apa. Gak seru lagi." setelah mengatakannya, Satya berjalan menuju kelasnya meninggalkan Sabiela dan Dizza berdua disana.
๑ ⋆˚₊⋆ ──── ʚ˚ɞ ────⋆˚₊⋆ ๑
nighty night all 💟
see u soon in next part 💗
anyway beberapa part lagi menuju
ending yaaaa (^~^)
KAMU SEDANG MEMBACA
❝ love letters ❞ ✓
Novela Juvenilft. enhypen's sunghoon ❝ About me, you, and love letters. ❞ ━ completed » plagiarism and hate comments are not allowed! ║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║ ║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║ ©dowlette