Ma, aku tuh gak kenal sama dia! Lagian masa aku dijodohin sama orang yang seumuran sama papa?? - Elen
Umur saya masih 25 tahun, jangan samakan saya dengan papa mu - Johnny
"Iya udah, tapi lo yang bawa mobilnya" gue kasih kuncinya ke dia.
"Aduh gue udah keburu masuk," Haechan masuk ke kursi penumpang.
"Temen laknat emang!" Gue ngehela napas terus masuk mobil.
Gue anterin dia sampe rumah baru gue pulang. Oh iya, gue ini anak tunggal jadi pewaris satu-satunya di perusahaan keluarga. Tapi ada syaratnya buat dapetin posisi itu.
Dan gue paling benci bahas soal ini, tapi gue harus selalu bahas ini. Nyokap sama bokap gue mengharapkan gue buat nikah muda. Sementara umur gue baru 19 taun.
Iya, gue baru lulus sekolah dua taun yang lalu. Tapi, gue selalu nolak. Kenapa? Ya karna gue gak mau nikah muda! Gue mau kuliah dulu, cari uang, kalo udah siap baru gue nikah!
"Len, Len ada motor!" Haechan nabok lengan gue.
Brak!
"Oh my God!" Gue nabok stir sambil liat ke depan.
"Turun bego!" - Haechan.
"Iya sabar kek!" Gue ngelepas sit belt terus turun.
"Yang punya kemana?" - Haechan.
"Mana gue tau! Yang gue tau, yang punya motor ini pasti laki!"
"Ekhem!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mampus! Gue gak ikutan," - Haechan.
"Eh mau kemana lo??" Gue narik tangan dia.
"Kamu yang punya mobil ini?" Cowo itu natap kita berdua.
"Bukan gue, tapi dia" Haechan dorong gue ke depan.
"Kamu? Kenapa bisa nabrak motor saya?"
"Ya gak sengaja, lagian om ngapain parkir motornya terlalu ke tengah begini?! Gak liat apa tandanya dilarang parkir?!" Gue natap dia tajem.
"Dimana tanda dilarang parkirnya?"
"Eh woy! Tandanya jauh di sana," Haechan nunjuk tanda yang ada jauh di depan.
