Dear, Jeon Wonho

9. bunda berubah

Drtt..drttt...drrrt...
Getaran ponsel yang berada disaku hyerin membuat ia sedikit kesal

"Halo..." sapa wonwoo

"Ada apa lagi sih won"

"Harusnya aku yg bertanya, kata apa yang kau ucapkan ketika wonho menelponmu?" Cerca wonwoo

"Kapan wonho menelponku?"

"Tadi wonho menelponmu bodoh, cepat apa yg kau katakan kepada anaku?"

"Astaga, tadi wonho yang menelpon?"

"Cepat katakan!"

"Akku..."

"Apa hah?"

"Aku mengatakan aku sibuk dan memakimu sialan...."

"YAK, LEE HYERIN" teriak wonwoo

"Apa?"

"Kau tau, wonho menelponmu ingin mengatakan jika ia akan tampil  pentas seni disekolah. Bagaimana bisa kau memakinya"

"Aku sibuk"

"Tapi tidak usah memakinya juga"

"MANA AKU TAU KALAU YANG MENELFONKU ITU WONHO"

"CEPAT KATAKAN PADA WONHO JIKA KAU AKAN DATANG KE ACARANYA"

"aku sibuk won"

"Sesibuk apa hah? Sampai kau lupa akan anakmu"

"Aku tidak bisa won"

"Apa kau tak memikirkan wonho? Dia sangat berharap kau datang dan meluangkan sedikit waktumu. Ibu macam apa kau?"

"Aku akui, aku memang bukan ibu yang baik untuk wonho. Maka carilah ibu yang lain!"

"Aku tidak bisa hye! Wonho mengharapkanmu. Melihatmu berpisah denganku saja ia sudah sangat sedih. Apalagi jika aku bersama wanita lain. Aku tak sekejam dirimu. Aku tidak mau egois dan membuat anakku menangis"

"Haha, apa kau masih mengharapkanku jeon wonwoo"

"Entahlah"

"Untuk apa aku kembali bersama kalian tapi kau tak pernah mengharapkanku"

"Untuk apa aku punya istri tapi egonya sangat tinggi sampai tidak mau mengurus anaknya sendiri"

"Kau memojokanku!" Kesal hyerin

"Syukurlah jika kau sadar diri"

Dan tuttt...
Panggilan tersebut diakhiri sepihal oleh jeon wonwoo.

Hyerin memikirkan ucapan yang dikatakan oleh wonwoo.
Ia memikirkan bagaimana nasib wonho, namun egonya terlalu tinggi sampai menutup mata hatinya.

"Hyerin" panggil Mingyu

Ya, kini Hyerin sedang bersama dengan Mingyu. Entah sejak kapan hubungan Hyerin dan Mingyu membaik.

Dulu dimasa kuliah Mingyu dan Hyerin menjadi sepasang kekasih namun karena Mingyu selingkuh akhirnya Hyerin memilih untuk memutuskan Mingyu.

"Hye...." ucap mingyu mengadahkan tangan didepan wajahnya

"Hahh?"

"Apa yang kau fikirkan"

"Ah bukan apa apa"

"Aku tau ada yang tidak beres denganmu, jika kau ingin bercerita aku siap mendengarkannya. Namun jika kau tak ingin juga tidak apa apa"

"Gyu, apa kau percaya dengan ramalan"