23. New Chapter

89 5 0
                                    


Masih dihari yang sama.
Hyojin yang niatnya ingin mengambil segelas air putih mengurungkan niatnya karena tak sengaja mendengar percakapan sepasang mantan suami istri itu.

Hyojin berjalan gontai menuju ke kamar wonho lagi.
Ia mengambil nafas dalam dalam lalu menghempaskannya keudara secara perlahan.

"Nuna sudah minum?" Tanya bocah berkaos hitam yang sedang merapikan tempat tidurnya.

"Sudah"

"Nuna..." kata bocah itu menatap wanita bermuka lesu yang ada dihadapannya.

"Hmmm" perempuan itu mengelus pucuk kepala wonho.

"Nuna baik-baik saja?" Wonho memastikan perasaan Hyojin kali ini.

"Nuna tidak baik-baik saja hehe"

"Jadi orang dewasa itu pasti sulit ya?"
Wonho berjalan mengitari ranjang dan mengambil sesuatu dilaci.

"Iya, makanya kamu jangan cepet gede ya" kekeh Hyojin

"Kata siapa jadi anak kecil enak? Jadi anak kecil tidak bisa memilih apapun yang aku suka. Tidak bisa bekerja untuk menggantikan ayah juga"

"Pasti Wonho sayang banget ya sama ayah?" Sedangkan bocah yang ditanya hanya menganggukan kepalanya dan berjalan menghampiri Hyojin

"Ini, vitamin super yang bisa membuat nuna bahagia" wonho memberikan vitamun gummy berbentuk beruang.

"Terimakasih"

"Nuna, menjadi dewasa tidaklah mudah. Tapi nuna harus tetap semangat menjalani hidup ya. Wonho tidak suka jika melihat nuna sedih lagi"

Wonho, bocah yang belum genap 7tahun itu memberikan nasihat kepada wanita dihadapannya.
Ia tau bahwa menjadi dewasa tidaklah mudah karena ia tumbuh dikeluarga yang tidak utuh dengan segala kekacauan yang ada.

Wonho selalu mengamati kisah hidup orang orang yang ada disekelilingnya.
Dimana orang dewasa ketika mempunyai beban yang begitu berat akan merasa sedih dan meluapkannya dengan cara minum minum layaknya kelakuan  Kim Mingyu minggu lalu yang merasa lelah menghadapi kerasnya badai rumah tangganya.

Wonho bukan hanya melihat saja namun ia mempelajari hal kecil dari lingkungan sekitarnya.
Anak kecil itu dipaksa mandiri sedari dini dan dewasa sebelum umurnya dikarenakan keadaan yang menimpanya.

"Nuna boleh tanya sama Wonho tidak?"
Wanita itu duduk diranjang Wonho.

"Boleh"

"Wonho sayang sama Nuna tidak?"
Sedangkan yang ditanya hanya tertawa

"Sayang.." ucapnya singkat

"Lebih sayang nuna atau bunda?" Entah setan dari mana sehingga Hyojin kali ini mengeluarkan pertanyaan yang egois.

"Sayang semuanya. Sayang bunda sama nuna" bocah itu tersenyum kecil

"Lebih besar mana rasa sayangnya?"
Wonho nampak menopang dagunya lalu mencoba berpikir sejenak untuk menjawab pertanyaan wanita disampingnya.

"Lebih sayang jihyun sih"

Wanita itu lalu tersenyum dan mengacak rambut wonho.
Ia tahu bahwa rasa sayang seorang anak pasti akan jauh lebih besar ke ibunya daripada orang asing sepertinya.

Disaat seperti itu tiba tiba ketukan pintu terdengar dari kamar dan tidak lama kemudian sosok laki-laki berhoodie purple itu masuk kekamar Wonho.

"Adek, maaf ya tugasnya ditunda. Mau dilanjutin lagi atau tidak?"

"Ditunda aja yah, masih ada waktu kok sampai hari kamis" padahal Wonho tau bahwa situasi seperti ini sangat tidak cocok untuk meneruskan tugas yang sempat tertunda. Ia tau bahwa Hyojin kurang nyaman dengan keadaan awkward seperti ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear, Jeon WonhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang