8

1.8K 159 0
                                    

"Akhirnya sunday juga! Woohoo!" Teriak Halwa. Kami baru saja selesai membersihkan seluruh apartemen dan menata nya ulang.

And yeah I've let you use me from that day that we first met
But I'm not done yet
Falling for you
Fool's gold
And I knew that you turn it on for everyone you met
But I don't regret
Falling for you
Fool's gold

Kami bernyanyi. Ya. Aku dan Halwa adalah penggemar One Direction. Kami lalu duduk di sofa ruang tv dan menikmati waktu luang kami dengan memakan Nachos.

"Kurasa ada yang kurang, Shafiya" ujar Halwa.

"Apa?" Tanya ku tak mengerti.

"Movie dan face mask!" Jawabnya bersemangat.

"Uh yeah!" Sorakku.

Halwa mengambil masker alpukat nya dan kami memakainya bersama.

"Ting... tong..."

"Shafiya, ada tamu" ujar Halwa. Aku segera meraih handuk ku dan menjadikannya hijab lalu kubuka pintu. Ternyata itu pengantar paket.

"Apa kah anda Ms. Shafiya Farid?" Tanya nya. Aku mengangguk.

"Anda mendapat kiriman dari seseorang yang tak ingin disebutkan namanya. Mohon tanda tangan disini." jawabnya sembari menyodorkan sebuah kertas penerimaan paket. Aku menatapnya heran lalu menandatangami nya.

"Kiriman apa?" Tanyaku.

"Ini" dia memberikanku sebuket mawar merah.

"Terimakasih" jawabku.

"Sama-sama" balasnya.

Aku segera menutup pintu apartemen ku.

"Ada yang mengirim sebuket mawar merah padaku, Halwa. Tapi kata pengantar paket, dia sang pemberi tak ingin menyebutkan nama." Ujarku. Halwa menatapku setengah tidak percaya. Aku lalu menaruh buketnya diatas meja kaca.

 Aku lalu menaruh buketnya diatas meja kaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Halwa melihatnya dengan seksama.

"Siapa orang misterius yang telah mengirim bunga ini?" Tanya Halwa, menatapku. Aku menaikkan bahu tanda tak tahu.

"Tunggu, kurasa aku menemukan sesuatu. Ada kartu ucapan disini." Halwa menarik sebuah kartu ucapan keluar dari mawar-mawar merah itu.

Of course I like you,
You're fun to be around,
You're smart,
You're very cute,
You're funny,
You're different,
You're polite,
You're perfect in imperfect way,
You always speak your mind,
You have the best laugh,
Of course I like you,
You're you.

Sincerely,
Your secret admirer,
Mr. Ugly xo

"Siapa pria ini?" Tanya Halwa terheran heran.
"Aku tidak tahu" jawabku.
"Coba kau ingat orang dengan inisial Mr. Ugly" timpal Halwa.
Aku berpikir dan terus berpikir. Tapi tak ada satupun yang bisa kuingat. 'Siapa pria ini?' Batinku bertanya.

"Aku benar-benar tidak tahu Mr. Ugly yang satu ini, Halwa."

"Wallahi?" Tanyanya.

"Aku benar benar tidak tahu, Halwa. Jika saja aku tahu mungkin aku sudah bilang dari tadi." Jawabku.

"Pria ini menulis seakan dia telah mengenalmu lama. Dugaan ku ini pasti dari mahasiswa tingkat akhir." Ujarnya. Aku terdiam. Ya, pria ini pasti mahasiswa tingkat akhir. Secara aku adalah mahasiswi tingkat akhir.

"Itu bisa jadi Smith si jomblo rambut hijau" ujarnya.

"Maksudmu pria aneh yang duduk di pojok itu?" Tanyaku setengah tak percaya. Halwa mengangguk.

"Atau si gondrong Jeremiah"

"Ya Allah, lebih baik tidak usah" jawabku setengah bergidik. Jeremiah adalah mahasiswa yang jarang masuk dengan penampilan amburadul.

"Atau Carl si penjilat atau mungkin Vazquez si playboy" aku menelan ludah atas semua kemungkinan pria lajang yang diberi tahu Halwa. Carl, ya dia suka sekali menggoda orang lain. Itu membuatku jijik. Dan Vazquez, si playboy modal tampang. That's a big NO.

"Ya Allah, Halwa. Aku lebih baik memilih Rafli daripada mereka." Jawabku lagi. Kali ini Halwa terbahak. Membuat masker nya retak. Aku hanya memasang tampang datar.

"Hei, kau jadi menonton tidak?" Tanya nya.

"Secret Admirer itu membuatku gila sehingga aku lupa kita ingin menonton" jawabku sembari memutar mataku.

"What you got?" Tanyaku.

"Me before you." Dia tersenyum.

"Ok, saatnya heart-broken time yay!" Sorakku. Aku dan Halwa lalu duduk bersama dengan Halwa. Menonton Me Before you dengan Nachos sebagai cemilan.
****

Film nya sudah lama berakhir. Kami pun telah membasuh muka dari masker alpukat.

"Ceritakan padaku. Apa kau pernah jatuh cinta?" Tanyaku. Halwa mengangguk.

"Siapa gebetanmu?"tanyaku.

"Untuk sekarang, tidak ada." Jawab Halwa.

"Aku tidak lagi pernah jatuh cinta setelah cinta pertama ku pergi." Ujarnya.

"Siapa dia?" Tanyaku.

"Namanya El, dia anak konglomerat. Dia adalah tetangga ku dulu di Pakistan. Sedihnya, dia harus pindah saat kami menginjak kelas 6 sekolah dasar. Dan semenjak saat itu, aku hilang kontak dengannya. Dan ya, begitulah. Aku tidak tahu kemana dia pindah. Aku baru sadar bahwa aku mencintai nya ketika aku menduduki kelas 1 sekolah menengah pertama. Aku kerap merasa kesepian dan mencari karakter dirinya didalam diri orang lain." Jawabnya.

"Awww. Apakah dia tampan?" Tanyaku.

"Of course. Dia tampan dan cerdas. Dia duniaku." Jawabnya sembari tersenyum. Dia lalu bangkit dari sofa dan mengambil sebuah album foto.

"Ini aku. Dan ini dia" tunjuknya. Foto itu bnw tetapi jelas sekali. Tampak di foto itu sepasang anak saling merangkul satu sama lain. El merangkul Halwa dan tersenyum. Begitupun Halwa. Mereka sangat serasi.

"Well, Halwa. Apa kau pernah meminta untuk bertemu dengannya?" Tanyaku. Dia mengangguk.

"Dia, pria setelah Baba* yang aku sebut dalam doaku. Jodoh masa depanku. Kami pernah mengaji di tempat yang sama. Kami mengaji di tempat tuan Malik. Dia sangat pintar. Hafalan Al-Qur'an nya fasih dan kuat. Dia menjadi murid kesayangan tuan Malik dengan sangat cepat. Dia sering mengajari ku trik cepat menghafal. Tapi aku tidak tahu kenapa aku bisa sangat lamban, haha. Padahal aku sering muroja'ah" jawabnya semangat. Dari mimik Halwa, terlihat bahwa dia bahagia membicarakan El, sahabat masa kecilnya ini. Dan tentu saja, aku mendengar kerinduan di dalam perkataannya. Aku harap Halwa segera bertemu dengan El.

Keterangan:

*: ayah

Note:

Maaf ya pembaca, aku telat up dikarenakan banyak tugas. Aku bakalan lebih sering update. Jangan lupa vomment (vote & comment). Ok. Byeee.

Your lovely author
hazel_nut321

Ajari Aku Islam [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang