Happy reading^^
"Gak usah keluar, biar papa pesenin" - Papa Suho.
"Sama onde-onde, pa kalo ada kalo gak ada ya udah gak papa."
"Pa, biar suaminya yang pesenin jangan papa. Nanti kalo ngidam lagi repot loh, kita kan jauh rumahnya" - Mama Irene.
"Iya pa, biar saya aja" Johnny senyum sambil ngambil hpnya.
"Om, om mau juga dong" - Haechan.
"Kamu pesen sama om aja sini jangan sama Johnny, dia itu jalur khusus" - Papa Suho.
"Asik! Pizza ya om?" - Haechan nyengir.
"Berapa kotak? Tiga, empat, lima?" - Papa Suho.
"Buset om! Dua aja cukup, yang gede itu loh" - Haechan.
"Pesen tiga, pa nanti yang satu kita bawa pulang" - Mama Irene.
"Nah! Itu baru adil," Haechan nyengir.
"Sabar ya sayang, pesenannya sebentar lagi sampe" Johnny ngusap perut gue.
"Nih anak mentang-mentang kecil bisa ngelipet begitu ya," - Haechan.
"Enak tau duduk begini tuh, anget rasanya."
"Kayak kamu dulu tuh, ma waktu hamil Elen" - Papa Suho.
"Masa sih, pa? Mama lupa deh," - Mama Irene.
"Udah belum?"
"Paketnya udah di depan, aku ambil dulu ya" - Johnny.
"Eum," gue meluk dia erat.
"Bi!" - Johnny.
"Ya, pak?" - Bibi 4.
"Itu di depan ada dua paket makanan tolong bawa ke sini ya, sekalian ambilin gelas gede, tissue basah sama sedotan sejumlah orang di sini" - Johnny.
"Baik, pak" - bibi 4.
"Pa, ma, menginap di sini saja ya? Takutnya kalau pulang, bisa kena sidak dari petugas di jalan" - Johnny.
"Johnny bener ma, papa juga takut bolak-balik nanti baju sama laptop papa minta dipaketin aja" - Papa Suho.
"Iya udah deh, mama ikut aja" - Mama Irene.
"Pak, ini pesanan, mangkok, dan sedotannya" - bibi 4.
"Makasih, bi sekalian tolong rapikan kamar utama yang ada di sebelah kamar saya ya. Spreinya tolong diganti, jangan sampe ada debu yang menempel, mertua saya mau pakai kamarnya" - Johnny.
"Baik, pak" - bibi 4.
"Ayo dibuka dong, masa mau didiemin aja?" - Papa Suho.
"Dimakan dulu onde-ondenya," Johnny nyuapin gue setengah.
"Cendolnya mana?"
"Lagi aku bukain, nih setengah lagi" - Johnny.
"Mulai hari ini kamu harus jadi suami siaga, kayak papa dulu" - Papa Suho.
"Iya, pa saya selalu siap siaga untuk Elen" - Johnny.
"Kalo istrinya mulai minta macem-macem harus diturutin loh ya jangan sampe gak, nanti anaknya bisa ileran" - Mama Irene.
"Iya ma," Johnny senyum terus ngasih gue es cendolnya.
"Len, minta onde-onde lo ya? Banyak nih," Haechan nyomot satu.
"Ambil," gue asik sama cendol di tangan gue.
"Mau gak?" Johnny nyodorin pizza yang udah dia gigit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami - NCT Johnny (COMPLETED)
FanfictionMa, aku tuh gak kenal sama dia! Lagian masa aku dijodohin sama orang yang seumuran sama papa?? - Elen Umur saya masih 25 tahun, jangan samakan saya dengan papa mu - Johnny