3 - friend Absurd

122 50 8
                                    

----

"Nanti gue pulang nebeng sama lo ya Van."

"Ogah banget gue bawa cacing mati masuk kemobil mahal gue,"

"Lah, lo kan sahabat TERRR-SAYANG gue."

"Apasi lo! JIJIK banget gue dengernya." ucap Ivan sambil menekan kata jijik dan menjitak kepala Rizky.

Mereka berdua seperti emak-emak yang selalu membahas obrolan yang tidak penting tapi lucu juga si....

"Yan, lo kan sahabat gue yang paling GANTENG tapi gantengan gue, PINTER , COOL, sehat wal-afiat" ucap Rizky sambil menepuk pundak Ryan.

"Gue ga mau nebengin lo!" ucap Ryan datar.

"Eh bukan mau nebeng,"

"Terus?" Ryan langsung melihat kearah Rizky dan Ivan yang berada di belakangnya.

"Maksud gue, nanti kita makan di cafe dulu yuk. Gue laper, tapi naik mobil lo. Kan mobil gue diservis sekalian pulangnya nanti anterin gue ke rumah." cerocos Rizky yang menirukan gaya seperti guru yang sedang mengajar.

"Ck sama aja," Ivan langsung menjitak kepala Rikzy.

"Aww sakit ade banggz." Rizky yang menampilkan wajah manja nya seperti anak alay.

"Lo berdua berisik banget si daritadi," Ryan yang tiba-tiba berhenti berjalan lalu melihat tingkah sahabatnya.

"Rizky tuh," tunjuk Ivan.

"Eh abang, gaboleh nyalahin dede emezz ini," dramatis Rizky.

"Apasi!! Gue jijik banget dengernya,"

"Tapi gue gemes kan, ganteng lagi."

"Ganteng dari mananya,muka kayak kodok gitu disebut ganteng."

"Eh berani ya lo sama gue Van, mentang-mentang lo ganteng padahal ga melebihi gue ya,"

Rizky langsung memposisikan badan seperti anak silat yang akan bertarung dengan seseorang

"Apa lo? Berani sama gue? Gue tendang lo sampe Afrika sana."

Tegas Ivan kepada Rizky. Rizky langsung memposisikan badan seperti semula dan langsung memukul pundak Ivan

"Becanda kali masbro, lo mah kebawa emosi terus,"

Ryan yang sedari tadi melihat mereka saling beradu mulut, ia langsung pergi meninggalkan dua kecebong itu

----

Brukk

"Eh sorry,"

"Riri lo kenapa?" Dina Langsung menghampiri Riri yang terjatuh di depan kelas sebelah.

"Eh!! Lo lagi lo lagi!"

"Bosen gue liat muka lo!" cerocos Dina kepada orang yang menabrak sahabatnya itu

"Dia yang salah bukan gue." balas orang itu dengan muka datarnya

Riri hanya melihat kejadian itu dan dia tidak paham kenapa Dina bisa semarah itu

"STOP!" Riri langsung berada di tengah-tengah antara Dina dan Ryan

Ya. Yang menabrak tubuh Riri adalah Ryan most wanted sekolah SMA Taruna Wijaya yang terkenal dengan ketampanan nya.

"Lo kenapa marah sama Ryan?" tanya Riri kepada Dina.

"Jadi cowok berandalan ini namanya Ryan, gak cocok banget si sama sikapnya." batin Dina

Not have akhlak.

"Heh Ri, lo tau gak? Dia itu yang nabrak gue tanpa minta maaf dengan menampilkan muka watadosnya,"

"Ouh.. Yang tadi pagi lo cerita kalo lo di tabrak sama cowok."

"Iya, ini cowok nya ga sopan banget ya, emang nya dia mau tanggung jawab kalo gue geger otak gitu atau gue amnesia karena ditabrak oleh cowok berandalan ini," cerocos Dina panjang lebar sambil menunjuk ke wajah Ryan

"RYANNNNN."

"Eh si cantik" goda Rizky kepada Dina

"Eh Ri, lo temen nya cowok ini?" dengan suara agak emosi yang Dina keluarkan

"Yaps, betul sekali." jawan Ivan

"Eh kalo punya temen tuh urusin ya supaya dia sopan ke orang,"

"Maksud lo?"

"Tanya aja orangnya!" ketus Dina

"Siap 86 Din,"

Dina langsung menarik tangan Riri dan meninggalkan mereka bertiga.

----

"Din, Ivan ganteng nya," ucap Riri senyum-senyum sendiri, ya... Walaupun tadi dia hanya melihat wajahnya saja tanpa berbicara tapi Riri merasa senang karena bisa bertatapan Langsung dengan Ivan.

"Hm"

"Eh lo tau gak Ryan siapa?"

"Gak gue gak mau tau," ketus Dina.

"Dia itu pindahan dari London, yang waktu itu beritanya tersebar sampai sekolah lain tau, sampe ada Ibu-ibu yang lewat nanya ke gue katanya 'Nak apakah benar akan ada anak pindahan dari London' gila banget ga si? Ya gue jawab aja iya, sampe dia itu menjadi incaran wanita di sekolah kita loh Din, lo si kudet alias KURANG APDET." jelas Riri

"Ck, sampe segitunya ya kalo ada anak pindahan dari luar negri alay banget si itu Ibu-ibu,"

----

"Yan lo tau Dina?" tanya Ivan yang merasa aneh mengapa Ryan bisa dimarahi oleh Dina.

"G."

"Kenapa lo bisa d ceramahin sama dia,"

"Bodo gue gak denger omongannya juga,"

"Eh lo tau ga Dina itu pemilik sekolah ini keluarga WIJAYA, dan Dina itu salah satu cewek yang diincer sama cowok-cowok. Tapi Mereka nyerah karena Dina ga terlalu tertarik dengan yang namanya pacaran gitu." jelas Rizky kepada Ryan

"Hmm jdi dia anak pemilik sekolah ini, lumayan juga," batin Ryan

"Terus urusannya sama gue apa?"

"Lo jangan buat masalah dengan dia, banyak siswa cowok bandel yang di DO karena ulah mereka ketahuan sama Dina."

Ryan hanya membulatkan mulutnya membentuk huruf O

Ryan tersenyum manis ketika mengingat wajah Dina yang cantik itu.

"Apasi!! Kok gue mikirin dia." batin Ryan.

-----

Ada apa hayoo apa Mungkin Ryan punya rasa ke Dina? Tapi ga Mungkin juga... Karena dia tidak suka memberi perhatian lebih ke cewek, Ryan selalu diputuskan oleh pacar nya. karena, ceweknya tidak tahan dengan sikap Ryan yang cuek nya tingkat dewa... Ryan tidak di ambil pusing ataupun merasa kehilangan karena ia rasa bahwa pacaran itu hanya untuk main-main saja.

So?

----

See u next part guyss✨

Hate Being LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang