Suami - NCT Johnny (COMPLETED)

Dia Xiaojun

Happy reading^^

Gila! Ini sih deket banget jaraknya. Nafasnya berasa banget di muka gue. Mana harum banget lagi. Kayaknya dia habis gosok gigi deh.

"Karna apa?" Johnny natap gue.

"Hah? Oh karna gue emang suka desain dari kecil," gue senyum.

"Kalo gitu tolong desain kamar kita," - Johnny.

"Hah??" Dia ngedeketin bibirnya ke kuping gue.

"Tolong desain kamar kita," Johnny bisik di kuping gue.

Deg!

🎧🎧🎧

"Kamu gak turun?" - Johnny.

"Nanti aja, males nunggu di kelas sendirian" gue asik mainan hp.

"Lagi ngapain sih?"

"Ini liatin chat dari grup kelas, hah! Tau gitu gue ngerjain tugasnya gak sampe begadang kalo gini ceritanya," gue ngehembusin nafas kasar.

"Terus?" - Johnny.

"Ya pu- eh tunggu!" Gue keluar dari mobil Johnny.

"Elen, mau kemana?? Elen!"

"Sebentar!" Gue lari ke Xiaojun yang lagi markirin motornya.

"Elen? Ngapain?" Xiaojun naroh helmnya di jok.

"Nih buat lo, makasih ya kemaren udah bantuin gue" gue ngasih kotak bekalnya sambil senyum.

"Buat gue?" Xiaojun bingung tapi tetep nerima kotak bekalnya.

"Iya, tapi sorry ya cuma pake telor dadar" gue nyengir.

"Gak papa, makasih ya" Xiaojun senyum.

"Iya udah gue balik duluan ya," gue senyum.

"Loh kok balik? Lo gak ada kelas?" - Xiaojun.

"Gak ada, tadi kelasnya dibatalin. Lo ada kelas?"

"Ada sampe sore, jadi-" - Xiaojun.

"Ekhem!" - Johnny.

"Gue duluan ya, sampe ketemu besok" gue senyum sambil narik Johnny balik.

"Tadi siapa?" - Johnny.

"Dia Xiaojun, orang yang bantuin gue ngerjain tugas kemaren."

"Dia?" - Johnny.

"Iya, kenapa? Ganteng kan?"

"Gak," - Johnny.

"Iya udah, menurut gue sih ganteng ya" gue senyum.

"Kamu mau pulang atau ikut saya ke kantor?" - Johnny.

"Ikut deh, bosen juga di rumah sendiri."

Ting!

"Halo?"

"Eh cantik! Najis gue manggil lo cantik, gak ikhlas! Ulang-ulang! Eh Len, lo dimana?!" - Haechan.

"Baru keluar dari kampus, kenapa?"

"Sialan gue ditinggalin! Gak mau tau pokoknya lo harus balik lagi!" - Haechan.

"Berhenti dulu, emang lo dimana?"

"Siapa?" Johnny berhentiin mobilnya di pinggir jalan.

"Haechan, eh anjir lo dimana?!"

"Di halte deket kampus," - Haechan.

Gue reflek liat ke depan. Ternyata jarak dari mobil gue berhenti sama halte itu gak jauh.

"Sini lo, nyet! Timbang maju tiga langkah aja mager banget!"