Sabiela menggerutu kesal setelah melihat balasan pesan dari Satya. "Kenapa sih Satya itu ngeselin banget?!"
Diza menoleh ke arah gadis itu. "Lo kenapa?" tanyanya kemudian.
"Itu si Satya. Ngeselin banget!"
"Emang kenapa sih?" tanya Diza penasaran.
"Nih," dengan wajah cemberut, Sabiela memberikan ponselnya kepada Diza.
Diza menerima dan membacanya. Seketika tawa gadis itu pecah setelah membaca pesan yang dikirimkan oleh Sabiela kepada Satya.
"Jangan ketawa lo, anjir. Makin kesel nih gue." Sabiela berdecak kesal melihat Diza yang menertawai dirinya.
"Lo sih, alay banget jadi orang. Lagian lo dapet kata-kata kek gini darimana coba?"
"Dari instagram." jawab Sabiela.
"Gak cocok banget sama lo, anjir. Serius nih gue. Makanya Satya ngatain lo kayak gitu."
Mendengar perkataan Diza, Sabiela langsung menenggelamkan wajahnya pada kedua tangannya di atas meja. "Yaampun, gimana nanti kalo ketemu Satya? Malu banget gue!" rengek Sabiela.
"Sok malu-malu lo. Emang masih punya malu?"
Sabiela melayangkan cubitan pada pinggang Diza membuat gadis itu meringis kesakitan. "Sama aja ngeselinnya kayak Satya." kesal Sabiela.
"Ya, makanya lo jaga tingkah sama kelakuan di depan Satya. Ini malah malu-maluin. Bukannya suka malah ilfeel Satya sama lo."
"Gue jaga sikap juga Satya tetap gak suka sama gue." kata Sabiela lesu.
"Nah, itu lo tau."
"Ih, Diza teganya! Berantem, yuk!"
"Kasar lo. Pantes Satya gak mau. Satya suka cewek kalem kayak gue."
Sabiela mencubit pinggang Diza untuk yang kedua kalinya.
๑ ⋆˚₊⋆ ──── ʚ˚ɞ ────⋆˚₊⋆ ๑
"Sabiela!" panggil Satya saat melihat Sabiela berjalan bersama Diza memasuki kantin.
Sabiela yang merasa dipanggil pun langsung mencari asal suara. Dan dia menemuka Satya yang tengah menatapnya. Gadis itu langsung saja berjalan menghampiri Satya bersama Diza dengan raut wajah bingungnya. Meskipun wajahnya bingung, hati Sabiela berbunga-bunga kok karna dipanggil sama Satya.
"Apa, cintaku?" tanya Sabiela begitu sudah di hadapan Satya.
Satya menjulurkan susu kotak cokelat dengan sebuah sticky notes yang di tempelkan pada kotak susu itu.
Dahi Sabiela mengernyit bingung. "Buat gue dari lo?"
"Iya, buat lo tapi bukan dari gue."
Sabiela menerima susu kotak cokelat tersebut. "Terus dari siapa?"
Satya mengendikkan kedua bahunya. "Gak tau, tadi orangnya cuma suruh gue kasih ini ke lo doang."
Sabiela mengangguk paham. "Oke, terimakasih cintaku."
Satya mengangguk singkat dan kemudian pergi meninggalkan Sabiela dan Diza.
"Dari siapa kira-kira, Za?" tanya Sabiela menatap Diza.
Diza menggeleng. "Apa mungkin dari orang yang waktu itu kasih surat di loker lo, ya, La?"
"Bisa jadi sih. Si SF 'kan?"
"Iya, coba lo lihat di sticky notes itu, ada tulisan SF lagi gak."
Langsung saja gadis itu melihat sticky notes yang ditempelkan pada susu cokelat tersebut. "Iya, Za. Ada tulisan SF berarti ini dari orang yang sama."
"Keren amat lo, La. Punya secret admirer."
"Gak heran sih, gue 'kan cantik." ucap Sabiela sombong.
"Idih si najis."
Sabiela mengabaikan ucapan Diza. "Siapa, ya, Za? Gue bener-bener penasaran banget sama si SF ini."
"Lihat isi sticky notes-nya dong, La." pinta Diza dan langsung saja diberikan oleh Sabiela.
ditunggu ya, sabiela.
- SF"Sabiela." panggil Diza.
Sabiela menoleh ke arah gadis itu. "Apa, Za?"
"Boleh gak sih gue bilang kalo yang nulis sticky notes ini Satya?"
Sabiela sedikit terkejut. "Kenapa jadi Satya?"
"S itu untuk Satya, F itu untuk Faresta. Nama lengkap dia kan' Satya Faresta." jelas Diza.
"Tapi, masa Satya yang jadi secret admirer gue? Jangan buat gue makin berharap dong!"
"Itu pendapat gue doang. Tapi ada baiknya lo tanya dulu sama Satya."
Masa Satya sih? Tapi kalau iya gapapa juga sih. batin Sabiela.
๑ ⋆˚₊⋆ ──── ʚ˚ɞ ────⋆˚₊⋆ ๑
happy b'day for our engene's
ice prince 👀 💕see u soon in next part <3 💟
KAMU SEDANG MEMBACA
❝ love letters ❞ ✓
Novela Juvenilft. enhypen's sunghoon ❝ About me, you, and love letters. ❞ ━ completed » plagiarism and hate comments are not allowed! ║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║ ║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║ ©dowlette