Hari ini kampus mengadakan acara bazaar dan mengundang kampus lain untuk datang. Mulai dari berbagai macam stand memenuhi bazar. Sementara aku dan Halwa, kami menghias stan fakultas kami semenarik mungkin. Fakultas kami adalah Fakultas Sastra. Ya kami menghias nya semenarik mungkin dan penuh dengan buku. Aku mengambil koleksi buku-buku shakespare yang sudah dicetak ulang dan menyusunnya di rak yang tersedia. Tiba-tiba...
"Hey, Richard"
Sapa Caroline. Aku menoleh. Ada Richard mampir ke stan kami. Ya. Dia tidak bergabung dengan kami. Dia bergabung dengan stan fakultas tekhnik. Dan Caroline baru saja menyapanya. Aku lalu pura-pura menyibukkan diri. Seakan mereka tak ada. Aku hanya ingin mendengar apa yang mereka perbincangkan.
"Perkenalkan, namaku Caroline. Kau bisa memanggilku Carol, singkat saja" Caroline mengulurkan tangannya. Richard membalasnya.
"Richard" balasnya dingin.
"Apa kau ingin membaca, Richard? Kami memiliki banyak buku disini. Kami memiliki buku Shakespare, lalu buku-"
"Tidak. Aku kesini hanya ingin mencari orang terpendek diantara kalian dan mengajaknya berkeliling." Potong Richard.Aku menelan ludahku. Itu aku.
"Tidak ada orang terpendek disini" jawab Caroline.
"Dia" balas Richard dingin dan menunjuk kearahku.'Ya Tuhan, matilah aku. Matilah aku.' Batinku.
"Apa kau tuli, Shafiya?! Richard memanggilmu!" teriak Caroline. Aku terdiam.
"Dia punya telinga, tentu saja dia dengar, bodoh" balas Halwa.
"Halwa" aku menenangkannya. Wajahnya memerah.
"Dasar otak udang!" Halwa menggebrak meja stan dan dia menarikku keluar dari sana. Dia menarikku jauh dari kerumunan bazaar. Lalu kami berhenti di tempat yang sepi. Halwa memeluk tubuhku erat.
"Caroline memang seperti itu, Halwa. Biarkan saja. Sabar. Dia kan memang selalu seperti itu." Ujarku.
"Aku benci sahabatku di kata katai." Ujar Halwa. Dia melepas pelukanku dan tersenyum.
"You said you will always be there for me, girl I will do the same for you" ujarnya. Dia tersenyum.
"Aly?"
Sebuah suara menyapaku. Aku berbalik. Itu Richie.
"Kau tidak apa-apa?" Tanya nya. Aku menggeleng.
"Dia memang seperti itu" jawabku memaklumi.
"Hey, Richard! Katanya kau ingin mengajak dia berkeliling. Lalu bagaimana denganku?" Tanya Halwa.
"Kau bisa berkeliling dengan temanku. Tunggu disini. Sebentar lagi dia akan datang" jawab Richie.
"Richman!" Sapa sebuah suara.
"Nah, panjang umur kau bro! Tolong ajak dia jalan-jalan" jawab Richie. Ternyata itu teman nya. Aku memperhatikan gesturnya dari atas hingga bawah. Dia pasti keturunan Arab. Dia sangat stylish. Dia tinggi, memiliki hidung mancung, bibir penuh, dan alis yang tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ajari Aku Islam [Completed]
RomanceShafiya, wanita cerdas yang lahir dari keluarga yang religius menjadikan dia gadis yang taat. Ia adalah orang yang berpegang teguh terhadap agama nya. Dia tidak lagi pernah merasakan cinta setelah sahabat sekaligus cinta pertama masa kecilnya mening...