5. Masa lalu

273 17 0
                                    

"Ayah"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayah"

"Hmmm" gumam wonwoo sedang asyik bermain game

"Yah" panggil wonho lagi

"......"

"Ayah dengerin wonho dulu"

"......"

"Ayah kalo udah main game kayak orang tuli"

"Apa sih wonho" ucap wonwoo mengerucutkan bibirnya.

"Apa sih wonho" ucap wonwoo mengerucutkan bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Yah, boleh ga adek main ke rumah vely"

"Mau ayah anterin?"

"Ayah dirumah aja, wonho bisa kok naik sepeda"

"Yaudah hati hati ya" ucap wonwoo melanjutkan gamenya.

"Iya"

Ya, rumah wonwoo,vernon,joshua,mingyu dan seungcheol lumayan dekat. Bisa dibilang masih satu komplek.













Tok tok tok,

Suara ketukan pintu menggema.
Mau tidak mau wonwoo membuka pintu dan meninggalkan konsolnya di meja.

"Kamu bener bener ya won,ngebiarin anak kamu naik sepeda panas panasan main kerumah temennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu bener bener ya won,ngebiarin anak kamu naik sepeda panas panasan main kerumah temennya. Buat apa kamu punya mobil kalo anaknya disuruh nge gowes pedal" oceh hyerin

"Astaga, tanyain anak kamu aja deh" dibelakang hyerin sudah ada wonho dan vely yang sedang memarkirkan sepedanya.

"Adek tadi kenapa naik sepeda kan ada ayah dirumah kenapa ga minta dianterin ayah aja?"

"Percuma bun, ayah kalo udah main game suka lupa sama anaknya"

"Tuh dengerin apa kata anakmu" hyerin melotot

"Awas ya kamu wonho, ayah ga mau beliin kamu hot wheels"

Sedangkan si bocah kecil itu tertawa sambil mengandeng tangan vely masuk ke dalam rumah.

















Sedangkan si bocah kecil itu tertawa sambil mengandeng tangan vely masuk ke dalam rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lucu kan bajunya" ucap hyerin memandang wonho dan vely.

Hyerin sangat suka membelikan baju wonho tapi ia lebih suka lagi jika membelikan baju anaknya couple. Entah itu baju untuk vely atau jihyun.
Yang jelas hyerin sangat suka jika wonho memakai baju couple dengan temannya.

"Makasih ya tante" ucap vely malu malu

"Adek suka bun" ucap wonho antusias

"Yaudah kalian main lagi sana"

"Oke" ucap wonho dan vely serentak

























Disisi lain....

"Wonho oppa" panggil vely

"Kenapa vel"

"Vely suka wonho oppa"

"Hahhhh"

"Iya, vely suka kalau wonho oppa mau mai sama vely"

"Oppa juga senang bisa main sama vely"

"Tapi vely ga suka kalau wonho oppa..."

"Kenapa?"

"Vely ga suka kalau oppa main sama jihyun" ucap vely mengerucutkan bibirnya

"Jihyun kan teman kita juga, sama kayak seungwo"

"Tapi vely ga suka kalau oppa main sama jihyun!"

"Kenapa?" Ucap Wonho bingung

"Pokoknya vely ga suka. Titik!"

"Yaudah, ayok main ular tangga lagi" ucap wonho memberikan vely dadu.










































"Aku ingin berbicara sesuatu denganmu" ucap wonwoo memandang lekat hyerin.

"Kenapa?"

"Aku tau kalau kau itu mantan mingyu, tapi bisa tidak kamu menjaga jarak dengan mingyu"

"Apa urusanmu!" Ketus hyerin

"Memang bukan urusanku.
tapi asal kau tau, mingyu masih punya istri dan anak. Mina semalam menghubungiku, ia tidak suka melihatmu sering keluar dengan mingyu. Mina tidak berani menegurmu namun ia berbicara padaku"

"Haha, kau cemburu jika aku keluar dengan mingyu"

"Aku tak berhak cemburu denganmu, memangnya kau siapa? Istri saja bukan" kekeh wonwoo

"Dulu disaat aku menjadi istrimu, kau juga tak pernah cemburu. Haha" ucap hyerin tertawa sendu

"Jangan pernah membahas masa lalu. Aku tidak suka itu"

"Dulu meskipun aku pergi keluar negri berhari hari, sedetikpun kau tak pernah merindukanku. Kau memang tak pernah peduli denganku"

"Bukankah itu yang kau mau? kau ingin mengejar kariermu dan aku tak berhak membatasimu kemanapun kau mau. Kau selalu marah jika aku melarangmu pergi. Percuma jika aku melarangmu pergipun, kau akan tetap pergi meninggalkan aku dan wonho kan" ucap wonwoo lantang

"Maaf" hanya kata itu yang keluar dari mulut hyerin. Ia menyesal karena selalu meninggalkan wonho demi pekerjaannya.

"Kata maaf saja tidak akan memperbaiki semuanya" sinis wonwoo

"Memang aku yang salah, aku terlalu egois dan selalu meninggalkan wonho dirumah bersamamu"

"Yang lalu biarlah berlalu, yang terpenting saat ini adalah wonho masih membutuhkanmu. Aku tidak ingin ia kehilangan sosok bundanya hanya karena kita sudah tidak lagi bersama"
Ucap wonwoo meninggalkan hyerin yang mulai meneteskan air mata.










































To be continue...

Dear, Jeon WonhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang