10

823 66 1
                                    

"Sialan, kau Milles!" teriak Mac.

Tinju Milles berikan ke wajah Mac masih terasa sakit tetapi tidak ada darah yang keluar.

Mac beralih menatap ke tempat duduk sebelah. "Pria itu berengsek. Jadi, apa yang Ora lihat dari bedebah itu?

Tak ada jawaban, Mac hanya dapat menghela napas dan mengumpatkan rutukan untuk Milles di dalam benak.

Tadi, Mac cepat-cepat membawa Ora masuk ke dalam mobil dan pergi dari pesta Liam. Besok berita tentang yang terjadi malam ini akan terbesar di penjuru orang di kota ini, mengingat jumlah populasi orang di kota ini tidak sebanyak di New York, sangat Mac yakin orang-orang akan bercerita. Tetapi ia tidak peduli. Satu yang ia peduli adalah melindungi Ora. Mac tak tahu kenapa melakukan itu. Ia melirik Ora yang tidur di jok mobil. Alkohol mempengaruhi Ora dengan tidak sadar.

"Mac? Apa kau itu?"

Mac melirik. Ujung mata Mac menangkap lipatan samar di kening Ora. Kerutan itu muncul karena mungkin Ora bingung.

"Ya. Ini aku." Mac menepikan mobil. Tangan Mac bergerak menuju dasbor dan mengambil bungkusan permen. "Ini, ambil dan makan."

Ora menatap dengan kernyitan dalam pada permen disodorkan Mac. Ora mengambilnya lalu kemudian menatap Mac. "Ini apa? Racun? Atau apa?"

"Aku tidak akan meracunimu. Kita memang berada di tempat tertutup, mobil maksudku. Jangan memikirkan aku ingin membunuhmu di tempat tertutup. Aku bukan penjahat," kata Mac. "Ambil saja permen itu. Pusingmu akan hilang pelan-pelan setelah memakannya. Kalau kau ragu, lihat kemasannya. Ada rincian kandungan bahannya di balik kemasan."

"Aku tidak bisa membacanya. Kepalaku masih terasa berputar-putar."

"Kalau begitu makan saja permen itu. Tanganku sudah pegal memegangnya."

Ora menatap Mac. Kali ini Ora memicingkan mata kepada Mac dengan lamat-lamat.

"Permen rasa teh? Aku baru memakannya pertama kali dan baru mengetahuinya."

"Temanku dari Jepang memberikannya padaku. Bagus kalau kau bisa merasakannya. Teh hijau mengandung anti oksidan dan kafein yang berguna untuk membantu mengurangi mabuk alkohol. Lebih bagus kalau membuat minumannya. Permen itu hanya mengurangi kadar alkohol, tidak sampai hilang."

"Lalu ini di mana? Yang kuingat terakhir aku di pesta Liam dan Mills saat itu bersamaku."

Mac menghela napas lagi. Senyumnya menarik paksa. "Kau tidak ingat bahwa tadi kau dan Mills—bajingan itu ingin mengambil keuntungan darimu. Aku tak tahu apa tadi kau sadar atau alkohol telah mengendalikan dirimu? Pokoknya kalian—alih-alih melakukan seks di semak-semak tapi hanya ciuman mungkin. Tapi entahlah."

"Apa jaket ini milikmu?" Ora memutar pandangan ke arah bahu. Sebuah jaket telah membungkusnya.

"Iya."

"Trims."

"Sama-sama. Omong-omong kebetulan mobilku berhenti di tempat yang tepat. Ayo lekas turun."

Ora langsung memegang lengan Mac.

"Kenapa?"

"Harusnya kita pulang saja. Lagi pula kita sedang di mana?"

"Kau akan tahu setelah melihatnya. Ayo lekas turun."

🎐

"Mac, berapa jauh lagi?" tanya Ora pada Mac di depan.

ONCE MORE | Novella #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang